harukyu (kau teman hidupku)

5K 556 24
                                    

Keesokan harinya ketika kelas baru saja dimulai junkyu sudah lelah dengan matanya yang mulai minus, ia tidak memakai kacamata selama ini, ia masih bisa melihat dengan jelas walau kadang suka terasa buram, namun kali ini beda

Entah karna tulisan guru yang terlalu kecil atau faktor dia duduk paling belakang dia pun sebenarnya kurang paham.

"Yaak.. haruto.." sebenarnya males sih manggil sultan satu ini tapi ya mau bagaimana lagi

"Kau bisa melihat tulisan di papan tulis gak? Minus aku nambah kek nya.."

"Sajangnim.." haruto mengangkat tangannya malas

"Nde rutoyaa ada apa?" Tanya guru yang ada di sana

"Dia ngajak aku ngobrol.."

"Junkyu!!.." guru itu pun langsung menegur junkyu tanpa tau apa yang sebenarnya sedang terjadi

haruto ini emang bener bener yaaah

Guru menjelaskan lagi lalu membiarkan mereka untuk belajar sendiri dan meninggalkan ruangan kelas

Srekk*

Junkyu menggeser meja dan kursinya menjauh dari haruto, ia saat ini benar benar kesal sama anak sultan satu itu.

"Kenapa kau selalu begitu sih?!..." ucap junkyu pada haruto

"Aku beneran gak ngerti sama kamu tuh.." lanjut junkyu yang pura pura menulis

"Itu karna kau yang selalu brisik dan menggangguku"

"Aku ini pewaris transmedia hotel, gada yang berani ngombrol sama aku.."

"Tapi kau.."

"Bahkan kalau diliat liat, kau bukan seseorang yang berasal dari kalangan yang bisa berbicara padaku.."

"Maksud ku, kau dan keluarga mu, sepertinya tidak sekuat itu" ucap haruto dengan sombongnya

Ini apaan dah..

"What the..?"

"Oke! Untuk itu aku memang merasa buruk untukmu, mianata! Sekarang pergilah ke orang lain! Aku muak melihatmu.." sarkas junkyu yang memang benar benar lelah sama manusia satu ini

Sreeek*

Dengan tiba tiba haruto menarik kursi junkyu hingga pemuda imut itu bisa berdekatan dengannya

Ada sedikit semburat deg-degan di wajah junkyu, ia seperti sudah mulai gila

Wajah haruto mendekat, jarak antara wajahnya dan juga wajah haruto benar benar dekat sekarang, hal itu membuat junkyu ingin saja melarikan diri dari pria dominan satu ini.

Wajah haruto mendekat, jarak antara wajahnya dan juga wajah haruto benar benar dekat sekarang, hal itu membuat junkyu ingin saja melarikan diri dari pria dominan satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Walaupun seperti itu, aku tetap ingin kau berada tidak jauh disampingku"

"Cih gamau.." jawab junkyu sambil menggeser kembali kursinya, namun dengan sigap haruto mengembalikan posisi junkyu seperti awal.

"Just stay in here! Kau sudah ku anggap sebagai teman hidupku" kata haruto yang semakin dekat saja pada wajah junkyu.

Ini menyebalkan, detakan yang sedang terjadi di jantung junkyu benar benar menyebalkan, bagaimana bisa jantung sialan ini berdetak untuk manusia aneh seperti haruto yang ada di hadapannya.

Emang gada akhlak nih jantung

Doyoung yang melihat itu hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum masam.

"Anak itu..." Doyoung berguman sambil terus saja tersenyum sendirian, dia tidak tau saja di barisan lain ada seseorang yang sedang memperhatikan gerak geriknya sedari tadi

.

"Sukak ya?" Tanya jihoon pada yedam

"Eh..? Anniyoo.." jawab yedam sambil menundukkan kepalanya dalam

"Napa ji?" Tanya hyunsuk pada jihoon pria tersebut hanya menggeleng pelan untuk menjawab pertanyaannya.

.
.
.

Bel kelas olahraga berbunyi

Dengan sigap mereka semua berganti seragam, ada yang sengaja mengganti pakaiannya di dalam kelas dan ada juga yang mengganti pakaiannya di loker tempat ganti pakaian seperti yang dilakukan jihoon dan hyunsuk sekarang ini.

.

"Ji.." panggil hyunsuk pada jihoon yang sedang meletakkan kacamatanya kedalam loker

"Hmm.." jihoon hanya bergumam menjawab panggilan itu




.
.
.



Next...

✓It's Okey, That's Friendship {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang