Kim Sunoo. Pemuda manis itu terbangun dari tidurnya, sedikit meringis sambil memegang kepalanya yang terasa sakit akibat dibangun paksa oleh mimpi terasa nyata.
"Hah hah hah." menyapu peluh yang ada di dahinya dengan terburu-buru, tangannya gemetar mencoba menggapai air yang sudah tersedia di nakas dekat ranjangnya. Meneguk air itu dengan tidak sabaran, tidak meninggalkan sisa sedikitpun.
Sunoo memejamkan matanya, mengatur napasnya agar lebih tenang. "Berhentilah muncul kedalam mimpiku Kak Sunghoon, kau semakin membuatku terlihat seperti orang jahat." ucapnya lirih.
Park Sunghoon, nama pemuda yang ada di dalam mimpinya. Seseorang yang sangat tampan namun dingin dan irit bicara, yang dengan hebatnya membuat Sunoo jatuh cinta. Sayangnya semua perasaan itu harus segera dia buang karena pada kenyatanya Sunghoon adalah kekasih sahabatnya, Jungwon.
Sebenarnya, bisa dibilang Sunoo lah yang lebih dulu menyukai Sunghoon daripada Jungwon tapi dia terlalu takut untuk mengungkapkan perasaannya dan berakhir dengan patah hati karena Sunghoon ternyata menyukai sahabatnya.
Tok tok tok
"Tuan Sunoo."
Sunoo mendengar panggilan dari balik pintu kamarnya, dia beranjak dan membukakan pintu kamarnya. Seorang wanita paruh baya tersenyum kearahnya. Dia adalah asisten rumah tangga yang sudah mengurus rumah Sunoo dari dia masih bayi.
"Tuan, waktunya sarapan. Tuan besar sudah menunggu."
Mendengus sebentar, "Sudah kubilang kan Bibi Joo, panggil aku Sunoo saja. Aku tidak suka dipanggil tuan, itu terdengar kuno. Dan ya, bilang pada Kak Taehyung aku harus mandi dulu."
Bibi Joo menangguk dan tersenyum gemas, "Sunoo?"
"Ya?"
"Jika bisa, mandilah lebih cepat karena.." Sunoo melihat bibi Joo dan mengikuti arah tunjuk wanita itu. Matanya membola melihat jam dinding dikamarnya yang dimana itu menujukan bahwa dia kesiangan.
"Aku terlambat!"
Bergegas berlari ke kamar mandi, dia hanya mencuci muka dan sikat gigi. Persetan dengan mandi, semprotkan saja minyak wangi yang banyak. Pikirnya begitu.
Begitu sampai di meja makan, dia melihat kakaknya sudah memulai makan sarapannya. Karena terburu-buru Sunoo hanya mengambil sehelai roti tawar.
"Hey, mau kemana?"
"Sekolah."
"Kakak ingin bicara sebentar denganmu."
Sunoo melirik jam di tangannya, "Aku sudah terlambat kak. Aku harus-"
"Duduk! makan dengan tenang dan dengarkan kakak."
Sunoo terdiam, kalau kakaknya sudah seperti ini berarti dia tidak boleh menolak. Menghela napasnya sebentar, kemudian dia duduk dan memulai memakan rotinya tadi.
"Kakak akan pergi ke Australia untuk bisnis, sekitar 3 bulan. Kau dirumah sendiri tidak apa kan?"
Sunoo menundukkan kepalanya tiba-tiba dan menangis dalam diam. Dia tidak suka ditinggal, dia takut. Bukan pada dirinya tapi pada kakaknya. Ingatan terakhir kali orang tua mereka meminta izin ke luar negeri untuk bisnis, berakhir dengan kabar yang paling tidak dia harapkan.
Melihat adiknya yang menangis Taehyung menjadi panik, segera dia tarik adik tersayangnya kedalam dekapannya.
"Jangan menangis adik kecil. Kakak janji akan bawa oleh-oleh yang banyak."
"Berjanjilah untuk pulang dengan selamat, kak."
Taehyung mengeratkan pelukannya, "Iya janji."
©ARCADE©
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE ||Sunghoon x Sunoo
Fanfiction"Mencintaimu adalah sebuah permainan yang tak akan pernah bisa aku menangkan" . . Warning! Sunghoon X Sunoo BxB Yaoi Book Homopobhic ✖️