11

508 89 3
                                    


"Nanti jangan lupa di post ya? Biar dunia bergetar." Begitu katanya semalam.

Dan benar-benar terjadi. Setelah keduanya memosting foto satu sama lain –dengan alasan mengikuti trend padahal hanya ingin jalan-jalan satu harian– dunia pertemanan mereka benar-benar terguncang. Apalagi teman-teman Yeji yang tak menyangka Hyunjin dan Yeji sudah dekat sekali seperti ini.

Sekarang Yeji masih duduk di dalam kamarnya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 3 sore, ia terlalu malas untuk mengerjakan sesuatu.

Untungnya hari ini ia tidak memiliki jadwal kelas, selamatlah dia.

Sedangkan disisi lain, di rumah Hyunjin. Ia sedang menatap kosong dirinya dari cermin. Lalu mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Gue ngomong apaan sih semalem?!" Tanyanya bermonolog.

Hyunjin menatap ponselnya yang tergeletak diatas lantai tak beralas. Lalu kembali mengacak-acak rambutnya.

Masalahnya, ia baru saja mengirimkan pesan pada Yeji.

Hyunjin
|Gue nanti malem ketemu Mama lo boleh?
|Nepatin janji beberapa tahun lalu.

Begitulah kira-kira isinya.

Hyunjin hanya menatap dirinya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu ia menghentak-hentakkan kakinya, ia benar-benar aneh.

"Pede banget lo Hwang Hyunjin, kesambet apaan lo?" Tanyanya bermonolog, lagi.

Mau tak mau, ia harus menepati perkataannya. Sebagai laki-laki bertanggung jawab, dan patuh kepada calon ibu mertua.

Semoga...

Hyunjin akhirnya beranjak dari duduknya, ia bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk menjemput ajalnya.

Entah apa yang akan terjadi disana nanti, kita tak akan tahu.

Ia mengenakan sweater dan celana jeans seadanya saja. Karena ia sudah memikirkan bahwa ia tak akan kemana-mana lagi setelah dari rumah Yeji nanti.

Hyunjin duduk di sofa, tepatnya di hadapi Mama Yeji dan seorang lelaki berkedok kakak itu, Bangchan.

Hyunjin meremas ujung-ujung jarinya. Yeji tak ada disini, ia tidak diperbolehkan ikut mendengar percakapan ketiganya.

Hyunjin hanya tersenyum paksa, menatap Mama Yeji dan Bangchan di depan sana. Sungguh, ia tak tahu harus berbuat apa sekarang.

"Santai aja, jangan kaya mau ditikam gitu." Kata Bangchan, Hyunjin hanya mengangguk pelan.

"Ya, sebutkan alasan kamu berani kerumah saya." Kata Mama Yeji.

Percakapan yang melibatkan nyawa Hyunjin itu telah dimulai. Disisi lain, Yeji berdiri di dapurnya, mencoba untuk menguping percakapan di ruang tamu sana.

"Mama ish, kalo nanti Hyunjin mati di tempat kan ga lucu." Gumam Yeji.

Yeji berjalan mondar-mandir disana. "Lagian Hyunjin ada-ada aja, deh. Nantang maut." Ucapnya.

Yeji terduduk sebentar, memikirkan sesuatu. Lalu ia kembali berdiri, berjalan menuju ruang tamu sembari membawa tiga buah cangkir berisikan jus jeruk yang entah dari mana asalnya.

Dengan jantung yang berdegup kencang, ia meletakkan jusnya itu di atas meja. Dan berakhir mendapatkan 6 pasang mata yang menatapnya.

Yeji terus kabur begitu saja setelah mendapatkan kode dari Bangchan. Ia kembali ke kamarnya, menenggelamkan wajahnya di atas bantalnya.

II. Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang