M-preg, sedikit membahas hal 'keatas'.
Fluffy puffy.
No angst karena tangan saya gatel.
Bahasa ngawur..
....
Silahkan baca! ^^
>~<"Mas.."
Kepala bulat berwarna hitam terlihat menyembul dari balik pintu. Mata polosnya menangkap sosok lain yang berada di sebuah ruang kerja. Lelaki bersurai merah dengan mata sayunya yang terlihat memaksakan diri untuk mengerjakan tugas di saat kebanyakan orang sudah terlelap tidur.
Bandel sekali suaminya, entah sudah berapa kali Beomgyu memberi wejangan padanya dan tetap dijawab oleh tiga buah kalimat andalannya—"Sebentar lagi, sayang."
Iya sebentar lagi. Tahu-tahu Beomgyu ketiduran dan suaminya itu masih berhadapan dengan berkasnya. Beomgyu merasa diselingkuhi, tau! Ia juga ingin berduaan dengannya!
"Besok lagi kan bisa sih, mas. Lagian berkasnya gak bakal kemana-mana kok!" ucap Beomgyu dengan bibir yang mengerucut di akhir. Dirinya masih berdiri di posisi tetap membuat suaminya mendongak dan tersenyum tipis.
Nasib punya istri muda yang selalu minta perhatian gini nih. Kok bisa ya Kang Taehyun si bujang yang berumur 27 tahun ini menikah dengan Beomgyu yang notabenenya masih anak kuliahan?! Beda 8 tahun loh..
Walaupun pernikahan didasari atas perjodohan (Taehyun yang dipaksa oleh sang ibu dan Beomgyu yang tidak laku) hubungan mereka yang terpaut satu tahun ini masih terbilang baik meski tidak jelas. Perasaan contohnya, Beomgyu sih jelas ada tapi tidak ada yang tahu dengan Taehyun.
"Nanti ya? Dikit lagi selesai, tidur duluan aja gapapa kok." ucap Taehyun yang setelahnya kembali menatap laptop berukuran besar di depannya.
"Tau ah! Aku ngambek!"
Brak!
Langkah kecilnya melangkah menuju kamar milik mereka berdua. Aroma mint dan ceri menyambutnya begitu masuk ke dalam kamar, ia pun membanting dirinya ke atas ranjang yang empuk dan luas. Sedikit dingin karena tidak ada kehangatan yang merengkuhnya tiap malam.
"Kakak! Taehyun nya nakal!" Beomgyu langsung menyahut begitu sambungan telepon yang ditekannya tersambung di sebrang sana.
"Oh Taehyun lagi? Kali ini kenapa?"
"Huum! Mas Taehyun masih kerja di ruangannya, kak. Bilangin dong~" rengek Beomgyu pada kakaknya.
Hening sejenak di sambungan itu, Beomgyu bahkan mengira kalau teleponnya sudah terputus ternyata belum.
"Gyu, tadi kakak sudah bilang ke Yeonjun hyung untuk menegur Taehyun. Anak itu memang benar-benar!"
"Hng, kangen mas Taehyun~ pengen pukpuk! Di sini dingin!!" Beomgyu kembali merengek untuk yang kesekian kalinya. Soobin, sang kakak hanya menggeleng kecil mendapati Beomgyu yang mungkin sedang berguling-guling di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh mungilnya.
"Sudah sudah, jangan guling-guling mulu. Tidur sana!"
"Ih kok tau?!"
"Kakak sudah hidup 29 tahun lamanya denganmu dan tentu saja kakak tahu kebiasaanmu itu."
Diam-diam Beomgyu berdecak namun merapikan posisinya. Merubahnya menjadi telentang seperti bintang laut. Kedua matanya menatap atap rumahnya yang polos sepolos dirinya, eh mungkin tidak.
"Kak, pengen seblak."
Soobin tersedak air liurnya, "Uhuk! Apa?"
"Pengen seblak~ ama martabak~ kebab juga!"
"Minta sama Taehyun sana!"
"Taehyun nya pelit! Aku gak dibolehin kemana-mana, padahal aku udah gede!" ucap Beomgyu.
Benar kok, setelah menikah dirinya yang biasa nongkrong bareng teman-temannya menjadi tidak sesering dulu. Lebih menyebalkan lagi Soobin yang sudah dihak-patenkan oleh Choi Yeonjun membuat dirinya kesepian, ditambah Taehyun yang mengekangnya. Mantap gak tuh?
Mama dan papanya pun sudah lepas tanggung jawab, masa ia meminta makanan pada mereka? Tidaklah!
"Kaaakk, beliin!!" rengeknya.
"Udah malem, gyu. Besok aja ya?"
Beomgyu mendengus, "Yaudah, kalo gitu ramye—"
"SUDAH KUBILANG AKU SIBUK! URUS SAJA SENDIRI!!"
Terdengar suara Taehyun yang menggema membuat Beomgyu menghentikan ucapannya. Jujur saja ia kaget. Walau bukan ditujukan padanya, entah kenapa perkataan Taehyun sedikit menyindirnya. Sesibuk itukah ia sampai marah-marah begitu?
".. halo? Beomgyu!" tegur Soobin mendapati adiknya yang terdiam.
Mood Beomgyu tiba-tiba turun seketika, dadanya terasa sesak. Jika dipikir lagi, Beomgyu memang sering minta ini-itu pada Taehyun. Mulai dari menemaninya menonton TV, pergi ke taman, memaksanya untuk memeluk dirinya sampai ia tertidur dan masih banyak lagi. Padahal ia sudah tahu kalau Taehyun itu sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai pemimpin perusahaan milik ayahnya bahkan sebelum ia menikah dengannya.
Berarti, apa Taehyun lelah dengan semua sikapnya yang manja?
"Kak.. aku nyusahin ya?"
>~<
Istrinya aneh sekali hari ini.
Biasanya tiap paginya setelah sarapan mereka akan menonton TV di ruang tamu sambil bercanda ria, namun hari ini pasangan bobanya itu langsung masuk ke dalam kamar. Setidaknya mengucapkan 'sampai jumpa' kan bisa?
"Mungkin Beomgyu sedang lelah, sebaiknya kubiarkan istirahat."
Setelah menyiapkan barang bawaannya Taehyun bergegas keluar dari rumah mereka, ia menyalakan mobilnya dan masuk ke dalam. Mengendarainya dengan kecepatan sedang, lalu berhenti sejenak karena lampu merah. Matanya menangkap sebuah toko yang menjual tteokbokki yang sering dikunjungi oleh Beomgyu.
"Apa kupesan saja untuknya?" Taehyun berpikir sebentar, ia memutuskan singgah sebentar untuk memesan makanan favorit istrinya itu.
Butuh waktu beberapa menit karena ia juga mengantri akhirnya ia sudah memesannya dan akan dikirim ke rumahnya. Langkahnya pun terasa ringan, tidak seperti tadi karena diliputi rasa cemas. Ia kembali ke mobil dan melajukannya ke kantor miliknya.
"Darimana saja, pak bos?" tanya rekannya sekaligus kakak iparnya, Yeonjun begitu ia sampai di ruangannya.
"Sedikit macet tadi, maaf hyung."
Dan kembalilah Taehyun berhadapan dengan berkas-berkas menumpuk yang menjulang tinggi. Ugh, bosan sekali. Ia lebih suka melihat wajah imut istrinya saat tidur, bagaimana bisa ia terlupa untuk tidur bersamanya tadi malam?!
Ia kembali membayangkan wajah Beomgyu yang sedang makan, pipinya yang menggembung dengan binaran polos dari kedua matanya, ingin sekali ia makan pipi itu! Dan juga saat Beomgyu berada di bawahnya, terlihat pasrah dan men—
Plak!
"H-hey, aku tahu kau stres tapi biarkan aku yang menamparmu kek! Wajahmu menyebalkan!" ucap Yeonjun saat ia melihat Taehyun yang memukul pipinya sendiri sampai merah.
"Oh ya, kenapa kau memarahi asistenmu kemarin?" tanya Yeonjun, ia penasaran karena sedari tadi pada karyawan kantor sibuk menggosip tentang karyawan baru yang diomeli bosnya. Tentu saja bosnya adalah Taehyun.
Taehyun mengernyit, "Kenapa kau bisa tahu?"
"Gosip beredar dengan cepat, adik ipar."
"Aish, dia itu menyebalkan. Sudah kubilang untuk mengerjakan presentasi dikerjakan lusa tapi dia malah memintaku membantunya tadi malam bahkan sampai mengoceh. Ugh, siapa namanya? Jo- Su- Sin—"
"Shin Jisu namanya."
"Iya itu. Sekedar mengurangi waktuku untuk Beomgyu saja tidak bisa, belum lagi rapat yang diadakan besok. Pergi ke Busan bulan depan, menyelesaikan kertas—"
"Aku tahu, Kang. Asal kau jangan lupakan Beomgyu, dia masih butuh perhatianmu tau. Tahu tidak? Dia bahkan menelpon Soobin tengah malam untuk meminta seblak." ucap Yeonjun sembari menepuk-nepuk bahu temannya itu.
"Kau bisa menyerahkan semua—"
"Tidak, hyung. Soobin lebih membutuhkanmu, bagaimana dengan keponakanku jika ayahnya tidak selalu ada bersamanya? Belum lagi saat Soobin sedang mood swing."
Setelahnya mereka memutuskan untuk tidak membicarakan apapun lagi dan kembali pada pekerjaannya. Lebih tepatnya Yeonjun yang membantu Taehyun untuk menyelesaikan lebih cepat berkas-berkas yang tak ada habisnya ini. Taehyun tadi sempat bilang ingin cepat pulang, jadinya Yeonjun dan sekretaris Taehyun— Hwang Jeongin bekerja ekstra hari ini.
Kasihan, melihat atasannya sendiri yang seperti tidak ada harapan hidup. Namun sekarang setelah keberadaan Beomgyu, ia memiliki alasan untuk pulang.
"Taehyun, kapan terakhir kali kau melakukan itu pada Beomgyu?" sahut Yeonjun tiba-tiba membuat Taehyun tersedak air liurnya.
"U-uhm sekitar dua bulan yang lalu—"
"Gejalanya sama seperti Soobin dulu, apa dia ngidam?"
>~<
Kang keparat Taehyun.
Kang keparat Taehyun.
Kang keparat Taehyun.
Kang—
"Hoeeekk!!"
Entah sudah keberapa kalinya ia memuntahkan cairan bening di toilet, rasanya sangat mual. Beomgyu sudah terjebak di dalam kamar mandi selama satu jam lamanya karena terus merasa mual.
"Ugh, pasti Taehyun memasukkan racun di tteokbokki nya! Jangan jangan dia ingin aku mati?! Oh tidak! Aku belum pernah menemui Kang Terry Tubatu, tolong jangan buat aku sekarat dulu!!"
Kepala Beomgyu rasanya sangat pusing, toilet di depannya terlihat seperti ada dua.. atau tiga? Dengan langkahnya yang sempoyongan ia kembali menuju tempat semulanya yaitu ruang tamu.
Tontonan di depannya tidak lagi menarik perhatiannya. Ia ingin suaminya, Beomgyu ingin Taehyun di sini. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam namun kepala ceri itu belum juga pulang dari kantornya. Sebenarnya apa sih yang ia lakukan sekarang?!
Jujur saja, Beomgyu sebenarnya iri dengan kehidupan kakaknya. Kakak iparnya, Yeonjun selalu memperlakukan Soobin bak berlian. Selalu bersamanya 24 jam, juga menyayanginya setiap saat. Ditambah Soobin sedang hamil 6 bulan, membuat suaminya itu semakin protektif padanya.
Beomgyu melirik perutnya yang rata, kemudian mengelusnya seakan ada calon bayi di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not That Hard to Fall in Love with Choi Beomgyu -kth, 2021
FanficJatuh cinta sama Choi Beomgyu nggak sesulit itu, terlebih kalau udah jodohnya... ...Met ultah ~jodohku~ Beomgyu hyung, wish you ~shall be mine~ all best thing. -kth, 2021 A Birthday Fanfiction Project presented by Authors of Taegyu.Site