Burung terbang layaknya arti kebebasan, menatap indah setiap titik keindahan yang di pancarkan sang langit. Di dalam ruangan sang pangeran bermata tajam itu menatap fokus kearah lukisan yang baru saja ia lukis. Ia melukis dengan teliti titik garis yang ia buat, Pangeran Huang itu menatap puas saat hasil karya yang ia buat menghasilkan lukisan yang memiliki makna tertentu untuk sebuah karya seni.
"Pangeran Huang, itu kau? " panggil seorang perempuan dari arah belakang.
Angin berhembus masuk kedalam ruangan, kain putih itu tertiup angin dan berhembus karena jendela yang terbuka lebar. Renjun membalikkan badan, rambutnya yang biru tertiup angin dengan setiap arah tiupan angin. Matanya terlihat binggung, Renjun meletakan palet dan kuasnya diatas meja, perlahan ia mendekat kearahnya dan berhenti dihadapannya
"Kau siapa? " tanya Renjun.
Gadis itu tersenyum matanya menyipit saat ia tersenyum. Ia langsung memeluk orang di depannya, setelah itu ia melepaskan pelukannya dan tersenyum dengan matanya yang mulai memerah.
"Pangeran Huang, aku harap kita bisa bertemu. Didunia nyata, aku tak ingin kau mati dan aku ingin kita bersama."
Renjun terlihat binggung, ia memproses setiap kata yang ia lontarkan.
"Maksudmu? "
Gadis itu tersenyum lagi, ia menatap Renjun sayu dengan matanya yang berwarna biru.
"Pangeran Huang kau pasti mengerti apa yang kumaksud, waktumu hanya beberapa tahun lagi. Kau harus bisa mengedalikan kedua element itu dan itu tak akan dapat dilakukan sendiri," jelasnya.
"Iyah aku tau, jadi inti dari perkataanmu itu apa? Dan yah kau anak campuran? Mata birumu indah dan rambut merahmu memancarkan cahaya. Apa kau orang yang sedang kucari? " tanya Renjun.
Ia tersenyum dan mulai membalikkan badannya. Ia berjalan keluar dari ruangan Renjun. Renjun terdiam sebentar dan setelah itu ia mengejar gadis itu keseluruh ruangan. Renjun keluar Castle untuk menemukan gadis itu, ia menemukan gadis itu yang sedang mendekati bukit tinggi yang curam.
"Tidak, jangan dekati itu! Itu berbahaya," bentak Renjun.
Renjun mendekatinya, gadis itu berbalik kearahnya dan gadis itu tersenyum seraya menutup matanya.
Ia memundurkan langkahnya, tangannya ia rentangan dan mulai menjatuhkan tubuhnya."Tidak, pegang tanganku dengan erat!" perintah Renjun.
Renjun meraih tangan gadis itu dan mengengamnya kuat, namun gadis itu melepaskan ngengaman tangannya, ia tersenyum lalu tubuhnya perlahan jatuh ke bawah.
"Tidak!"
Renjun tersentak dalam tidurnya, ia menatap seisi ruangannya. Ruangan itu hening tak ada siapun di dalamnya. Ia berpikir mungkin tadi ia sedang bermimpi dan siapa gadis itu? Ia mengingat ngingat wajah gadis itu tapi mengapa ia tak bisa mengingatnya saat ia terbangun? Renjun hanya mengingat mata birunya yang indah dan rambut merahnya yang memacarkan cahaya.
Maaf kalau masih ada kata kata typoo atau kurang enak dibaca tapi kedepannya aku bakal coba ningkatin lagi cara jalan alur ceritanya beserta typoonya dan kesalahan kepenulisannya;)), mungkin kalau ada kesempatan waktu semoga aja aku bakal tetep bisa nulis. Semoga temen temen suka yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret After Deathノノ•
FantasyCinta dengan banyak perbedaan sifat dan dengan banyaknya perbedaan pendapat. Tentang sepasang kekasih yang tidak akan bisa bersatu bagaikan air dan api. Air memiliki sifat yang baik sedangkan api memiliki sifat yang kejam. Dimana saat itu sang pu...