🔮 Sugar Sugar Rune 🔮

2.5K 203 35
                                    

Hai, namaku Andy. Aku adalah seorang murid penyihir yang sedang belajar mengumpulkan hati manusia di bumi.

Aku iri dengan manusia.. Mereka bisa memproduksi begitu banyak hati, tidak seperti kami para penyihir yang hanya memiliki satu hati.

Hati yang kami kumpulkan dari dunia manusia itu sangat berguna dan biasa kami gunakan di dunia sihir untuk apa saja.

Kalau di planet bumi ini, mungkin hati itu bisa disetarakan dengan yang namanya uang.


Kini sudah tiga bulan sejak kedatanganku ke bumi ini dengan seniorku, Injun. Tapi aku masih saja kesulitan mengumpulkan hati manusia.

Aku sangat mengagumi Injun yang bisa mengumpulkan hati semudah membalikkan telapak tangannya.

Huff.. kapan aku bisa semahir Injun, ya?


"Jisungieee" aku tersentak kaget saat mendengar namaku dipanggil. Ohya, aku dan Injun mendarat di sebuah kota bernama Seoul di negara Korea Selatan.

Aku memakai nama samaran Jisung, sedangkan Injun memakai nama Renjun. Dan yang baru saja memanggilku adalah Jaemin, seorang manusia yang kelihatannya menyukaiku.

"Oh, Jaeminnie hyung" ucapku sambil memberikan senyum manisku kepadanya. Kata Renjun, kita harus banyak-banyak tersenyum supaya manusia semakin menyukai kita.


Renjun juga sepertinya selalu memakai trik ini dan berhasil terus menerus mengambil banyak hati berwarna merah dari pemuda bernama Haechan.

Makanya, aku juga harus murah senyum supaya bisa mengambil hati berwarna merah juga. Hmm tapi tampaknya cukup sulit bagiku.

Aku mengangkat jemariku yang membentuk huruf V, dan mengintip dari sela-selanya dengan sebelah mataku.


Dan aku pun kecewa saat melihat hati yang memancarkan cahaya berwarna pink yang muncul dari dada Jaemin.

Hati pink itu bernilai sekitar 1.000 ecru, sedangkan hati merah yang biasa dikumpulkan Renjun senilai 5.000 ecru.

Ini berarti, aku harus mengumpulkan 5 hati pink sampai setara dengan 1 hati merah yang dikumpulkan Renjun.

"Haah.." aku menghela nafasku dengan letih, bagaimana caranya biar aku bisa mendapatkan hati merah ya?



"Aigoo Jisungie, kenapa kamu menghela nafas begitu??" Jaemin bertanya manja kepadaku sambil mengelus-elus kepalaku.

Anehnya, meski sudah kutunggu beberapa hari pun, hati pink itu tidak kunjung berubah menjadi merah. Sampai kapan aku harus menunggu??

"Gapapa hyung" ucapku sembari tersenyum kepada Jaemin. Dia jadi gemas denganku dan mencubiti pipiku, ingin rasanya kuambil hati pinknya agar dia berhenti memperlakukanku seperti ini.



"Aduh hyung, kenapa sih selalu mencubiti pipiku??" Protesku kesal, tapi senyum Jaemin malah semakin lebar.

"Habis kamu itu imut sekali, Jisung-ah~ ya kan, Jeno??" Aku mendongak ke atas dan bertemu mata dengan Jeno yang sedaritadi berdiri di belakang kursiku.

Berbanding terbalik dengan Jaemin—manusia bernama Jeno itu selalu bilang bahwa aku tidak menarik, dan selalu menjahiliku.



"Iya imut" aku terkejut seketika kata-kata itu keluar dari mulut Jeno, apa mungkin kekuatanku untuk mengambil hati manusia semakin meningkat??

"Kalau dilihat dari puncak gunung Sorak sambil menggunakan sedotan" lanjut Jeno menyelesaikan kata-katanya, dilengkapi dengan senyuman menggoda.

Where our Stars MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang