Prolog

3.6K 482 28
                                    

"Maafkan aku, a-aku..."

"Jangan meminta maaf Suguru," potong gadis--bukan, wanita itu. Awalnya dia tidak menyangka Suguru yang dia kira anak baik ternyata tak ada bedanya dengan laki-laki diluar sana yang hanya mengincar tubuhnya. "Aku yang salah menaruh harapan padamu."

Kaki berbalut rok panjang semata kaki itu berjalan keluar dari kamar hotel berbintang lima. Beberapa pegawai melihatnya yang meneteskan air mata.

(Y/n) kehilangan mahkota yang dia jaga selama dua puluh tahun.

Oleh seseorang yang sangat ingin dia percaya, tapi malah merenggutnya begitu saja semalam.

Kaki wanita itu berhenti berayun dan menatap kendaraan yang berlalu lalang dijalanan basah.

Rinai bahkan tak bisa menyembunyikan air matanya. Dia butuh hujan dan petir untuk menyembunyikan kesedihannya.

Tak lagi peduli dengan segala rayuan dan tipu daya. Kakinya melangkah tegas meski rasa sakit di sana memintanya beristirahat meski hanya sebentar.

Menghirup dalam oksigen dan menghembuskannya kuat, (y/n) tak lagi mempedulikan siapapun yang mendekatinya walau hanya sekedar memberikan tisu untuk menghapus jejak air mata di pipi pucatnya.

(Y/n) kembali menjadi seseorang yang menolak kebaikan, demi kewarasan.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C
???

.
.
.

.
.
.

.
.
.

San: gak tahu kenapa, idenya muncul tiba", padahal melankolia belum selesai 🏃🏻‍♀💨

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Next?->

.
.
.

.
.
.

7 Maret 2021

✧ Losing [G.Suguru x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang