Sepuluh

0 0 0
                                    

Natalia berjalan santai menuju ke tempat duduknya dengan senyum manis yang tak pernah luntur membuat mereka terheran heran karna Natalia tidak pernah senyum se manis itu.

Sampai ditempat duduk natalia langsung merubah raut wajahnya menjadi datar dan dingin yang membuat semua teman temannya memalingkan wajah mereka masing masing kearah lain,selesai bu ningsih memeriksa soal yang dikerjakan natalia pun bertanya.

"Gmna betul gak bu?"tanya natalia dengan santai.

"Nat lo bener gak jawab soal itu"tanya tania yang sedari tadi deg degan.

"Gtw"jawab natalia dengan singkat.

"Bu bener gak jawabannya"tanya adi sang ketua kelas yang sedari tadi penasaran plus deg degan.

"Apa saya jawab salah semua aja ya"batin bu ningsih yang bisa didengar oleh natalia.

"Jawaba-"belum sempat bu ningsih menyelesaikan ucapannya sudah dipotong dulu oleh natalia.

"Stop bu,ibu tinggu sini"ucap natalia dengan santai.

Dengan langkah yang cepat natalia menuju ruang guru dan izin memanggil pak rizwan untuk membuktikan bahwa soal yang iya kerjakan benar.

"Permisi semua saya ingin memanggil pak rizwan"ucap natalia dengan senyum manisnya yang membuat guru guru menatapnya kagum.

"Iya saya ada apa ya nak"ujar pak rizwan kemudian natalia melangkahkan kakinya kemeja pak rizwan.

"Saya ingin bapak memeriksa soal yang saya kerjakan pak"ucap natalia dengan lembut dan dibalas anggukan oleh pak rizwan.

Dilain tempat tepatnya dikelas natalia bu ningsih memberitahu mereka semua bahwa jawaban natalia salah dan mereka semua pun harus menanggung nya saat hendak memberi tugas tiba tiba natalia masuk dengan seorang guru yang tak lain adalah pak rizwan.

"Silahkan diperiksa pak"ucap natalia sambil tersenyum manis dengan cepat pak rizwan memeriksa soal yang dikerjakan natalia.

Semua yang dikelas deg degan termasuk bu ningsih karna ia bilang bahwa soal yang dikerjakan natalia salah.

"Jawabannya benar"ucap pak rizwan sambil tersenyum membuat semua yang didalam kelas memekik kegirangan.

"Kalau begitu saya permisi"ucap pak ridwan.

"Terima kasih pak"ucap semua murid termasuk natalia.

"Sialan cerdas juga dia"batin bu ningsih tak terima dan bisa didengar oleh natalia.

NataliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang