Prolog

2 0 0
                                    

Usai sekolah seorang gadis terlihat tergesa gesa membuka sebuah loker dikoridor kelas.

Bukan, bukan loker miliknya sendiri melainkan loker kekasihnya.
Begitu loker terbuka, puluhan cokelat beserta bunga dan surat cintanya berserakan jatuh karena kapasitas loker yang berlebih.

"Amplop cokelat...amplop cokelat" gadis itu menggumam sembari tangannya mengobrak abrik isi loker mencari barang yang dia maksud.

"Ketemu!" Ia bergegas membuka amplop tersebut dan membaca satu persatu tulisan didalamnya.

To: Aga

Kamu seharusnya tahu aku suka kamu sejak lama. Sejak sebelum gadis yang sekarang berstatus pacar kamu hadir diantara kita. Aku tahu perasaan kamu, Aga.
Aku tahu dan paham, kuharap kamu lebih awal menyadari apa yang harus kamu lakukan

Love,
Denadira

Bulir air mata gadis itu perlahan meluruh, selama ini apa yang ia pertahankan untuk cowok yang paling disayangi setelah ayahnya, selama ini dengan semua yang ia korbankan untuk membuat cowok itu agar selalu disisinya menguap begitu saja bagaikan kabut yang diterpa sinar mentari dengan begitu kejamnya.

Ia beralih ke kertas kedua, kertas putih dengan goresan kalimat pendek bertinta biru yang terlihat lusuh.

Dena, gue paham dan tunggu aja instruksi dari gue buat kedepannya.

Tangan mungil itu meremas amplop cokelat dengan raut marah yang kentara. Kecewa sudah dirasa seorang gadis yang sehari harinya menampakkan wajah berseri seolah tak pernah memiliki beban masalah dalam dirinya.

"Gue kira cuma gue satu satunya....hiks" isakan terdengar darinya yang tengah menunduk dikoridor sekolah yang tengah sepi.

"Gue kira gue sudah cukup berkorban banyak untuknya...hiks hiks" racau gadis itu.
Raut wajahnya memerah karena tangis yang tak kunjung berakhir.

"Cowok brengsek yang lo tangisin belum tentu bakalan care sama lo" Suara berat menghentikan sesaat isakannya. Ia menengadah menemukan seorang cowok berhoodie hitam bersandar didinding samping loker didepannya.

"Hapus airmata lo, rubah diri lo hingga dia dapat savage berkali lipat tanpa lo harus mengotori tangan lo !" Cowok asing itu mengusap bekas airmata dipipi gadis itu dan membantunya berdiri.

"El-lo siapa?" Tanya gadis itu,

"Gue Rana, besok masuk sekolah disini pindahan dari Jakarta" Cowok itu mengulurkan tangannya yang disambut baik oleh tangan gadis itu.

"Claire, 12 IPS 1" Gadis itu, Claire tersenyum diantara kedua mata yang bengkak karena tangis.

"Udah tuh mata lo jelek abis nangis, mending lo pulang udah sore" Rana, cowok asing itu menepuk pelan kepala Claire.

"Gue balik duluan" Claire berlalu sambil menyunggingkan senyum kepada Rana.

"Pertemuan tak terduga, eh" gumam Rana tersenyum tipis kemudian berlalu pergi.

🦋🦋🦋

"Haahh, capek" Claire membuka tas nya ketika tiba dikamar.

Banyak notifikasi dari dua sahabatnya yang menanyakan keberadaannya karena pulang terlambat.

BOBROK TEEN'S

Alegiafrd

Clay, lo kemana
Gw ditanyain kakak lo
Sumpah
Ditelfon banyak kali
Woy Claire !!!
Jawab njing !

Firavaniawld_

Clairee
Woy saat
Kemana si lo ?
Beduaan sama si Aga ?
Heh jawaab

ClaireDev

Sorry, ad mslh dkit
Thanks udh khwatir
Btw, gue sma Aga udh kndas

Setelah mengirim beberapa pesan, Claire meletakkan ponselnya lagi. Mengambil kimono mandi beserta handuk kepala berwarna babyblue dan menjalankan ritual mandi sorenya.

Setengah jam berlalu, Claire keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah sehabis keramas. Ia berjalan ke balkon kamarnya, memandangi jalan kompleks depan rumahnya yang terlihat agak ramai dipenuhi ibu-ibu kompleks yang sedang menemani anaknya jalan-jalan sore.

"Claire ?" Sayup terdengar suara ketukan dari balik pintu kamarnya.

"Iya bun, Claire baru selesai mandi" jawab Claire sembari berjalan untuk membukakan pintu.

Didepan pintu tampak wanita paruh baya yang tampak sedikit kerutan di wajahnya, membawa sebuah paket terbungkus kresek hitam dan perekat. Regita Zevana, bundanya.

Claire meringis, "Hehe Claire beli sweater sama hoodie croptop doang kok bund"

Paket itu telah berpindah ditangan Claire,

"Lain kali uangnya kamu hemat dek, yaudah gih ayo turun buat makan malem. Bunda masakin nasi goreng mentega kesukaan kamu" ujar Gita kemudian berlalu menuruni tangga.

Claire tersenyum, menganggukkan kepala tanda setuju. Ia pun masuk kembali kedalam rumah untuk meletakkan barangnya kemudian bergegas turun untuk makan malam.

"Selamat malam semua" sapa Claire

"Malem sayang" sahut Gita sambil meletakkan sepiring besar nasi goreng ditengah meja.

"Malem Claire" sahut ayahnya, Wildan Setyobudi.

"Hmm, malem" gumam Eldan.

Iya, Eldan Garuda Bagaskara adalah kakak kandung Claire. Setahun lebih tua dari adiknya, memiliki sifat berbanding terbalik dengan Claire. Meskipun begitu, Eldan adalah sosok abang yang mungkin diimpikan semua adik perempuan, ia seorang abang yang manis dan perhatian untuk Claire walaupun terkadang menyebalkan.

"Abang cuek sih" cemberut Claire.

"Kasih tau gue alasan lo pulang telat tadi" bisikan pernyataan Eldan yang terkesan to the point mengubah raut ekspresi Claire seketika.

"Claire ta-tadi..."

"Udah, yuk makan dulu ntar keburu dingin gaenak loh" ajak Gita yang terpaksa diangguki kedua orang itu.

Mereka berempat makan dengan tenang sembari lelucon kecil terhias diantara mereka.

🦋🦋🦋









Hai bagaimana prolognya ?

Suka gak ?
Mohon dikoreksi ya, ini karya pertamaku.

Salam kenal dari penulis🥰

Vote dan commentnya yah😘

ClaiRanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang