Batinku meronta-ronta ingin bertemu.
Seolah-olah mendobrak lapisan jiwa yang begitu membelenggu.
Ada secarik perasaan rindu.
Rasa yang ingin menunggu datangnya dirimu.
Harapan yang begitu dalam mengharapkan sosok yang semu.
Aku tau, aku tak pantas merindukannya.
Namun, siapa yang mau rindu ini ada.
Siapa yang berharap dengan perasaan lara.
Semuanya terjadi tanpa disadari.
Sampai-sampai waktu terus menggerogoti.
Pada akhirnya aku meratapi.
Ketidakmampuanku tuk berjumpa menuntun pada rasa sepi.
Aku sendiri.
Dia tidak hadir, hanya aku yang halusinasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi
PoetryPuisi bukan cerita Warning⚠ : Mengkritik boleh asal jangan menyakiti, membaca boleh asal jangan mencaci.