Tujuan

3 0 0
                                    

Yujin, Sasha, dan Arlert sedang menonton siaran televisi, beruntung hari ini hari sabtu dan sekolah libur.

"Kelompok penyelidik berhasil menemukan seorang dalang dari tabrak lari yang terjadi pada anak dari direktur perusahaan hanyu"

"Kelompok Penyelidik yang dipimpin oleh Komandan Kiro berhasil menangkap pelaku-"

"Bukannya terlihat keren, berhasil menangkap seorang penjahat?"
Ujar Paman Hanes.

"Ngomong ngomong apa tujuan kalian setelah lulus nanti?"
Lanjutnya.

Arlert dan Sasha menjawab bingung dan masih belum tau apa tujuan mereka kedepannya.

"Mungkin aku akan daftar ke kepolisian penyelidik"
Celetuk Yujin.

"Yujin"
Seru sasha.

"Hey berhenti meremehkan aku, dan jangan menghalangi jalanku"

"Tapi itu bahaya yujin"

"Sasha cukup, aku masih ingin mencari tau siapa orang dibalik kejadian 2 minggu yang lalu, aku harap kau bisa mengerti"

Sasha terdiam begitu juga dengan Arlert.

"Baiklah aku sudah memutuskan untuk ikut dengan yujin"

"Ya Sasha!"
Seru Yujin.

"Hmm aku juga"
Jawab Arlert.

"Kalian tidak perlu ikut, pilihlah jalan yang kalian inginkan sendiri"

"Hmm tidak yujin, mungkin ini sudah keputusan bulat ku"
Jawab Arlert.


HARI PEMILIHAN TUJUAN KELULUSAN•

Para wali kelas baru saja membagikan kusioner yang harus diisi oleh masing masing siswa yaitu tujuan siswa setelah lulus agar bisa dibantu oleh sekolah.

Mereka bertiga sedang menyantap makanan istirahatnya tak lama, Friya dan Jhonny menghampiri mereka dan mengajaknya berbicara.

"Hmm ngomong ngomong apa tujuan kalian nantinya?"
Tanya Jhonny.

"Aku akan masuk kedalam polisi penyelidik"
Jawab Yujin.

"Heh apa? Orang sepertimu ingin masuk kesana?itu mustahil"
Celetuk Jeri.

"Oi jeri, memangnya apa tujuanmu?"
Tanya Yujin.

"Hmm aku belum menentukan itu, tapi mendengar jawaban mu membuatku ingin tertawa kencang"

Yujin berdiri dan langsung menarik kerah baju Jeri, lagi dan lagi mereka berdua mulai bertengkar.

"Oi apa apan kau Yujin!"
Seru Jeri.

"Apa bedanya dengan kau, aku bahkan ingin muntah saat mendengar jawabanmu"

"Hmm maksud mu?"

"Kau menertawaiku karna tujuanku sedangkan kau masih belum memiliki tujuanmu sendiri, bukankah itu baik menjadi seseorang yang dapat membantu orang lain"

"Apa kau tau yujin, gak semua orang penyelidik berpikir seperti itu, mereka hanya orang orang sampah yang memakan uang rakyat"

Bugh•

Yujin memukul pipi Jeri hingga jeri terjatuh.

"Yujin Jeri berhenti"
Ujar Arlert.

Jeri berdiri dan kembali menarik kerah baju Yujin, kini mereka saling menatap kesal, dan tak lama Jeri melepaskan genggaman tangannya dari baju Yujin.

"Aku paham sekarang"
Ujar Jeri dan langsung meninggalkan Kantin.

Yujin terheran heran apa maksud dari perkataan Jeri, dan kenapa dia tidak membalas pukulannya.

BESOKANNYA•

wali kelas mereka mengumpulkan orang orang yang mendaftarkan dirinya untuk ikut pada Kepolisian.

Dan disana ada Yujin, Arlert, Sasha, Friya, Jhonny, dan juga Jeri dan beberapa siswa lainnya.

"Oi jeri, kau masuk ke kepolisian?"
Tanya Jhonny.

"Ya itu sulit kujelaskan, jadi jangan banyak bertanya"

Setelah mendapatkan arahan dan beberapa hal yang diperlukan mereka disuruh bubar sampai menunggu pengumuman kelanjutannya.

Jhonny masih saja meledek Jeri dan menuduhnya bahwa alasan ia ikut kepolisian karena dari hasutan Yujin, tapi Jeri lagi lagi mengelak dan mengomeli Jhonny.

"Sasha apa kau punya cemilan?"
Tanya Friya.

"Ah iya aku ada roti ini, makanlah"
Jawab Sasha.

"Terima kasih"

"Oi ngomong ngomong apa hubunganmu dengan Sasha?"
Tanya Jeri ke Yujin.

"Yang jelas kita bukan yang kalian pikirkan"

"Maksudmu?"
Tanya jhonny.

"Yujin dan Sasha hanya kebetulan teman dekat dan tidak sengaja tinggal bareng dari kecil"
Jawab Arlert.

"Oh begitu, apa kau menyukainya Yujin?"
Goda Jeri.

"Oi jeri berhentilah memberikanku pertanyaan, mengapa kau sibuk sekali mengurusi urusan orang lain"

Mpftt-
Yang lain mencoba untuk menahan tawa.

"Ya lagi aku hanya penasaran, btw Sasha rambutmu terlihat hitam dan indah"

"Ah terima kasih"
Jawab Sasha.

Mereka memutuskan untuk mampir ketempat makan itung itung nambah kedekatan, apalagi hubungan Jeri dan juga Yujin yang dikenal selalu panas karena sering bertengkar.

Karena merasa hubungan mereka semakin dekat Yujin memutuskan untuk bercerita tentang ibu dan ayahnya dan alasan sebenarnya dia mengikuti seleksi kepolisian.

Dan membicarakan hubungan dia dengan Sasha dan juga Arlert karena banyak orang yang salah paham soal hubungan mereka bertiga banyak yang bilang mereka adalah adik kakak-

Kenyataannya mereka hanya teman kecil, dan Sasha dia adalah orang yang berdarah campuran antara Jepang dan juga Amerika-

Saat umur 9 tahun ia sempat menetap di amerika dan pada akhirnya ada hal yang sangat tak terduga terjadi orang tua sasha ditemukan tewas di apartemennya, dan Sasha diajak untuk tinggal bersama dengan keluarga Yujin-

Karena ayah Yujin adalah teman dekat ayahnya Sasha dan mereka dulunya suka saling membantu.

Tetapi sayangnya Sasha tidak begitu mengingat jelas ingatan dia selama di Amerika jadi cerita berakhir sampai disini.

"Aku dengar kau sering membanting berandal berandal di sekolah?"
Tanya Jhonny.

"Iya itu benar"
Jawab Sasha.

"Eh benarkah?kenapa?"
Tanya Friya.

"Aku hanya ingin melindungi seseorang"

"Apa segitu manjanya yujin sampai harus kau lindungi"
Celetuk Jeri.

"Oi aku sudah bilang padanya untuk berhenti melindungiku tetapi dia tetap saja tidak menuruti, lagi memangnya aku adiknya atau anaknya"
Oceh Yujin.

"Ah udah ayo dimakan, dagingnya keburu dingin"
Ujar Arlert.

"Oh ya besok kita sudah tinggal bareng di asrama, kalian jangan sampai telat karena besok hari pertama kita"
Ujar Jhonny.

Setelah makan bersama akhirnya mereka berpisah ke jalan masing masing menuju rumah mereka.

Sampainya dirumah Yujin, Sasha, dan Arlert sedang membereskan perlengkapan yang akan mereka bawa selama pelatihan 1 bulan.

"Aku rasa rumah ini akan sepi"
Ujar Paman Hanes.

"Maafkan kami paman"
Jawab Arlert.

"Ah tidak perlu meminta maaf, aku senang kalian menemukan tujuan kalian sendiri, intinya kalian harus bisa bertahan sampai akhir bukan?"

"Hmm itu benar"
Jawab Yujin.

•F R E E D O M•
•kebebasan

FREEDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang