1. Kedatangan Pengabdi

2K 312 553
                                    

"Apa sekolah itu penting?"

"Buat apa sekolah kalo ujung-ujungnya jadi petani?"

"Bapak saya nanem padi ga pernah ngukur tanah pakek rumus fisika, tetep tumbuh kok padinya"

Pendidikan, meskipun sudah jelas tertara dalam UUD Pasal 28C ayat 1, Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Tapi nyatanya? tulisan hitam di atas putih itu ga selalu berjalan lurus dengan keadaan di lapangan. Karena pendidikan, masih menjadi hal yang mahal bagi rakyat kecil. Apa lagi bagi anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan pemikiran yang masih premitif.

"Kata orang tua saya, wanita ga perlu sekolah tinggi-tinggi. Toh ujung-ujungnya cuma kerja di dapur dan ngurus suami"

***

"Ardian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ardian...."

"Apaan sob?"

Dr. Ardian Winata, dokter junior di salah satu Rumah Sakit Umum di Jakarta itu adalah dokter yang baru lulus ujian sertifikasi kedokteran. Tumbuh besar di daerah metropolitan, Ardian tidak akan pernah menyangka bahwa sumpah profesinya mebawanya menyaksikan sendiri betapa rumitnya kehidupan rakyat-rakyat kecil..

"Lo udah liat penempatan tugas internship lo? Lo ditugasin ke Banda Neira"

"Hah? dimana tuh?"

"Di Maluku Tengah"

"Hah? Tapi di kota-nya kan?"

"Bukan. Di salah satu kepulauan banda. Kalau mau ke kota-nya lo harus naik perahu"

***

Jangan mati sebelum ke Banda Neira. Adalah semboyan indah  yang menggambarkan 11 Pulau di kecamatan Banda, Maluku Tengah. Dikelilingi oleh perairan, sebagaian besar penduduk  desa memiliki mata pencaharian sebagai Nelayan. Sebagian mengelola kebun pala. Sementara sisanya beruntung tercatat sebagai pegawai pemerintah.

Tapi dimana saja berada, selalu ada keadaan yang Tumpang Tindih bukan?

Ada rakyat yang memiliki akses pendidikan, ada juga yang tidak. Ada yang mendapatkan layanan kesehatan yang mewah, ada juga yang membeli obat harus berhutang. 

Entah dimana itu, tidak perlu disebut.

Yang jelas, yang ardian tau. Di salah satu pulau terpencil yang ardian tempati. Yang ingin ardian samarkan namanya sebagai 'Kampung Bojong'.

Di Pulau itu, Ardian mendapatkan kenyataan bahwa untuk pergi ke sekolah saja, dulu mereka harus menyebrangi lautan. Ada yang terpaksa putus sekolah karena keadaan. Ada yang sering datang terlambat karena harus membantu ayahnya di kebun terlebih dahulu. Ada yang pintar namun terbatas ekonomi. Ada yang bermimpi besar namun semangatnya dipatahkan oleh orang tua sendiri.

Ada. Ardian tidak bohong. Ada!

Itu baru pendidikan.  Lalu apa yang ardian lihat sebagai seorang dokter? Haha entah. Mungkin mereka yang lebih memilih mati dari pada harus berhutang karena berobat?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SARJANA (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang