7

83 16 0
                                    





"Ohh, ini yang namanya Mira." Tante Lee alias mamanya Jeno nyambut gue dengan senang.

"Iya tante." Gue nampilin senyum gue.

"Ayo duduk, duduk."

Gue pun duduk di depan mamanya Jeno.

"Mah, aku gak di suruh duduk nih?" tanya Jeno.

"Ya tinggal duduk."

Jeno duduk di samping gue.

"Jeno belum pernah bawa cewe ke rumah lo, Ra. Kamu yang pertama," ujar Tante Lee.

Gue senyum kikuk. "Oh iya tante?"

"Iya. Jeno juga cerita banyak tentang kamu. Jarang loh sekarang ada orang yang kaya kamu. Jeno juga perlahan jadi berubah karena kamu. Tante juga jadi seneng Jeno punya kamu," ucap Tante Lee senang.

Lah? Jeno punya gue? Maksudnya gimana ini?

"Mah...." Jeno natap mamanya melas.

"Jeno baik sama kamu kan, Ra? Kalau nakal bilang ke tante aja." Tante Lee ngabaiin Jeno.

"Baik kok tante. Tenang aja."

"Oh ya, kata Jeno hadiah yang dia kasih itu pilihan kamu kan? Makasih ya, tante suka sama hadiahnya." Tante Lee tersenyum lembut.

"Sama-sama tan. Kalungnya emang bagus banget, aku juga suka," ucap gue yang masih nyesel gak beli kalung itu.

"Loh, kalung?" Tante Lee natap gue bingung.

Gue juga jadi ikutan bingung.

"Mah, aku sama Mira ke taman komplek dulu ya." Jeno ngalihin pembicaraan.

Gue liat dia panik. Tapi kenapa harus panik?

Tante Lee senyum ngerti. "Iya, silakan pacaran dulu kalian."

Pacaran? Mendadak otak gue kosong karena bingung.

Belum sempet gue nanya, Jeno udah narik tangan gue keluar rumah.





Ada apa sih, Jen?

Perfect | Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang