⸼̥꒰ ཻུ۪۪۪۫⁞𝐺𝑒𝑚𝑠𝑡𝑜𝑛𝑒𝑠.ຳ06⸙ᰰ۪۪᭢

211 43 4
                                    

Dari kejauhan ratu Kim joohyun menatap putra nya yang sedang berlatih pedang melawan prajurit prajurit kerajaan.

"Apa mungkin pangeran bisa melawan para wolf nanti? Aku sedikit tidak yakin" kata Irene pada seungmin penasehat nya.

"Percaya lah ratu, aku bahkan sangat percaya pada pangeran, dia memang masih terbilang sangat muda, tapi dia adalah keturunan raja Kim jum yeon" kata seungmin, irene tak mengubris memilih untuk masuk ke dalam istana lagi.

"Tapi entahlah ratu hanya waktu yang bisa menjawab nya" kata seungmin tersenyum melihat kepergian ratu

......

Terik matahari sangat menyengat, kini jisoo berada di bawah terik matahari dengan jubah besarnya, berada di atas kuda putih itu, dia melihat kesana kesini memastikan tiada siapa pun yang mencurigai nya.

Jisoo memutuskan untuk mencari Jennie terlebih dahulu karna jika menunggu rose akan memakan waktu yang lama.

Krek!!

Spontan saja jisoo berbalik melihat ke arah suara itu, dia turun dari kuda nya menepuk pelan kepala kuda itu lalu berjalan menuju asal suara itu.

SREK!!

"Awwss... Bajingan" umpat jisoo saat lengannya terluka terkena anak panah.

"Oh astaga Dewi, maafkan aku" ucap namja itu mencabut anak panah itu membuat jisoo kembali meringis

"Pangeran taehyung? Kau?"

"Maafkan aku Dewi, aku sungguh tidak melihat mu, sedang apa kau di sini? Dan sendirian?" Tanya taehyung.

"Sudahlah, kau tidak perlu tau aku sedang apa di sini dan aku sedang bersama siapa, memangnya kau siapa ku?" Sewot jisoo sesekali meringis

"Kau ini cerewet sekali duduk lah di sana aku akan mencari obat obatan untuk mu" kata taehyung membantu jisoo berdiri dan mendudukkannya di batu besar samping sungai itu.

Taehyung mengangkat sedikit jubah jisoo saat ingin mengobati luka jisoo tapi jisoo dengan cepat memukul tangan taehyung yang lancang sekali mengangkat jubahnya sembarangan

"Kya!! Kau ini tidak sopan sekali" alibi jisoo, sebenarnya jisoo tak ingin kulitnya kebali terluka sebab terik matahari.

"Aku hanya ingin mengobati lukamu jangan keras kepala Dewi" balas taehyung

"Biar aku sendiri yang mengobatinya kau lanjut berburu saja" kata jisoo mengabil alih daun daunan itu.

"Siapa yang bilang aku sedang berburu?" Tanya taehyung, jisoo hanya berbalik sejenak lalu kembali mengobati lukanya tanpa niat membalas ucapan taehyung

"Sudahlah percuma berbicara dengan mu, aku akan lanjut berlatih" kata taehyung berdiri dari duduknya.

"Apa kau ahli dalam membidik?" Tanya jisoo

"Mungkin" kata taehyung lalu membidik buat aple yang masih indah melekat pada batang nya.

"Apa kau mau mengajariku?" Kata jisoo, seketika niatnya untuk mencari saudaranya hilang hanya karena ingin belajar membidik.

"Kau serius?" Tanya taehyung menatap jisoo

"Apa kau melihat ada ketidak seriusan dari raut wajah ku?" Tanya balik jisoo

"Aku hanya sedikit heran, aku kira Dewi sepertimu sudah menguasai semua jenis senjata ternyata tidak" kata taehyung

"Hey aku juga sama seperti yang lain, aku perlu belajar sebelum menguasai kau pikir aku ini apa? Tuhan? Yang langsung menguasai semuanya?" Cerocos jisoo

"Kau benar benar cerewet, setidaknya buka jubahmu jika ingin belajar membidik itu akan menganggu konsentrasimu" kata taehyung

Jisoo berpikir, dia jadi mengingat Jewel yang di barikan pada Jennie pdanya, alhasil jisoo menyetujuinya memakai Jewel itu, meletakkan mahkotanya, membuka jubahnya dan mendekat ke arah taehyung.

"Aku sudah siap" ucap jisoo bersemangat

Sreng!

Kurang ajar emang, taehyung dengan tidak berdosa ya, merobek baju panjang bagian bawah jisoo dengan pedangnya membuat jisoo melongo apa apaan bajunya di potong begitu saja hingga hanya sebatas betis?

"Kau!!" Jisoo menujuk taehyung tepat di depan wajahnya

"Apa? Kau ini sangat ribet, apa kau bisa melangkah bebas dengan baju rombeng seperti itu?" Tanya taehyung lagi jisoo pasrah. Mungkin kalau kata manusia sekarang jisoo sudah mirip dengan gembel.

"Apa nanti kau akan menebas kepala ku lagi? Biar aku bisa belajar membidik? Atau menghilangkan kakiku?" Kata jisoo

"Sudahkan kau ingin belajar tapi banyak protes, anggap aku sebagai gurumu sekarang hormati aku" kata Taehyung, jisoo pasrah memilih lebih mendekat kearah taehyung.

"Pertama" taehyung menarik jisoo menyuruh berdiri di depannya, memegang kedua tangan jisoo dan membimbing tangan jisoo memegang panah serta anak panah lalu menaruh anak panah itu dia tengah tengah panah

"Tarik secara perlahan, kaki langkahkan sedikit kedepan untuk keseimbangan" jelas taehyung lalu membimbing kembali jisoo memegang tangan jisoo yang menarik anak panah itu.

"Fokus dengan target jangan pikirkan yang lainya"kata taehyung tapi ternyata jisoo tak memperhatikan apa yang di katakan taehyung malahan memperhatikan wajah tampan nan sempurna itu.

Taehyung yang menyadari itu ikut menatap jisoo yang menatapnya sedari tadi, sempat terhanyut dengan pandangan sendiri setelah tak sengaja anak panah itu meluncur tanpa di kehendaki membuat jisoo dan taehyung auto saling menjauh.

"Aku tau aku tampan kau tidak usah menatapku seperti tadi Dewi" kata taehyung

"A apa aku t tidak menatap mu dasar kau pede aku akan pergi besok aku akan kembali ke sini skarang kau adalah guruku" kata jisoo tanpa berbalik berlari memakai mahkota serta mengambil jubahnya menaiki kudanya dan pergi dari sana.

Taehyung hanya tersenyum dan ikut pergi dari sana.

.

.

.

Karna author tau g bakal sampe 20 yaudahlah q up kangen juga sama bacotan readers TOLONG BNGT COMMEN DI BAGIAN TYPO YA KAK :)

AND TOLONG BNGT POTE HIK

𝐺𝑒𝑚𝑠𝑡𝑜𝑛𝑒𝑠✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang