"thankyou. thankyou to keep me sober tonight!" kataku.
lalu jendela pesan itu kututup sambil menghela nafas. entah mengapa rasanya terlalu ringan pundakku setelah pikiranku itu tertuang padamu. beberapa hal yang hanya nyamanku pilih untuk kuceritakan padamu. padahal, itu bukan tentang kita.
lihat, lucu kan? beberapa hal yang seharusnya bukan padamu aku berbicara, malah seenaknya diungkapkan oleh otak dan jariku melalui jendela pesan itu. tapi hal-hal yang seharusnya memang kuungkapkan padamu karena itu menyangkut dirimu, malah kupendam dalam diam.
beberapa hal, seperti bagaimana aku suka ketika gingsulmu terlihat saat kamu tertawa. seperti bagaimana bibirmu mengerucut gemas saat game di ponselmu sedang seru. seperti bagaimana gerakkan refleks tanganmu menyugar rambutmu yang katanya sedang tidak rapi. seperti bagaimana pundakmu berguncang saat kamu tertawa. seperti..... loh? banyak ya ternyata?
dan lihat, dengan mengingat hal-hal yang kutulis diatas saja, aku rasanya merindukanmu. tapi tenang, aku ingat ucapanmu perihal rinduku.
perihal kepergian, aku tau, kita berdua nyatanya sama-sama memutuskan untuk pergi bersama. namun dengan langkah yang berlawanan arah. meski kadang jalurmu masih melewatiku, kita hanya bisa bertegur sapa sejenak. tanpa bisa memastikan, kapan aku akan kembali ditemukan nyamanmu.
4 Januari 2021. 22:18 WIB.
YOU ARE READING
him
Poetryi'd still writing, until i stop loving him, atleast. or until he could just get out of my head, in every affection way. . . not a story, just a couples of words.