pop es

6.9K 540 21
                                    

A lot  of typo's!

Senin, 06.00 am. Addison’s House.

Alarm yg berdering membuat seorang wanita terjaga dari tidurnya. Ia membuka netranya, menemukan sebingkai wajah dengan mata tertutup dan sedikit dengkuran nafas kasar yg entah kenapa selalu menghangatkan paginya. Ia tersenyum, mengelus perlahan rahang tegas favorit nya berusaha membangunkanya dengan lembut padahal ia tau itu sama sekali tak berpengaruh.

“ wake up...” ia berkata pelan sambil mengelus surai tebal pria dihadapannya yg hanya saat itu juga langsung mengerjapkan matanya, tersenyum. Lalu tangannya mengambil tangan lembut yg mengelus rambutnya itu. menggenggam dan mencium nya.

Morning, wife”

“Good morning, husband

Anne beranjak bangun, melepaskan pelukan yg apabila tidak dilepas mungkin mereka tidak dapat melakukan rutinitas.  Ia duduk di pinggir ranjang, menuang air dalam teko beling ke gelas yg selalu ada di atas nakas samping ranjangnya. Meneguknya hingga tandas. Lalu mengucir rambutnya.

Berbalik melihat sang suami yang kembali memejamkan matanya sejenak untuk mengumpulkan nyawa. Anne mengelus pundak pria itu.

“Jeff, ayo bangun. Kamu ada meeting sama client jam Sembilan 'kan?”

“hmm.. 10 menit lagi” masih memejamkan matanya.

“hhh.. yaudah aku beres mandi kamu udh bangun ya”

yes mommy

Setelah sekitar 10 menit,  Anne yg sudah segar itu pun keluar dari kamar mandi. Sesuai janjinya pria yg tadi masih mengumpulkan nyawa sudah teruduk ditepi ranjang yg sudah rapih. Dihampirilah pria itu mengusak rambutnya bak seorang ibu yg memuji anaknya.

“tempat tidurnya udah rapih aja”

“iya dong, mengurangi beban  bundanya anak anak”

ow such a good husband

I am… so can I get my morning prize?” ujar pria itu sambil mempoutkan bibirnya menggoda.

Anne tersenyum lalu menangkup memberikan kecupan singkat sebagai hadiah.

“dah, kamu siap siap. Aku mau bangunkan anak anak sekalian bikin sarapan. Kamu mau kopi atau teh?”

“ emm.. kopi aja, kopi hitam no sugar

noted!

Jeffrey, pria itupun beranjak menegecup pelipis istrinya sekilas lalu lanju berjalan ke kamar mandi. Anne tersenyum lalu membuka gordyn dan jendela agar udara segar serta cahaya matahari pagi mengisi kamar tidurnya itu.

Ia lalu keluar dari kamar, menuju ke kamar masing masing anaknya. Berhenti di depan kamar dengan pintu bertuliskan  Noah’s room, mengetuk beberapa kali lalu membukanya dan masuk. Terlihat seorang laki laki remaja yg tidur memeluk selimut dengan kaus tanpa lengan yg dipakainya, tipikal ayahnya sekali jika tidur. Membuka tirai jendela, hingga cahaya mengusik sang empu kamar itu dari tidurnya.

wake up, boy. Waktunya sekolah, go prepare yourself”

“iya bunda, noah bangun” gumam sang anak sambil meregangkan tubuhnya. tapi bukannya duduk, Anak itu malah tidur lagi memejamkan matanya. Melihat kelakuan anaknya itu rose bergegas memanggil bermaksud mencegah anak itu tidur kembali.

“Noah…”

“bunda…”

“Noah bangun atau bunda panggil ayah kesini?”

Addison's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang