Hallo, Hulla
Gimana? Gimana kabar kalian?
Harus baik ya, maaf lama. Karena aku lagi ujian, biasalah angkatan corona, hehe. Kita doain aja supaya corona cepat berlalu dan jangan lupa kalau mau kemana-mana pakai masker.Ogheyy, sebelumnya aku ga bakal ada capek-capeknya untuk ingetin kalian, jangan lupa vote, coment, and share karena itu grtasiiiiiiiiiiiii:)
Happy Reading🎉
Seketika kantin sekolah yang tadinya rame oleh suara para siswa dan siswi SMA Antariksa, sekarang tiba-tiba menjad hening.
Seyna yang tak tau apa-apa, bertanya melalui gerak tubuhnya. Namun Lyvia, Ellvera, dan Cecill hanya diam dan mata mereka tertuju kearah pintu kantin. Dan, jawabannya adalah ada tujuh siswa yang sedang menuju kantin, satu diantara mereka Seyna mengenalnya, karena itu teman satu kelasnya.
"Sen, lo harus tau siapa mereka," ucap Ellvera, dan ke dua temannya mengangguk setuju. Sena hanya diam, menunggu penjelasan dari Pera. "Mereka adalah most wanted sekolah kita, tapi sayang, enam mahluk yang ada disana, mereka itu nakal, suka main judi, buat masalah, dan banyak lagi hal yang ga bisa dijelasin tentang mereka."
"Mereka'kan ada tujuh," imbuh Seyna.
"Sini deh gue jelasin, si Pera kadang ga jelas," ucap Cecill sembari menatap Ellvera dengan wajah sok angkuhnya. "Yang jalan paling depan ntu, yang ditengah itu adalah Alvin Jagat Angkara, dia anak orang berada, kerjaannya main judi mulu, trus selalu keluar masuk BK. Yang disamping sebelah kanan, itu namanya Bintang Hardian, dia juga sama kayak Alvin, bedanya Alvin adalah ketua mereka. Trus samping sebelah kiri'kan ada dua Arka Amartha yang make dasi di kepalanya, trus yang lagi gombalin cewe itu namanya Sean Aditama. Sifat Sean dan Arka sebelas duabelas" jelas Cecill, Seyna hanya mengangguk tanda ia paham.
"Kalau yang pakai topi hitam itu siapa?" tanya Seyna.
"Kalau itu namanya Reynaldi Ivander, lo tau ga? Dialah cowok paling waras diantara ketujuh cowok yang ada disana. Gue heran kenapa Rey bisa berteman sama mereka," geleng Lyvia. "Dia juga patner si Puspa kalau ada kegiatan, kayak olimpiade, CC, atau apalah. Mereka berdua mulu, sifatnya aja sama. Gue ga yakin kalau si Pupus ga ada rasa sama si Rey," orang yang dibicarakan menatap sinis, namun sebentar, lalu kembali lagi memakan makanannya.
"Serius? Ntu cowok pinter dong? Wah, keren lo, Pus," kagum Seyna.
Puspa hanya diam, lalu segera pergi dari situ. Ia terlalu malas untuk berdebat tentang pria.
"Woi, pesenin gue makan dong! nasi goreng ga pakai bawang putih," teriak Alvin kepada seorang cowo berkacamata. Yang disuruhpun langsung mengangguk dan lari menuju tempat pemesanan.
"Eh, ada neng Aya, mau kemana neng geulis? Mau aa Arka anterin ga?," itulah yang sering keluar dari mulut Arka, manusia paling buaya yang ada di SMA Antariksa. Aya hanya tertawa, dia sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti itu.
"Lo pada tau ga? Kenapa si Egi rambutnya keriting?" tanya Sean pada teman-temannya.
"Karena keturunanlah goblok, orang Sulawesi kan kebanyakan gitu, aneh lu An," seru Bintang."Salah," ke enam temannya hanya diam dan menatapa Sean. "Karena si Egi sering makan mie instan, mie yang harga sereboan ntu, mie apa namanya?" tanya Sean sembari menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Depresi
Teen Fiction[ SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW🤗] "Rumah adalah tempat berpulang paling nyaman." Mungkin perumpamaan itu sudah sering kita dengar, tapi tidak dengan Seyna. Kehidupan yang didamba-dambakannya kini hanya seolah haluan saja. Mungkin mimpinya selama...