Bab. 3

317 64 5
                                    

Mudah dikatakan tapi sulit untuk dilakukan. Setelah hari itu Sunoo benar-benar bertekad  untuk berusaha melupakan perasaannya. Tapi yang namanya perasaan itu yang bisa menghilangkannya hanya waktu. Tidak bisa secepat yang Sunoo bayangkan dan itu yang menjadi kesulitannya. Kadang, rasa egois muncul dalam dirinya untuk mempertahankan rasa itu dan berpikir jahat untuk merebut apa yang dia inginkan.

Hanya saja, Sunoo tetaplah Sunoo. Dia bukanlah pemuda yang seperti itu, Jungwon adalah orang yang dia sayang. Tidak mungkin dia menyakiti sahabatnya.

Baru terhitung beberapa hari Sunoo menghindar dari Sunghoon, dan itu memang cukup sulit baginya karena orang yang berusaha dia hindari selalu muncul dalam mimpinya.

"Hey!"

Sunoo terkejut, "Oh kak Jay, sudah sampai?"

Jay duduk disamping Sunoo, "Sedang memikirkan apa?"

"Tidak ada. Kita berangkat sekarang?"

Jay mengangguk, "Ayo."

Sesuai dengan janji minggu lalu, Sunoo dan Jay akan pergi ke taman bermain. Mereka pergi menggunakan mobil Jay yang baru dibelinya kemarin. Sunoo tidak heran, sepupunya ini punya koleksi mobil yang banyak di mensionnya.

Saat sampai disana suasananya cukup ramai, banyak anak-anak dan juga banyak pasangan muda mudi yang terlihat kasmaran.

Karena sudah disini, Sunoo tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Dia banyak memainkan wahana-wahana yang seru. Ini cukup membuatnya tidak memikirkan Sunghoon.

Jay dan Sunoo duduk di salah satu bangku yang tersedia disana. Mereka hendak menonton orang-orang yang sepertinya akan bermain game.

Tapi karena acaranya belum mulai, dan Jay melihat Sunoo kehausan jadi kasihan "Noo, kakak beli minum dulu. Kau mau Ice Cream tidak?"

"Ice Cream?!" itu bukanlah suara Sunoo, tapi suara orang yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Jungwon?" Sunoo terkejut saat melihat Jungwon disini, dia juga melihat Sunghoon yang hanya diam disamping Jungwon.

"Hai. Kenapa tidak bilang kalau ingin kesini?"

Sunoo menunjuk Jay, "Dipaksa kak Jay."

Jungwon mengangguk-angguk, "Oh ya kak Jay, tadi aku dengar ingin beli Ice Cream. Boleh aku ikut?"

Jay mengepal tangannya menahan gemas pada pemuda bernama Jungwon itu. Dia harus berusaha ekstra karena ingat Jungwon sudah milik sahabatnya.

Jay mendekati sahabatnya, "Bro, ini?"

Sunghoon mengangkat bahunya acuh, kemudian mengusak rambut Jungwon "Yang penting balik lagi kesini."

"Ya pastilah. Ayo kak Jay."

Jay dan Jungwon langsung pergi meninggalkan mereka berdua dengan atmosfer yang sama seperti yang pernah Sunoo rasakan. Dan Sunoo tidak suka itu.

Sunghoon duduk disamping Sunoo, "Ternyata kita bertemu lagi."

"Iya." Sunoo menjawab seadanya. Berusaha menahan gejolak dalam dirinya.

"Ku lihat kau berusaha menghindariku."

Sunoo diam.

"Itu harus! Kau memang harus melupakan perasaan tidak masuk akal itu. Menyukaiku? Yang benar saja." Sunoo memejamkan matanya, mengatur napasnya untuk tetap tenang. Kalau dipikir-pikir Sunghoon sedikit menyebalkan juga.

"Cek 1 2 3. Baiklah. Marilah semua, ikut bergabung dengan acara kami."

Sunoo dan Sunghoon menoleh kedepan, melihat seorang pembawa acara sedang mempromosikan acara mereka. Dengan mengikuti acara mereka, yang menang akan mendapatkan ponsel merek terkenal dan keluaran seri terbaru.

Sunoo tidak tertarik sama sekali. Dia bisa membeli sendiri jika dia mau.

"Lihatlah pasangan kekasih didepan ini, penuh dengan keberanian. Tapi kita kekurangan satu pasangan lagi, dimana oh itu dia kita sudah mendapatkannya." pembawa acara itu turun dari panggung dan mulai menghampiri Sunoo dan Sunghoon.

"Ayo ayo naik ke atas panggung." seru pembawa acara itu sambil menarik Sunoo dan Sunghoon.

"Tapi kami bu—"

"Tidak usah malu. Ayo naik." pembawa acara itu terus menarik mereka berdua hingga keatas panggung. Sunoo menoleh ke Sunghoon berharap mendapatkan bantuan untuk pergi dari sini. Tapi Sunghoon hanya diam, karena dia juga tidak tahu harus berbuat apa. Semua orang memperhatikan mereka.

Pembawa acara itu memegang sebuah bungkus makanan berbentuk persegi panjang. "Disini kita akan memainkan permainan Pepero Game. Pasti semua sudah tahu game ini bukan? Oho lihatlah wajah malu-malu dari para pasangan ini, hahaha."

Sunoo terkejut saat mendengar game apa yang akan dimainkan, dia melihat Sunghoon sama terkejutnya dengannya. Sunoo bingung dan takut sekarang. Bagaimana jika nanti Jungwon melihat ini.

Ini adalah permainan pasangan yang menggunakan stik pepero sebagai alat. Sepasang tim harus berusaha membuat stik pepero itu menjadi pendek tanpa menggunakan tangan tetapi dengan menggigit masing-masing ujung stik pepero. Tim dengan pepero yang paling pendek maka mereka yang menang.

Semua pasangan sudah diberi satu stik pepero, dan Sunoo masih bingung harus berbuat apa.

"Ini tidak boleh terjadi, aku harus turun!"

Sunghoon mencekal tangan Sunoo yang hendak pergi, mendekat kearah Sunoo untuk membisikkan sesuatu.

"Kau kira aku mau? Aku lebih tidak sudi karena kau yang menjadi pasanganku disini. Tapi karena kita sudah diatas sini, jadi jangan membuatku malu dengan tindakanmu itu. Kau hanya perlu menggigit ujungnya saja. Mengerti?"

Sunoo menghela napasnya berat sekali.

"Baiklah para pasangan bahagia. Game dimulai dari sekarang!" pembawa acara sudah memberi aba-aba bahwa game sudah dimulai. Sunoo pasrah.

Digitnya ujung stik pepero dan membiarkan Sunghoon bergerak memakan stik pepero dari ujung yang berbeda. Matanya terpaku pada wajah Sunghoon yang makin mendekat kearahnya.

Gerakan Sunghoon terhenti kala matanya dan mata Sunoo bertemu, kemudian dia menggeleng cepat seolah sadar akan tindakannya.

Permainan itu akhirnya selesai dengan Sunoo dan Sunghoon yang menjadi pemenangnya. Tidak ada raut wajah bahagia dari keduanya.

Mereka turun, dan kembali duduk ke tempat mereka semula. Menunggu Jungwon dan Jay kembali.

Sunghoon berdehem sebentar, "Tolong jangan beritahu Jungwon soal ini. Soal hadiahnya, kau ambil saja. Aku tidak butuh."

Sunoo mengangguk, dia mengerti apa maksud tersirat Sunghoon.

Dari jauh dia melihat Jungwon dan Jay. Sebenarnya dilihat dari segi manapun Jay dan Jungwon lebih cocok menjadi pasangan. Mereka terlihat sangat serasi.

Namun Sunoo dengan cepat menghilangkan pikiran itu, lalu dia menghampiri mereka berdua.

"Kak Jay, aku ingin pulang."

"Kenapa tiba-tiba?" Jay bingung.

Sunoo jadi kikuk, "Ehm, sakit perut. Ya ya sakit perut. Ugh"

Jungwon terkejut, dia mengelus lengan Sunoo dengan lembut. "Sangat sakit? Sayang sekali, padahal aku ingin mengajakmu bermain disini. Tapi, kesehatanmu yang paling penting. Lain kali saja kita kesini lagi."

"Terima kasih ya Won." Sunoo menarik Jay lalu pergi dari sana, meninggalkan Jungwon yang mulai menghampiri Sunghoon.

"Cepat katakan apa yang terjadi selama aku dan Jungwon beli Ice Cream?"

Sunoo berhenti, kemudian tersenyum penuh arti. "Selama seminggu ini aku sangat berusaha untuk melupakannya kak. Tapi ternyata aku hanya membohongi diriku sendiri. Perasaan ini sudah sangat dalam rupanya."



TBC

Happy Reading, sorry for typo.
Jangan lupa vote dan coment.

-T-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARCADE ||Sunghoon x Sunoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang