ALLAN.1

12.8K 731 122
                                    

Seorang laki laki tengah duduk di balkon kamarnya sambil menatap ke arah rumah yang ada di depannya. Sudah hampir 2 tahun rumah itu tidak di huni

"Kapan ya tu rumah ada yang huni, cewek ke gitu biar gue bisa cuci mata"ucapnya. Laki laki itu bernama ALLANO BACHTIAR

Tiba tiba ruangan bagian atas rumah itu nyala dan terlihat bayangan seperti seorang perempuan yang sedang berjalan memutari kamarnya

"Allah sayang banget sama gue, baru tadi gue ngomong"ucapnya sambil menatap ke arah balkon sebrang

Tiba tiba perempuan tadi membuka pintu balkon dan melotot ke arah allan, begitu juga allan. Ia kaget ternyata pemilik rumah itu pacarnya sendiri. Eh ralat, calon pacarnya

"Ngapain lo disini?!"tanya perempuan itu

Allan mengernyit "gue emang disini dari gue piyik, lo ngapain disini? Ngikutin gue kan lo? Ngaku? Iya kan? Udahlah jujur aja sama gue lo emang gabisa jauh jauh dari gue, pengen deket deket gue kan? Udah dibilang gausah gengsi"ucapnya panjang lebar

Perempuan itu mendengus "deket deket, bibir lo deket"ucapnya lalu berjalan menuju kamarnya

Allan tertawa geli, "BESOK BERANGKAT BARENG GUE" teriaknya

"GOOG NIGHT SAYANG" teriak allan lagi lalu masuk ke dalam kamarnya

Sementara perempuan tadi menatap allan kesal " niat gue minta pindah rumah karna gue pengen hidup tenang. Ini gimana mau tenang" kesalnya sambil mengeluarkan baju yang ada di kopernya

Perempuan itu bernama SIERRA ARSENIO QUENZA anak satu satunya dari pasangan suami istri bernama Arsenio alexsander dan Renata josephine. Sierra tinggal di jakarta sendiri, ralat. Ia ditemani oleh asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja bersama keluarganya

Orang tua sierra tinggal di Amerika karena sang papa harus mengurus perusahannya disana. Mereka sesekali pulang untuk menjenguk sierra

Beberapa bulan yang lalu sierra meminta orang tuanya agar pindah rumah karena ia merasa terancam dan tidak tenang. Sierra memiliki masalah bersama masalalunya. Dan ini alasan ia memutuskan meminta pindah rumah. Ternyata bukannya tenang, hidup sierra malah semakin sengsara karena adanya allan. Allan yang selalu mengganggu ketenangan hidupnya

Sierra mengangkat telfonnya ketika mendengar handphone nya berbunyi

"hallo mah?"tanya nya

"hallo sayang, udah ke rumah barunya? Gimana? Nyaman ngga?"tanyanya

Sierra mengerucutkan bibirnya, tidak mungkin ia berkata tidak. Karena bagaimana pun orang tuanya sudah mengijinkan sierra pindah serta membelikan rumah demi ketenangan hidupnya "nyaman ko mah, makasi ya mah udah nurutin maunya rara. Maaf rara ngerepotin papa sama mama"ucap nya

"Ngga sayang, daripada kamu disana mama juga ngga tenang disini"ucapnya

Sierra tersenyum tipis, ia bersyukur kedua orang tuanya mengerti dirinya

"Mama pulang kesini kapan?"tanya sierra

"Mama pulang bentar lagi, nunggu papa libur nanti mama pulang"ucapnya

"iyaa"

"kamu udah makan? Jangan lupa makan loh ya"

"udah ko, tadi sebelum kesini makan dulu"ucap nya

"yaudah, istirahat ya nak. Mama mau siapin makan buat papa"ucap renata

Sierra mengangguk "iya mah, salam buat papa"ucapnya

"iya sayang"

Sierra matikan telfonnya lalu kembali membereskan barang barang nya

Allan berjalan menuruni tangga dan berjalan mencari seseorang yang sangat ia sayangi, Vina.

ALLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang