1

7.8K 614 61
                                    

Raymond Smith adalah anak keempat di dalam keluarga Niguel. Dia harus menggunakan nama keluarga kakeknya karena hanya dia dan kakaknya yang akan menjadi pewaris dari keluarga Smith setelah pamannya meninggal. Dia bersyukur karena bukan dia yang akan menjadi pemimpin. Ray tidak mau terikat menjadi pemimpin kelompok. Dia lebih senang berpetualang dengan motor besarnya dan juga keliling dunia menikmati masa mudanya.

"Mau kemana lagi kau?" Tanya Lizbeth pada anaknya yang sulit untuk dia temui.

"Aku mau pergi ma" Jawab Ray

"Kemana lagi kau nak?" Tanya Lizbeth.

"Mama jangan khawatir dan kali ini aku akan pergi lama ya. Kita bisa video call ma dan juga aku ingin mencari calon istriku yang entah siapa orangnya" Ucap Ray.

"Baiklah, mama tahu mama gak bisa menahanmu tapi saat keluargamu atau saudaramu butuh bantuan kau harus segera datang ya" Ucap Lizbeth.

"Pasti ma" Ucap Ray.

"Kemana kau akan pergi?" Tanya Lizbeth

"Indonesia " Jawab Ray santai

"Indonesia? Jauh sekali nak, di sana tidak akan ada bantuan untukmu jika kau menghadapi masalah". Lizbeth terlihat khawatir.

"Mama tenang saja, aku akan baik-baik saja" Ucap Ray.

"Oke tapi ingat jika kembali ke sini bawa wanita yang akan kau jadikan istri" Ucap Lizbeth

"Iya ma" Jawab Ray.

Ray akhirnya pergi, dia memakai tas punggungnya dan menggunakan kaca matanya. Menggunakan sebuah jaket dan celana panjang jeans. Ray berwajah tampan dengan tato di tubuhnya. Dengan tinggi 190 cm, Ray lebih terlihat seperti monster. Dadanya bidang dan tubuhnya kekar. Tatapan matanya nakal tapi di balik itu dia memiliki kekejaman, khas seorang mafia.

Lizbeth hanya bisa melambaikan tangannya saat supir membawa tubuh Ray menjauh dari mansion. Dia berharap Ray baik-baik saja dan segera kembali jika keinginannya sudah tercapai. Jiwa petualang Ray tidak akan bisa di cegah smaa seperti jiwa petualang Ezra yang panas dan liar.

Ray menuju bandara dan dia tidak menggunakan jet pribadi milik Smith. Dia menggunakan penerbangan komersil untuk sampai di Indonesia dan dengan menggunakan kelas ekonomi. Ray tidak ingin ada yang tahu siapa dia sebenarnya.

Perjalanan belasan jam akhirnya Ray sampai di Indonesia. Di bandara dia di jemput oleh seorang pria yang merupakan orang kepercayaan Ray untuk mengurus segala sesuatu selama dia di Indonesia.

"Tuan" Ucap Bimo

"Kau sudah siapkan rumahku bukan?" Tanya Ray

"Sudah tuan" Ucap Bimo.

Bimo membukakan pintu mobil untuk Ray dan Ray segera masuk ke dalam. Bimo membawa Ray menuju ke rumah Ray yang sudah Ray beli untuk dirinya.

"Seperti yang anda inginkan, saya tidak memperkerjakan pelayan untuk anda karena anda hanya ingin sendiri" Ucap Bimo

"Kau benar, terima kasih dan kerjaanmu bagus" Ucap Ray
"Satu hal lagi jangan sampai ada yang tahu siapa aku sebenarnya, aku gak mau ada yang tahu" Ucap Ray

"Baiklah tuan" Ucap Bimo.

Mobil Ray memasuki sebuah halaman rumah mewah. Ray melihat rumah yang sudah di belinya dan dia puas karena rumah ini juga terletak di daerah yang sepi. Ray juga melihat di garasi sudah ada motor besar untuknya.

"Apa kau sudah menemukan kerjaan untukku, aku butuh kegiatan agar tidak bosan" Tanya Ray

"Sudah tuan dan hanya ini kerjaan yang bisa saya dapatkan karena anda bilang anda hanya butuh untuk membunuh waktu" Ucap Bimo

RAY (Smith Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang