🌋

13.8K 1.3K 69
                                    

TYpo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TYpo

Caca berjalan ke arah pintu belakang rumahnya menjumpai suaminya yang pasti sedang duduk bersantai diteras belakang. Sudah menjadi kebiasaan Mark setiap sore duduk disana dengan gitarnya ditemani segelas kopi, rokok, buku lagu dan pena.

"Mas"

Mark menoleh pada Caca, namun tangannya masih aktif memetik gitar dengan sebatang rokok yang mengapit dijemarinya.

Caca duduk disibelah Mark, tangannya meraih kotak rokok suaminya lalu mengeluarkan sebatang rokok dari sana, mengapitnya pada belah bibirnya dan meraih pematik.

Sudah menjadi perjanjian, jika Mark tidak berhenti merokok, maka lelaki itu tidak berhak melarang istrinya merokok.

Melihat aksi istrinya Mark buru-buru mematikan rokoknya diatas asbak

"Mas selesai" ucapnya, membuat Caca yang tadi akan membakar ujung rokoknya mendengus lalu mengambil rokok yang dia selip dibibirnya, meletakkannya diatas meja. Sejujurnya cara pura-pura ikutan merokok sangat ampuh untuk memberhentikan kegiatan Mark merusak paru-paru nya. Itu dirumah, entahlah jika suaminya diluar bagaimana.

Mark kembali memetik gitarnya

"Mas, ayo buat perjanjian lagi" cetus Caca, Mark mengernyit.

"Perjanjian apa?" Tanyanya

"Kalo aku hamil, mas harus bener-bener berhenti ngerokok"

Mark menggigit bibirnya "Kalo mas ingkar?"

Caca menoleh pada suaminya, menatap lelaki itu lekat

"Aku minta cerai"

Mark otomatis memberhentikan petikan gitarnya

"Gampang banget ngomongnya, dipikir aku mau nikahin kamu gampang?"

Caca mengedikkan bahunya "Gimana?"

Mark terlihat bimbang, agak sulit perjanjiannya, jika dia setuju bukankah itu artinya mereka akan berusaha lebih lagi untuk segera mendapat anak? Itu sama dengan jatahnya ditambah betul?

Tapi jika sampai ingkar statusnya jadi taruhan. Jika dirinya tidak setuju, bisa-bisa istrinya berubah pikiran untuk memiliki anak, Mark sangat menginginkan malaikat kecil ditengah-tengah mereka.

Mark menghela nafasnya "Oke, mas setuju. Kalo kamu hamil, mas berhenti" final Mark

Mendengar ucapan Mark, Caca tersenyum membuat Mark ikut tersenyum, bukankah istrinya sangat manis? Caca itu candu.

Caca menarik kotak rokok dan pematik dari atas meja, membuat Mark kebingungan, namun tak lama lelaki itu berhasil dibuat diam saat istrinya mengganti dengan benda pipi berwarna putih

Caca menarik kotak rokok dan pematik dari atas meja, membuat Mark kebingungan, namun tak lama lelaki itu berhasil dibuat diam saat istrinya mengganti dengan benda pipi berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mbak Caca dan Mas SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang