Part 1: Awal Mula

2K 183 7
                                    

Musim semi tiba dimana salju yang dipinggir jalan mulai hilang, suhu dingin menjadi panas, anak anak yang main di taman dengan sangat ceria

Tidak dengan hinata shoyo anak berambut oranye yang masi berumur 6 tahun itu
Ia hanya dipojokkan memeluk kedua kakinya sambil menangis dengan banyak luka dan lebam di tubuhnya
"Hey jangan dekat anak itu, ibunya katanya galak sekali ayo kita menjauh aja" kata anak anak sekitar taman tersebut

Hinata hanya terdiam Karena sudah biasa dikucilkan

"Kamu jangan kesana hey dengar ga si jangan dekat dia" kata salah satu anak yang menegur seseorang berambut biru tua

"Ck" balasnya dengan muka yang menakutkan
"Hiiihhh ayo pergi dia menyeramkan" lalu anak anak tersebut pergi

Hinata yang menyadari kedatangan orang tersebut mengangkat kepalanya
"Kau kenapa sih, anak anak itu mengatai mu dilawan dong"

"M-maaf" jawab hinata

"HUFTT aku kageyama kageyama tobio, ayo ikut aku, kau luka luka" kata anak tersebut yang bernama kageyama

"ga, nanti Ibu memukuli ku lagi" jawab hinata kembali menundukkan kepalanya

"Udah ayo ikut aja" kageyama menarik tangan hinata
Akhirnya hinata pun mengikuti anak laki tersebut

Mereka masuk ke dalam apartment yang bisa dibilang lumayan luas
"Tadaimaa" ucap kageyama
"Ah tobio okaeri, gimana sudah mainnya?" Tanya perempuan yang sudah di umur 70an

"Ga jadi main, ini aku menemukan dia kata anak disana ibunya galak jadinya aku bawa pulang" jawab kageyama

Hinata hanya mengumpat di belakang kageyama
"K-konichiwa" sambil agak membungkukkan badannya

"Ahh hai hai kau lucu sekali namamu siapa?" Tanya nenek tersebut

"Hi-hinata" dengan suara kecil

"Hi?" Tanya nenek itu lagi

"H-hinata shoyo desu" jawab hinata jelas

Kageyama memang dari kecil sudah tinggal dengan neneknya, dimana ibu dan ayahnya?
Ibunya sudah meninggal sedangkan ayahnya meninggalkan dia karena sudah mempunyai keluarga baru, kageyama pun juga tidak masalah tinggal dengan nenek nya dari pada tinggal bersama keluarga barunya itu

"Nee hinata chan kau malam ini menginap disini mau" tanya nenek kageyama
Kageyama hanya mengangguk dengan antusias

"Ga gabisa nanti ibu marah" jawab hinata

"Sudah tidak apa apa, aku akan bilang ke ibu mu" ucap nenek kageyama

"GA GA JANGAN TOLONG SAKIT" teriak hinata yang membuat nenek dan kageyama kaget, sekejam itukah ibunya hinata

Nenek kageyama pun mengerti
"Souka yasudah kau jangan takut sini nenek bantu mengobati luka luka mu" kata nenek

"Hinataa kau harusnya bilang kalau ibumu memukulimu" ucap kageyama mencoba menjadi sok dewasa

"Gamau, dia....juga ibuku" lirih hinata

Setelah selsai mengobati luka lukanya
"etto aku pulang dulu nanti ibu mencariku terima kasih" kata hinata meninggalkan apartment tersebut
________________________________

"Nekk kenapa hinata ga mau melaporkan ibunya, ibunya sudah memukulinya kenapa dia masi sayang dengan ibunya?" Tanya kageyama

"Itu berbeda beda tobio, dia sayang ibunya walaupun tetap menyakitinya dia juga masih ibunya hinata" jawab nenek kageyama

Kageyama mengangguk mengerti
.
.
.
Lama kelamaan kageyama dan hinata menjadi sangat dekat hingga satu sekolah, gimana caranya hinata masuk sekolah? Nenek kageyama yang mengurusnya walaupun ibunya memukulinya dia pasti mau hinata bersekolah agar memiliki ilmu

Hinata yang tadinya pendiam kini menjadi sangat ceria, ia selalu kemana mana dengan kageyama selayaknya anjing yang mengikuti tuannya

Hinata bingung kenapa banyak orang yang selalu bilang untuk menjauhi kageyama, ia selalu bertanya kenapa? Tapi jawabannya selalu sama yaitu "kageyama cuek" "dia mempunyai aura yang seram"

"Hinataa" teriak kageyama dari pintu kelas

"Ha'i ha'i tunggu sebentar" setelah merapikan meja nya ia langsung beranjak pergi ke kageyama

Suasana nya sangat awkward ga biasanya kageyama diam
"Nee kageyama kun" panggil hinata
Tapi tak ada balasan

"Kageyama tobio" kata hinata sambil menekan perkataannya

"Eh? Iya kenapa" tanya kageyama

"Anak dikelas pada bilang kau seram hihi memang seram si apalagi kalau lagi badmood" ucap hinata sambil tertawa kecil

Kageyama hanya tersenyum lalu menempatkan tangan nya di kepala hinata
"He? Kau kenapa si dari tadi biasanya ngomong kenapa diam saja dari tadi"

"Ah uh etto maaf, hinata kau ada waktu besok? Aku mau menunjukkan sesuatu" kata kageyama

"Um bisa ko, aku tunggu besok depan rumah ya?" Jawab hinata

"Ya" kageyama tersenyum

Walau kageyama tersenyum hinata tersadar itu bukan senyum bahagia malahan senyum sedih
————————————————————————

Kira kira nunjukin apa tuh

Minna makasii sudah mau membaca part ini
Maaf kalau banyak typo karna belum dicek lagi

Jangan lupa klik vote ya <3
See you in the next part

The Promise that You Break [ kagehina ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang