❝ Petunjuk? Itu? ❞

393 50 13
                                    

{di tempat ?̷̠̅̏͘¿̵̄́̓?̸̜̬̒ͅ ̸͝}

Ranboo terbangun dari pingsannya, Ia baru terbangun dari pingsan yang semalam, entah kenapa yang terjadi padanya, yang penting ia terbangun sekarang. Ia melihat sekeliling, jelas-jelas ini bukan tempat yang dikenalnya, dia juga melihat kebawah. Ada air yang mengeluarkan bau aneh, air itu berisi dengan kebencian terdalam. Namun, aliran air itu meliuk-liuk dengan indah ke sebuah selokan bambu kecil.

Saat kakinya menyentuh air itu, perasaan dingin tergelojak di tubuhnya, ia merasakan tubuhnya kuat dan kekar lagi. Perasaan itu terus berlangsung sampai tubuhnya bergetar, tak kuat menahan kuatnya gelojak tersebut dan ia jatuh berlutut. Air mulai surut dari jangkauan tumitnya dan menghilang, perasaan itu tiba-tiba terhenti dan tubuhnya berhenti tergetar.

Ia bangun lagi dan sedikit sempoyongan. Dia mulai agak sehatan sekarang, dan mungkin saja bisa berlari 500 meter dan melawan Techno. Ranboo menepis pikiran bodoh itu, mana mungkin kan dia bisa ngalahin Techno, yang ada dia babak belur dan pincang. Dia mendobrak pintu dengan sekuat tenaga dan pintu itu putus lalu terbanting ke tembok dan hancur. Dia sekarang tidak ada di ruangan jelek lagi, sekarang dia di alam liar dan luas. Tapi Ranboo tidak mengenali tempat ini.

"Kasar sekali...." suara dingin dan heran perempuan terdengar dari belakang membuat Ranboo berbalik badan, Ranboo suwer dia melihat perempuan muda hampir setinggi gunung, mungkin saja si titan perempuan meraih tubuhnya dengan tangannya seperti mengambil botol air spray. Tapi perempuan itu diam saja, dia tersenyum lembut ke Ranboo. Dia sangat cantik, Ranboo akui. Tapi dia lebih memilih Tubbo, suami platonik-nya. Saat dilihat-lihat, Ia juga sekilas mirip dengan Dream.

Tapi Ranboo tidak mengindahkan tentang itu, dengan gemetar ia bertanya kepada sang perempuan "Aku... dimana?" sang perempuan bukannya menjawab tapi dia malah bersenandung lantunan yang indah, Ranboo terasa terhipnotis. Ia ingin tinggal di alam itu, mendengarkan lantunan sang perempuan setiap hari yang seperti rasanya surga dunia. Namun, dirinya teringat hal penting, Tubbo. Suami-(platonik)-nya menunggu di rumah Techno, Ia bisa saja panik di sana dan memeluk Michael, dan anaknya yang kangen dengan dirinya.

Ia menepis keinginan anehnya tadi dan menuntut perempuan tadi "Kutanya sekali lagi, dimana aku?" ekpresi wajahnya mengeras, suaranya masih gemetar namun memaksa berani. Sang perempuan akhirnya berhenti bersenandung dan tersenyum ke arahnya, "Kau? kau ada di luar jangkauan monster tadi. Kau diselamatkan oleh Sam, penjaga disini." Perempuan itu akhirnya menjawab dengan tenang dan tegas. Ia memancarkan aura bijaksana, tegas, tapi Ia juga lembut, Ranboo bisa saja berlutut di hadapannya jika aura perempuan itu tidak lembut. Sam, sang penjaga penjara itu sepertinya membunyikan rahasia, Ranboo akan mencoba mengingat untuk menanyakan Sam tentang perempuan titan ini, yang mungkin gabisa sih. dia kan pelupa, nutup botol anaknya aja lupa, heh.

Ia merasa aman dan nyaman di tempat ini, namun dia harus kembali ke rumah Techno. Sang perempuan terkekeh, membuat Ranboo tersentak, "Kira-kira kakak sedang apa ya?" Entah siapa yang ditanya, tapi Ranboo terasa dituntut untuk menjawab. Hayoloh.

Dia berjalan pelan ke arah Ranboo, yang membuatnya panik. bisa-bisa saja Ia di injak kayak kecoak dan dijadikan Ranboo penyet olehnya, Ranboo menutup matanya, sekilas dia mendengar sesuatu menyusut. Dia membuka mata dengan pelan-pelan, tiba-tiba di depannya ada meja mewah berisi makanan restoran di tengah-tengah alam dan sang perempuan menyerahkan segelas teh hangat khas Ibu-ibu rumah sakit.

Perempuan itu kini tingginya sama seperti Ranboo, yang sama saja Titan untuk manusia biasa, Ia memakai baju putih Yunani dengan pola yang mengitarinya dengan warna emas, enggak. Bukan warna emas, namun emas asli. Ranboo yakin itu emas asli yang mengitari bajunya dalam pola. Dan ada juga Topi tentara kuno dengan emas asli juga, bisa aja dia kaya nih, rampok dia ranboo. tdk. Ranboo juga memperhatikan burung hantu di meja tersebut, menatap langsung ke jiwanya.

─────  𝙖𝙣𝙟𝙧𝙞𝙩.                    ↳ ⌜𝓭𝓻𝓮𝓪𝓶 𝓢𝓜𝓟 ⌟ [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang