BELOK

338 41 0
                                    

hari ini Jo berangkat bersama Jaemin, mereka mengendarai motor masing-masing. saat Jo sedang memarkirkan kendaraannya tiba-tiba ada anak yang menghampirinya.

"Jo, ada yg nyariin lo dari tadi.. orangnya gue suruh ke studio"

"oke, thanks ya"

"siapa Jo?" tanya Jaemin sambil melepas kunci motornya

"ngga tau, katanya di studio.. yuk kesana, lo kelas 1 jam lagi kan?"

Jaemin mengangguk dan akhirnya mengikuti langkah Jo, tak lupa tangannya melingkar dipundak Jo. anehnya Jo tidak masalah dengan perlakuan Jaemin, padahal biasanya jika Eric yg melakukannya maka dia langsung menepiskan tangannya.

























sepatu, jangan bilang dicariin dosen gue

batinnya saat melihat sebuah sepatu kulit yang tertata rapi bersama sepatu anggota lainnya, Jo masuk dengan senyum yg merekah. dia rasa moodnya hari ini sedang bagus, karena mulai hari ini dia sudah memutuskan untuk sedikit lebih terbuka dengan laki-laki lain.

"selamat pagi Roof" sapanya ke semua anggota

terlihat semua anggota sudah duduk manis disana, namun Jo merasa ada yg aneh dengan tatapan mereka. "kalian kenapa sih? eh iya ada yg nyariin gue ya? dosen siapa?"

"lo duduk dulu deh, orangnya lagi ke kamar mandi bentar" ucap Jeno

Jo menuruti ucapan Jeno, kemudian duduk diantara Chaer dan Yeji. "hai cantik hehe" ucapnya tengil

Yeji dan Chaer hanya melirik sekilas pada Jo dengan tatapan yang susah diartikan. "lo pada kenapa sih? aneh banget tau!"



tiba-tiba pintu toilet terbuka dan memperlihatkan seorang laki-laki yang keluar dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tiba-tiba pintu toilet terbuka dan memperlihatkan seorang laki-laki yang keluar dari sana. "Ryujin? ini beneran kamu?"

mata Jo membulat sempurna, tangannya mengepal seiring ingatan pilu yg sekilas terbayang. "a yah? ngapain kesini? ngga liat aku lagi kuliah?" ucap Jo dengan nada sedikit meninggi

Semua anak disana hanya bisa menunduk, mereka tau sebenci apa Jo dengan ayahnya.

"kenapa kamu ngerahasiain keberadaan kamu sama ayah Ryu? hampir 4 tahun ayah selalu nyariin kamu, ayah tanya kamu ke om sama nenek kamu?"

Jo beridiri menatap tajam laki-laki didepannya "Nenek mana yg ayah maksud? Nenek aku cuma 1, dan udah ngga ada!"

Suasana semakin memanas, Jo yg selalu menjawab dengan nada benci sedangkan ayahnya yg bicara dengan nada rendah terdengar pilu membuat semua anak di sana merasa tidak enak sampai akhirnya beberapa dari mereka memilih keluar.

Chaer berusaha menenangkan Jo dengan menggenggam tangannya yg mengepal.

"Ayah tenang aja. Warisan bunda masih cukup buat aku hidup! " Ucapnya dengan nada datar. Dia ingin marah, ingin memaki laki-laki didepannya itu, namun entah kenapa didalam lubuk hatinya juga terasa hancur.

"Bukan gitu Ryu, tolong dengerin ayah"

"Ini juga lagi dengerin, ayah pikir telinga aku ngga berfungsi?!"

"okee, tante kamu ijinin ayah ketemu kamu karena dia sudah tau kebenarannya.. Ayah cuma mau--"

"Kebenaran ayah selingkuh selama 2 tahun!?"

"Tolong dengerin ayah dulu Ryu"

Jo menoleh kearah Teman-temannya yg masih setia mendampingi, dia mengisyaratkan kepada mereka untuk keluar. Dirinya duduk disofa sambil memainkan ujung pakaiannya, "Mau jelasin apa lagi? Duduk, kaki ayah gampang kesemutan" Ucapnya tanpa memandang lawan bicaranya

Jaehyun duduk sambil tersenyum kecil mengetahui anaknya masih mengingat sedikit hal tentangnya

"ayah jujur, ayah memang pernah selingkuh dengan sekertaris itu dan bunda tau. Akhirnya ayah mengakhiri hubungan itu demi bunda dan kamu, kejadian itu memang 2 tahun yg lalu saat bunda ribut waktu itu.

Tapi setelah ayah mengakhiri hubungan itu ayah benar-benar tidak pernah berkomunikasi dengannya lagi Ryu, sekertaris itu ayah pindahkan ke defisi lain. Satu tahun yg lalu dia keluar dari penjara karena menjadi tersangka tabrakan itu.
Ayah sengaja menemuinya, ayah tanya kenapa ceritanya tidak sesuai kenyataan bahwa kita sudah lama mengakhiri perselingkuhan itu.

Dan Ryu tau? Ternyata bunda yg nyuruh dia, bunda yg minta sekertaris itu berbohong"

"Stop!! Ayah pengen aku percaya sama dongeng ayah itu? Ini bukan waktunya tidur yah!"

"Ryu, ayah jujur"

Jo sempat berfikir, yg Jo tau selama ini ayahnya memang orang yg jujur dan selalu menepati janjinya, berbeda dengan bunda yg kadang hanya melambungkan janji manis agar Jo menurutinya. Hatinya juga sakit jika apa yg ayahnya ucapkan adalah suatu kebenaran"Kenapa? Kenapa bunda yg nyuruh dia?"

"Bunda yg selingkuh" Ucap Jaehyun sambil menunduk

Jo menatap ayahnya tajam, "ayah ngga usah fitnah!"

"Apa hidup kamu dengan ayah selama 16 tahun tidak bisa menjadi bukti kalau ayah jujur?"

"Semua orang bisa berubah yah" Ucapannya sendu

Manik Jaehyun mulai menggenang, "kalau kamu butuh bukti besok ayah jemput di apartemen, ayo kita temui sekertaris dan selingkuhan bunda" Ucapnya kemudian bangkit

Jo hanya menunduk tak bersuara, rasanya menahan tangis kali ini sangat menyakitkan.

"Ayah seneng akhirnya bisa ketemu kamu" Ucap Jaehyun dengan nada berat dan gemetar

Jo semakin tidak sanggup menahan air matanya, bahunya sudah bergetar sedari tadi. Bohong jika Jo tidak menyimpan rindu untuk ayahnya, BOHONG.

Cinta dan benci itu beda tipis

Chaer dan Yeji langsung masuk begitu ayah Jo keluar, mereka sangat terkejut karena ini pertama kalinya Jo menangis sepilu ini. Bahkan saat menonton drama yg menyedihkan Jo biasanya hanya terdiam tidak ikut menangis.

"Jo" Chaeryoung mendekat dan memeluk Jo dari samping, begitupun Yeji

Bahu Jo semakin gemetar walau tangisannya hampir tak terdengar, "keluarin Jo, hari ini lo punya hak bebas buat ngelupain emosi lo" Ucap Yeji sambil menepuk pelan punggung Jo

Kenapa harus ketemu ayah, kenapa juga harus denger cerita itu disaat gue mulai nyoba menerima kehadiran seseorang

Jaemin menatap sendu kearah Jo, tanpa mendekat pun rasa sakit itu dapat dia rasakan. Padahal semalam Jo benar-benar terlihat sangat bahagia, tetapi mengapa roda berputar terlalu cepat?

"Hey Jo, are you okay?" Mark mulai mendekat kearah Jo, kakinya berlutut didepan Jo

Jo masih tetap menundukkan kepalanya, kemudian menggeleng kecil.

Mark mencoba menangkup wajah Jo, "no problem baby, you can cry"

Jo tak kuasa menahan tangisan sampai akhirnya menghambur kepelukan Mark, yg lain menatapnya sendu dan juga merasa bersalah karena selama ini mereka tidak bisa selalu ada seperti Mark. Bahkan Jaemin memalingkan wajahnya agar tidak melihat pemandangan yg sedikit menyakitkan hatinya itu.

Mark masih segalanya buat dia

BELOK (RJ x JM) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang