Aqila sekarang ini sangat sibuk. Sekarang sudah jam 12 siang. Waktu nya aqila melaksanakan ibadah nya, yaitu shalat. Dia segera pergi menuju toilet untuk berwudhu. Kebetulan ruangan aqila dengan jaemin berbeda. Ya, walaupun ruangan mereka bersebelahan.
Selesai berwudhu aqila segera menggelar sajadah nya, dan memakai mungkena nya. Setiap hari aqila harus membawa sajadah dan mungkena. Karena Kalau tidak, dia harus meminjam dengan siapa?.
Aqila segera memulai nya. Menyelesaikan rakaat demi rakaat. Shalat 5 waktu itu penting. Karena nanti untuk diri kita sendiri juga. Jadi jangan pernah meninggalkan shalat 5 waktu. Insyaallah kita bahagia dan senang dunia dan akhirat. Tinggali larangan nya, dan taati apa yang di perbolehkan. Tidak akan rugi. Karena itu untuk diri kita sendiri. Dimana pun kita berada. Jangan pernah meninggalkan perintah Allah swt.
••
Jaemin dengan santai berjalan ke arah ruangan aqila. Ada yang ingin dia bicarakan dengan gadis itu.
Jaemin ingin masuk ke dalam ruangan aqila. Tapi baru membuka pintu, dan ingin memanggil nya. Jaemin segera mengurungkan niat nya. Karena dia melihat aqila sedang melaksanakan ibadah nya. Jaemin benar benar kagum dengan ketaatan aqila. Dia tidak pernah meninggalkan ibadah nya. Kemarin saja ketika jaemin ingin makan, dan aqila masuk ke dalam ruangan nya. Dia memberitahu, katanya ada seseorang yang sedang menungguku. Ketika jaemin ingin memasukan makanan nya. Aqila juga berpesan. Baca doalah sebelum makan.
Jaemin juga tidak terpikirkan. Mempunyai sekertaris seperti aqila. Jaemin juga merasa beruntung. Aqila juga memberitau beberapa macam hal yang jaemin tidak tau. Seperti kehidupan orang muslim seperti apa?. Tapi topik itu mulai, karena jamein yang menanyakan nya. Sebalik nya juga. Jaemin memberitau beberapa macam hal kehidupan orang di sini. Aqila juga mengatakan. Walaupun berbeda agama ataupun semacam nya. Toleransi juga penting. Kita semua sama sama manusia. Tapi yang membedakan nya hanya kepercayaan masing masing. Jangan menilai orang dari kepercayaan nya. Nilai lah orang dari hati nya. Semua orang juga bisa berteman. Entah dari mana asal nya? Dan apa kepercayaan nya? Yang menentukan kita sendiri, dan yang menjalankan nya juga kita sendiri.
Jaemin masih diam dan melamun di depan pintu. Tanpa sadar aqila sedang menatap nya.
"Jaemin" panggil aqila. Sebenar nya aqila tidak enak memanggil seperti itu. Karena jaemin kan atasan nya. Tapi karena jaemin yang menyuruh. Ya, mau bagaimana lagi.
Jaemin yang terkejut segera menatap aqila.
"Ada apa? Apa ada sesuatu yang kau ingin katakan?" Tanya aqila.
"Aku? A-Aku ingin mengatakan kalau aku sedang ingin coffee. Nanti tolong kau buatkan. Lalu antarkan ke ruanganku" gugup jaemin.
"Baiklah, nanti akan ku buatkan" jawab aqila.
"Terimakasih" ucap jaemin.
"Ya, sama sama" jawab aqila.
"Kalau begitu. Aku permisi dulu" ucap jaemin.
"Iya, silahkan" jawab aqila sopan.
Ketika jaemin menutup pintu ruangan aqila. Dia mengingat sesuatu. Dengan kesal dia mengacak acak rambut nya.
"Kenapa kau bodoh sekali? Ada apa denganmu jaemin?. Kenapa aku mengatakan kalau aku ingin coffe? Padahal kan aku ingin membicarakan soal meating nanti sore" ucap nya kepada diri nya sendiri.
"Bagaimana ini? Masa iya aku balik lagi, dan mengatakan 'sorry aqila. Aku tidak ingin meminum coffee. Tapi aku datang ke ruanganmu ingin membicarakan tentang meating nanti sore'. Bisa saja jika aku balik lagi. Tapi rasa malu dan gengsi itu ada di dalam diriku saat ini" kesal jaemin.
"Sebentar. Aku tadi meminta coffee kepada aqila, dan aku juga mengatakan nanti tolong antar coffee nya ke ruanganku. Padahal aku ingin membicarakan tentang meating nanti sore. Ketika nanti aqila mengantarkan coffee nya. Aku katakan saja 'aqila aku ingin menanyakan tentang meating nanti sore'" Dengan suara yang di berat beratkan, tangan yang di lipat di dada. Dan tatapan yang serius.
"Benar, seperti itu saja. Oke, jaemin aku menarik kata kata ku yang telah mengataimu bodoh" lanjutnya. Dengan ekspresi seperti biasa.
Jaemin menatap pintu ruangan aqila, dan segera berlari pergi. Dia takut tiba tiba aqila keluar dari ruangan nya.
••
J
am sudah menunjukan pukul 7 malam. Aqila sedang memasukan barang barang nya. Sekarang ini dia tengah bersiap untuk pulang. Biasa nya aqila pulang bekerja sekitar pukul 5 sore. Tapi karena jadwal hari ini padat sekali. Jadi dia pulang agak malam. Aqila juga menemani jaemin untuk beberapa meating. Jaemin juga seperti nya tengah bersiap untuk pulang. Dia juga seperti nya sangat lelah. Karena Mengikuti beberapa meating. Terbukti dengan dia yang setiap habis selesai meating selalu memijat pelipis nya, dan memijat mijat bahu nya. Seperti nya dia pegal pegal.
Ketika aqila keluar ruangan. Jaemin juga keluar dari ruangan nya. Tapi seperti nya jaemin tidak menyadari keberadaan aqila.
"Jaemin" panggil aqila.
Lelaki itu yang mau melangkahkan kaki nya pergi, segera memberhentikan nya. Berbalik badan, untuk menatap seseorang yang memanggil nama nya. Aqila segera menghampiri jaemin.
"Kau sudah ingin pulang?" Tanya aqila dengan menundukan kepala nya.
"Hmm" dehem jaemin.
"Sepulang nanti. Aku sarankan kau nanti minumlah minuman air lemon atau air jahe" ucap aqila yang masih menundukan kepala nya.
Berkontak mata langsung dengan seorang lelaki tidak boleh juga. Bahkan jika dilakukan secara sengaja, hal itu bisa menimbulkan zina mata. Menundukkan pandangan adalah langkah awal menjaga jiwa dan akal seorang muslim dari hawa nafsu. Seperti kata orang-orang, dari mata turun ke hati. Berbagai perasaan dapat muncul bermula dari pandangan. Kita diminta mengontrol cara kita memandang, bukan semata-mata menundukkan pandangan mata. Namun bukan berarti kita dilarang sama sekali untuk memandang lawan jenis.
"Untuk apa?" Tanya jaemin.
"Aku tidak sengaja melihatmu yang terus memijat bahu. Seperti nya kau pegal pegal, dan juga lelah. Mamah ku bilang. Air lemon dapat membantu menghilangkan rasa sakit di seluruh tubuh, dan itu bisa menghilangkan lelah, dan juga menambah semangat." ucap aqila.
"Terimakasih sudah memberitahuku. Sampai rumah langsung aku buat. Aku akan buat air lemon saja. Aku tidak suka dengan air jahe" ucap jaemin.
"Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu aku pamit pulang dulu" ucap aqila segera berjalan pergi.
"Aqila" panggil jaemin.
Aqila memberhentikan jalan nya, dan berbalik badan.
"Kau pulang dengan siapa?" Tanya jaemin.
"Aku pulang naik taxi" jawab aqila.
"Ahh, baiklah kalau begitu" ucap jaemin.
"Aku permisi dulu" ucap aqila berjalan pergi.
Jaemin terus menatap punggung aqila yang semakin jauh.
"Aku rasa aku mulai mencintaimu. Apa orang sepertiki berhak mencintai gadis sepertimu? Aku rasa tidak. Tapi setiap kali bertemu denganmu. Rasa ingin memilikimu semakin besar. Aku benar benar frustasi. Bahkan ketika kita bertemu tidak sengaja di bandara. Aku sudah mulai jatuh cinta kepadamu. Kau gadis pertama yang membuatku bisa merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Terimakasih atas rasa ini. Aku berpiki semoga dengan aku mencintaimu. Sampai akhirnya tiba aku mengungkapkan nya. Aku mendapatkan jawaban apa yang aku inginkan. Aku akan berusaha bagaimanapun cara nya. Agar aku bisa mendapatkanmu" batin jaemin
- TBC -
Votmen nya jangan lupa. Sudah? Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlal & Katederal > Na Jaemin [ Tamat]
Romance- Usahakan Vote lah sebelum membaca!!. Satu vote dari kalian berharga bagi penulis - "Untuk yang tercinta Na jaemin. Terimakasih sudah mencintaiku, dan maaf kita tidak bisa bersama. Aku akui memang aku mencintaimu. Tapi aku juga sadar bahwa mencinta...