Bab II : Trap

381 42 8
                                    

Sepasang mata itu terbuka, sang Angel meringis pelan memengangi kepala. Matanya berpendar, menatap takut-takut ruangan tempat ia bangun.

Nana berada dalam sangkar emas, di ruangan itu terasa sangat asing bagi dirinya. Ia mulai panik, mencoba untuk mengingat-ingat perbuatannya hingga Nana harus berakhir di sangkar emas tersebut.

Nana tidak mengingat apapun, yang ia lakukan terakhir kali hanya terbang keluar istana.

Tunggu dulu!

Oh, tidak!

”Aku menggali kuburku,” batinnya.

Nana memejamkan mata, mengambil napas panjang. Ia tengah berusaha memulihkan kekuatannya yang melemah. Bagaimanapun caranya, Nana harus keluar dari tempat laknat tersebut.

Kedua jemari lentiknya meraih besi tersebut.

”Akh!”

Nana memekik, kedua tangannya seperti tersengat listrik dengan tegangan penuh. Meringis, fokusnya teralihkan pada sayapnya yang mengeluarkan darah.

”Oh, astaga!” pekik Nana tertahan. Ia menitikkan air mata, menyesali perbuatannya yang telah melanggar aturan yang dibuat Dewa Zeus.

”Oppa,” lirih Nana. Memanggil pelan sang kakak, ia menangis. ”Oppa, aku takut,” lirihnya lagi terisak.
**

Demon itu tertawa dengan nyaring, menatap cermin besar yang menampilkan sosok Angel tengah meringkuk ketakutan di sana.

Dendamnya akan segera terbalaskan, pikirnya.

”Jangan senang dulu, Tuan Jeon!”

Suara Arael membuat Jungkook berhenti, ia berbalik. Menatap tajam sosok iblis tersebut. ”Sejak kapan kau ada di istanaku, Arael?” tanyanya.

”Sejak aku mendengar kabar kau berhasil mendapatkannya,” jawab Arael acuh.

Arael mendekati Jungkook, tersenyum angkuh menatap sang pangeran Demon tersebut.

”Ini awal bagimu, Tuan. Buat ia tunduk padamu, maka kemenangan akan berpihak padamu. Aku jamin itu,” ucap Arael meyakinkan.

”Apa Angel yang kau culik itu sangat cantik?” tanya Arael.

Pandangannya teralihkan, menatap cermin yang berdiri tegak di belakang Jungkook. Seringainya melebar.

”Bolehkah aku bermain sedikit dengan mainan barumu, Tuan Jeon?” tanya Arael sedikit antusias.

Tanpa aba-aba, Jungkook mencekik leher Arael menggunakan kekuatannya. Matanya merah menyala, menatap tak suka pada Arael yang tengah memohon untuk dilepaskan.

”Akan kuletakkan kau pada neraka, jika kau berani menyentuhnya. Hanya aku yang boleh,” ucapnya.

Jungkook melepaskan Arael, Demon cantik itupun lantas menghilang melalui portal. Memilih menjauh dari Pangeran Demon.
**

Bragh!

Pintu ruangan tersebut terbuka dengan kasarnya, membuat Nana terlonjak. Angel ini menegakkan kepala, memfokuskan pandangan pada pintu besar yang terbuka.

”Sudah selesai menangisnya, Angel?” tanya Jungkook dengan nada mengejek.

Nana mengatupkan bibir rapat-rapat, terkejut akan sosok yang tiba-tiba muncul dan berada di sangkar yang sama. Ia menunduk, menjaga mata birunya untuk tidak bertemu tatap dengan mata merah Jungkook.

”Pangeran Demon, tolong lepaskan saya,” lirihnya pelan. Nana masih mempertahankan posisinya. Memilih untuk tetap menunduk, terlalu takut menatap sosok yang ditakuti oleh makhluk sejagad penghuni langit ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang