"Hai! Namaku Abian Denandra, boleh aku tau namamu?"
"Ayudia Nayara."
"Aku bisa ada di rumah sakit ini karena kecelakaan, apa yang membuatmu bisa ada disini?"
"Aku juga mengalami kecelakaan dan sekarang aku tidak bisa melihat apa-apa"
"Aku akan menuntunmu, Ayu."
❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀
"Sekarang coba buka mata kamu perlahan-lahan, ya." Kata dokter Rian.
Sang pasien menuruti kata dokter yang berada disampingnya. Perlahan dan dengan sangat hati-hati ia membuka matanya. Setelah terbuka sempurna, dokter mengecek matanya dengan mengarahkan senter kecil.
"Silau, dok." Kata sang empu.
"Akhirnya donor mata kamu berhasil." Ucap sang dokter, lega.
"Terima kasih dok, sudah merawat saya. Apakah saya boleh tau identitas pendonor?" Tanya Ayu.
"Sama-sama. Maaf, saya tidak bisa memberitahu hal itu karena ini permintaan pendonor." Ucap dokter, tegas.
❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀
Diperjalanan pulang Ayu tak henti-hentinya menatap kearah jendela taksi yang dipesankan oleh dokter Rian. Senyumnya terus saja mengembang, memperlihatkan lesung pipinya yang terlihat dengan sangat jelas. Meski tak ada yang menjemputnya, ia tetap bahagia. Sebentar lagi ia sampai dirumahnya.
"Berhenti sini aja, pak." Ucapnya pada sopir taksi. Tak lama taksi itu berhenti.
"Berapa, pak?" Tanya Ayu sembari merogoh isi tasnya.
"Sudah dibayar dokter ganteng tadi, mbak." Jawab pak sopir.
"Ish, kebiasaan nih. Gerutu gadis itu. "Terima kasih ya, pak. Hati-hati dijalan." Ucapnya lagi sambil menutup pintu mobil.
Ia berjalan menuju pintu rumah dengan menggenggam kunci ditangannya. "Assalamualaikum." Ia berkata begitu meski tak ada yang menjawab, itu memang kebiasaannya. Sudah terhitung 13 tahun sejak kedua orang tuanya meninggal dunia dalam kecelakaan. Jika kau tanya dengan siapa ia hidup selama itu, maka jawabannya adalah kakek dan neneknya. Mereka juga sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Setelah melepas sepatu dan menggantungkan kunci di sudut ruang tamu, ia menatap beberapa foto yang disusun rapi diatas meja. "Ayah, Bunda, nenek, kakek, Ayu sudah bisa melihat lagi tapi kalian sudah mendahului Ayu." Ucapnya parau, sambil menangis. Ia mengambil salah satu foto, disana ada dirinya dan seorang anak laki-laki yang kira-kira umurnya tidak jauh darinya saat itu. "Bagaimana kabarmu sekarang, Abi?" Senyum yang ia paksa meski air mata tetap mengalir.
Baginya kehilangan orang-orang tersayang sangatlah berat begitu juga bagi orang lain. Tapi, sebatang kara tak boleh membuatnya menjadi rapuh dan lemah. Ia harus kuat dan kembali menjalani hidupnya, membuka lembaran baru.
❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀
Haloooo
Sedikit yaa?? Baru permulaan nih
Besok-besok bakal banyak kok, sabar yaahJANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YAA, SEE YOU
7 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasihku
Teen Fiction📍JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA📍 Kesempatan datang dua kali pada seorang gadis, tapi ada rasa sakit yang harus ia rasakan karena kesempatan itu. Dunia tak sama seperti yang dia dengar saat tak bisa melihat dan juga kenyataan tentang seseorang yang men...