4. Kak Yoongi dan Rokok

138 30 15
                                    

Selamat ulang tahun Yoongi😄

Oh ya, sebelum itu aku mau bilang jauhi rokok ya teman-teman. Hidup itu berharga😊

🌌🌌🌌

Merokok, aktifitas yang sudah tak asing didengar. Nikotin yang ada dalam rokok seakan menghipnotis semua orang untuk mencobanya lagi lagi dan lagi. Bahkan remaja-remaja yang masih sekolah pun tak luput dari rayuan nikotin. Banyak sekali pelajar yang telah menjadi perokok aktif. Namun ada juga yang hanya penasaran dengan sensasi merokok. Tak terkecuali Min Yoongi.

Siswa SMA itu pada awalnya hanya penasaran dengan rokok. Teman-temannya yang menjerumuskannya ke dalam lingkaran setan itu. Pertama kali Yoongi menghisap rokok, ia terbatuk-batuk. Namun lama kelamaan ia mulai terbiasa. Rokok menjadi sahabat Yoongi sekarang, apalagi ketika stres, dua bungkus rokok bisa ia habiskan dalam sehari. Menurutnya, jika ia tak merokok sehari, mulutnya menjadi terasa asam. Seakan lupa akan bahaya dibalik kenikmatan sesaat itu.

(PLEASE GUYS JAUHI ROKOK😉)

"Yoon, kata Minho lo berantem ya sama Kihyun?" Tanya Kyungsoo sambil menyulut rokok.

"Iya." Jawab Yoongi singkat sambil mengode kepada Kyungsoo untuk juga memberikannya sebatang rokok dan korek.

"Masalah apa bro?" Tanya Taemin yang berada di samping Kyungsoo.

"Ada lah. Lo semua gak perlu tau. Yang penting tuh masalah dah kelar. Gue sama Kihyun juga dah baikan." Yoongi menghisap rokoknya dengan santai. Teman-temanya pun tak lagi membahas hal itu. Biarlah itu urusan Yoongi dan Kihyun, asalkan mereka masih berteman baik.

"Woy cepetan nyebatnya mau masuk nih!" Terlihat Mark, pemuda asal LA ini memperingati sahabat-sahabatnya dari jauh.

"Cih, padahal baru aja nyalain." Dengan terpaksa kedua manusia salju ini (baca: Yoongi dan Kyungsoo) mematikan rokoknya dan menuju wastafel, berniat untuk kumur-kumur agar menetralisir bau khas rokok.

🌌🌌🌌

Sepulang sekolah, Yoongi dan Dahyun tak bisa menahan rasa kaget sekaligus sedih mereka. Mendengar nenek tersayang mereka dipanggil Sang Kuasa, kedua kakak beradik ini saling menguatkan.

Apa lagi Yoongi, tak tega melihat adiknya kalut dalam kesedihan.

"Dek, kamu ke kamar ya. Cuci muka sama ganti baju dulu. Jangan keliatan sedih, ntar diejek nenek loh." Kalimat menenangkan dari Yoongi tak mempan bagi Dahyun. Gadis itu terlalu rapuh.

Sebenarnya Yoongi sama rapuhnya dengan sang adik. Namun pemuda pucat itu berhasil menyembunyikan rasa sedihnya sengan apik.

"Gak papa, keluarin aja. Kalo kamu sedih, kamu boleh nangis." Yoongi memeluk adiknya erat.

"Hiks.. nenek."

🌌🌌🌌

Yoongi termenung. Semestanya sudah hilang. Memang, dibandingkan orang tuanya, ia lebih dekat dengan neneknya. Tanpa ia bercerita tentang hari-harinya, neneknya lebih dulu paham tentang dirinya. Dan sudah seminggu ini Yoongi membolos sekolah. Toh sama saja, kalau pun dia berangkat sekolah materi pelajaran pun tidak masuk.

"Huuu.." Yoongi menghembuskan nafasnya yang penuh dengan asap. Matanya menatap nisan sang nenek dari kejauhan. Hingga dering dari handphonenya menyadarkannya dari lamunan.

"Yoon, SMA sebelah mulai macem-macem nih sama kita. Yuk kumpul di warung Bu Seojin. Kita-" Yoongi mematikan sambungannya secara sepihak. Ia terlalu malas untuk menghadapi musuh bebuyutan SMA nya.

🌌🌌🌌

Disinilah Yoongi, mengikuti kegiatan yang dilarang yaitu tawuran. Bujukan teman-temannya berhasil meluluhkan hati Yoongi. Apa lagi Yoongi juga berpikiran hal ini akan meluapkan emosinya.

Yoonghyo : Kak YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang