2. Kenapa Kak Yoongi (2)

165 33 18
                                    

Alur cerita kita majuin ke Jihyo dan Dahyun yang udah SMP kelas 7. Waktu-waktu awal remaja yang plin-plan. Waktu-waktu awal pubertas.

Jihyo tumbuh bahagia. Mama sama papanya sibuk tapi tetep ngasih kasih sayang. Sahabat satu-satunya alias Dahyun selalu sama dia. Dan satu lagi.. ada Kak Yoongi gebetannya.

Bisakah dipanggil gebetan? Jihyo aja gak berani deketan sama Yoongi. Atau.. mungkin Jihyo bisa dipanggil pengagum rahasia.

Apa lagi kalo pas jam pelajaran olahraga. Emang sih mereka beda jenjang pendidikan. Tapi SMP sama SMA mereka masih satu yayasan yang letaknya dempetan. Sering banget jam olahraga mereka digabung.

Jihyo makin terpesona melihat wajah Yoongi yang manis. Apa lagi kalo lagi main basket. Wuih! Damagenya gak ngotak.

"Ji? Jihyo!" Panggil Dahyun.

"Iya ada apa?" Tanya Jihyo.

"Aku panggilin dari tadi gak jawab-jawab."

"Hehe.. maaf."

"Oh.. lagi liat Kak Yoongi ya? Pantesan." Dahyun mengencangkan suaranya hingga teman-temannya mendengarnya. Untung aja anak-anak SMA gak denger🙂

"Ih.. Dahyun jangan ngomong kenceng-kenceng." Jihyo mencubit Dahyun. Dan mulai saat itu, panggilan Jihyo yang dulu Thomas sama Melon berubah jadi Nyonya Min dan Kakak Ipar Dahyun. Sah? Sah!

"Yuk cabut. Bentar lagi ganti jam." Dahyun mengubah topik pembicaraan.

Jihyo masih menimbang-nimbang. Dia masih pengen liat Kak Yoongi. Tapi kalo nanti dia telat pelajaran dikira gurunya bolos.

"Udah ayok ngeliatin Kak Yoonginya dirumah aku aja. Sekarang kita ganti baju dulu, nanti telat pelajaran terus Bu Han kumat ngamuknya." Bujuk Dahyun. Sekarang sebagian temen-temen mereka dah pergi ke kamar mandi buat ganti baju.

"Hmm.. yaudah ayok." Namun saat Jihyo berdiri, bola basket menghampiri dan mencium kepalanya.

Plak!

Bruk!

Terdengar nyaring suara bola basket mengenai kepala Jihyo sehingga Jihyo jatuh pingsan.

"Jihyo!" Semua orang kaget dan ngerumunin Jihyo. Semua orang tambah lagi kagetnya ketika dewa basket datang menghampiri Jihyo yang akan digotong Jungkook, teman sekelasnya.

"Minggit semua!" Yoongi mengambil alih tubuh Jihyo dari Jungkook dan segera berlari menuju ruang UKS.

"Hyun." Mingyu menepuk pundak Dahyun.

"Ya?"

"Itu beneran abang lo?" Tanya Mingyu.

"Aku juga bingung itu abangku ato bukan." Jawab Dahyun dengan mata yang tak berkedip.

🌌🌌🌌

Setelah menunggu 2 jam, akhirnya Jihyo terbangun dari pingsannya. Atau bisa dikatakan tidur? Karena tadi Jihyo sempat sedikit mendengkur.

"Udah sadar Ji?" Tanya Yoongi.

"I-iya kak." Jihyo lagi kebingungan. Ini kan bukan UKS SMP nya. Soalnya Jihyo pernah pura-pura pingsan pas upacara biar gak kepanasan (jangan ditiru).

"Ini UKS SMA  Hakuna Matata." Yoongi seakan membaca pikiran Jihyo.

(Btw untuk nama SMA/Yayasan cuma asal ambil dari rapnya Hobi)

"Oh.." Jihyo gak tau mau ngomong apa.

Selang beberapa detik, pintu UKS pun terbuka. Memperlihatkan pemuda dengan bekas luka di ujung bibirnya.

"Em.. Jihyo. Maafin aku ya tadi gak sengaja ngelempar bola sampe kamu pingsan." Kata pemuda bername tag Kihyun.

"I-iya, Kak." Jihyo juga gak tau mau bales gimana. Toh itu gak disengaja kan?

"Udah gitu doang lo ngomongnya?" Tanya Yoongi.

"Ehh.. ehm.. Ji. Kalo ada apa-apa bilang ya. Nanti aku tanggung biaya pengobatannya. Aku pergi dulu." Kihyun nampak terburu-buru meninggalkan ruang UKS.

"Pulang sekolah nanti harus langsung ke rumah. Jangan mampir kemana-mana." Peringat Yoongi. Pemuda itu lalu berkata akan mencari makan untuk Jihyo.

🌌🌌🌌

Skip skip skip!

Sekarang Jihyo lagi dikamarnya. Sama Dahyun. Dahyun sebenernya gak ada niatan dateng kesini sih. Orang Jihyo bilang dia gak papa. Tapi Kakaknya yang rese itu maksa dia buat temenin Jihyo. Takut kenapa-napa katanya. Tau gak sih? Dahyun tuh gemes sama abangnya yang malu-malu kucing gak mau ngaku kalo dia suka sama Jihyo.

"Tau gak Ji? Tadi pas kamu pingsan-"

"Ya aku gak tau lah. Kan aku pingsan."

"Ih.. bukan itu. Tau gak? Tadi yang gotong kamu ke UKS itu Kak Yoongi loh!"

Jihyo yang awalnya gak tertarik sama pembicaraan ini jadi mendekat.

"Idih.. giliran Kak Yoongi aja gercep." Ledek Dahyun.

"Ih.. serius ini."

"Terus semua orang gak boleh masuk ke dalem ruang UKS kecuali dia." Kata Dahyun.

"Kukira tadi kamu gak jenguk aku gara-gara kamu lupa sama aku."

"Ya enggak lah. Ya kali aku lupa sama sahabatku ini." Dahyun pun memeluk Jihyo.

"Terus terus lanjut dong."

"Aku denger Kak Yoongi ngehajar Kak Kihyun."

"Loh? Kak Yoongi sama Kak Kihyun kan deket. Emang kenapa?" Tanya Jihyo penasaran.

"Ya gara-gara kamu." Dahyun menunjuk Jihyo.

"Kok aku?" Tanya Jihyo.

"Tadi Kak Kihyun gak sengaja ngelempar bola terus kena kamu. Kak Yoongi marah terus nonjok dia." Cerita Dahyun.

"Pantes pas Kak Kihyun dateng ke UKS bibirnya kayak berdarah gitu." Jihyo mangguk-mangguk paham.

"Gimana rasanya Ji? Dibela abis-abisan sama Kak Yoongi." Tanya Dahyun.

Jihyo merebahkan badannya di kasur. Matanya menatap langit-langit kamar yang dihiasi berbagai macam pernak-pernik khas gadis.

"Gak tau aku. Rasanya campur aduk. Seneng, sedih, marah gara-gara Kak Yoongi nonjok orang. Ya.. yang aku pengen Kak Yoongi notis aku sebagai cewek, bukan sebagai adek." Ya, emang. Yoongi nganggep Jihyo sebates adek doang. Mungkin karena umur yang sepantaran dengan adik kandungnya. Jadi Yoongi menganggap dia mempunyai 2 adik menyebalkan namun tetap ia sayangi.

Tapi boleh gak Jihyo jujur? Hatinya lagi meleleh kayak Mozzarella di pizza yang masih panas.

🌌🌌🌌

Ceritanya flat. Datar gitu doang. Banyak uwu-uwunya. Dan tiap chapter pendek-pendek. Jadi jangan berharap banyak🙂 Aku bingung kalo pake konflik yang ruwet.

Yoonghyo : Kak YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang