Kira terengah-engah, nafasnya tidak teratur, butiran-butiran air menyelimuti tubuhnya dari atas hingga bawah, dia membuka matanya dan air mengalir,
dia memegangi kepalanya, sakit diselimuti rasa takut, 'sial....' batinnya frustasi, dia menyibak selimutnya dan beranjak keluar kamar,
meneguk segelas air lalu menduduki dirinya disofa, dia memijat pelipisnya, "haah" desahnya lelah,
"Kira-san?" ujar Shion dari koridor kamar, "Shion?!" kaget Kira, "hah....kau mengagetkanku" Shion tertawa kecil dan berjalan ke arah Kira,
"Kira-san kenapa bangun lebih awal? aku terbangun karena Kira-san bergerak tadi haha" ujar Shion duduk disamping, "hah tidak ada, tidak bisa tidur" jawabnya menjatuhkan kepalanya di paha Shion,
"???"
Kira menghadap perut Shion lalu memeluknya manja, "mnghnhsngh" gumam Kira, "Kira-san?" tawa Shion kecil, "Kira-san ada apa? jarang sekali seperti ini haha" lanjutnya lalu mengelus kepala Kira,
Kira menarik wajah Shion lalu melumatnya, "mnghhsff" Shion terkejut dan wajahnya memerah, Kira memasukan tangannya ke baju Shion, "mff-fuahh...K-kira-san tung- wah",
Kira menekan Shion kebawah, Kira atas Shion bawah, lalu Kira melumat bibir Shion dan semakin intens,
"K-kira-san, s-sekarang masih pagi" ujar Shion dengan pipi yang memanas, dia mengangkat wajah Kira,
ujung mata Kira memerah, pipinya memanas, raut wajahnya seperti bocah 7 tahun yang kehilangan eskrimnya, "pfft- hahaha" tawa Shion,
"Kira-san ada apa?" dia mengelus mata Kira, menghapus air matanya yang belum tumpah, "haah" desah Kira bergetar,
dia menenggelamkan wajahnya di dada Shion, "nm...bukan apa-apa, hanya mimpi buruk"gumamnya, *ctak* Shion menyentil dahi Kira,
"ooww, Shion!!" marah Kira dengan aksen manja, "Kira-san, jujurlah, aku akan mendengarkan" ujar Shion menangkup pipi Kira,
"ngh...tidak, hanya saja aku berpikir aku sangat berengsek, haha..." jawabnya dengan tawa datar, "maafkan aku....,Shion....", Shion mengecup pipi Kira,
"Kira-san selalu meminta maaf, dengar....aku sudah memaafkan Kira-san oke.....jadi ayo kita lupakan kejadian itu, dan berbahagia
sekarang...hm....Kira-san sudah ada disini saja aku sudah bahagia oke..." ujar Shion dengan senyuman diwajahnya,"nghh Shion..." ujarnya lalu membenamkan wajahnya di atas dada Shion, "tidurlah Kira-san" Shion menggosok punggung Kira menidurkannya,
Kira tertidur sangat pulas, sudut bibir Shion melengkung keatas, 'haha seperti bayi besar' batinnya,
.
.
.
.
."n..ngh...." Kira terbangun, hari sudah pagi dan waktu pukul 9, dia medudukan dirinya di sofa, menyibak selimut tipis yang menutupi tubuhnya,
dia membuka matanya yang masih sayu dan melihat kesekitar, dia mencari Shion, "Shion.....?" dia berdiri dan berlari kearah kamar,
"SHION?!" dia tak menemukannya di kamar dan berlari keseluruh rumah seperti orang gila meneriaki nama Shion,
"ayah ada apa? kenapa berteriak?" ujar Rei keluar dari kamar, Kira memegang bahu Rei, "PAPAMU! DIMANA DIA?!" teriak Shion,
"ayah tenanglah! jangan berteriak!" marah Rei, "papa sedang ke supermarket dekat stasiun bus",
mendengar itu, Kira langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya, dan melaju ke supermarket, melaju dengan kecepatan tinggi dan 10 menit kemudia sampai,
dia berlari masuk dan mencari Shion dengan brutal, menabrak para pembeli dan karyawan,
"Shion! Shion!" teriaknya, orang melihat dia dengan tatapan aneh, dia melihat sosok yang sangat familiar,
"Shion!", dia berlari dan memeluk Shion yang tengah mengambil susu, "Kira-san?!, apa yang- woah",
mereka tergeletak di atas lantai dan Kira memeluknya erat, orang-orang menatap mereka, "K-kira-san, beridiri.. orang-orang menatap kitaa" rengek Shion,
Kira perlahan berdiri dan menarik Shion, "baiklah.....haaah.....ayo Higashikata-san", Kira tersentak kaget,
Shion menarik tangan Kira dan trolli belanjaannya dan berjalan ke arah kasir sambil meminta maaf atas gangguan yang di sebabkan oleulh suaminya,
"S-shion tunggu, aku bawa mobil...." ujar Kira dengan nada lesu, mereka pun menuju ke rumah dengan mobil,
sepanjang perjalanan Kira merasa khawatir apakah Shion marah dengannya, "S-shion....kau marah?" tanya Kira dengan khawatir, Shion tetap diam dan tak menunjukkan ekspresi apapun,
sampai rumah Shion langsung melesat ke dapur untuk memasak makan siang, dan meninggalkan Kira yang membawa belanjaan,
"selamat datang pa..." ujar Rei yang duduk di ruang tamu bersama Yume, "papa pulang....", "Shion....nggg....maafkan akuu" ujar Kira merengek,
"hm? ada apa dengan mereka?" ujar Rei, "ah...biarkan saja...anak muda" jawab Yume malas, "astaga nee-san tedengar seperti orang tua haha" balas Rei, "mulutmu!", "aww...." rengek Rei yang di cubit,
selama Shion memasak Kira merengek meminta maaf, dia menarik-narik ujung baju Shion seperi anak kecil, "ngg.. Shion~" ujarnya manja,
"ayah astaga,kau aneh sekali hari ini", ujar Rei, "hmph" rajuk Kira, "pfft apa-apaan" tawa Rei, "baiklah makan siang sudah siap", ujar Shion yang menata piring,
Yume langsung berjalan ke dapur dan duduk disamping Rei, Shion sudah duduk dan diikuti Kira,
"ayah kau kenapa?" ujar Yume, "tidak ada" ujar Kira datar, "haah...seperti anak kecil saja.." ujar Yume lagi,
Kira melahap makannya dengan wajah lesu, tidak ada nafsu ,
"jika sudah selesai kalian tolong cucikan piring ya, papa mau mandi" ujar Shion lalu beranjak dari meja makan dan pergi ke kamar,
"oke pa" jawab Rei, "ngg Shionn" rengek Kira mengejarnya ke kamar, "pfft papa seperti anak kecil" ujar Yume, "iya haha" jawab Rei terkekeh,
-
"Shionn" rengek Kira, "maafkan aku", Shion pura-pura tidak dengar dan tetap masuk ke kamar mandi, dan memulai kegiatan mandinya,Kira berbaring dengan lesu di kasur dan merengek, "huuuhuu, Shion jahat, uwaa" rengeknya dengan logat anak kecil,
di dalam kamar mandi Shion hanya bisa menahan tawanya, seharian itu pura-pura marah dengan Kira,
-
hari sudah malam dan Kira berbaring di sofa sesudah makan malam, dia menonton tv dengan wajah pucat dan lesu,Shion mengganti pakaiannya dengan piyama, dan menyiapkan piyama Kira, menuruni tangga dengan pelan,
"Kira-san.....sudah malam ayo tidur" ucapnya dengan nada tegas, "Kira-tersentak dan langsung mematikan tv dan mengejar Shion yang menaiki tangga,
"ini" Shion menyodorkan piyama Kira dan menyuruhnya mengganti pakaiannya,
"Kira-san kemarilah" ujar Shion di atas kasur, tangannya terbuka lebar untuk memeluk Kira, mata Kira berbinar dan langsung jatuh kepelukannya, "huhuu Shion, kau tidak marah?" tanya Kira manja,
"pfft, Kira-san seharian ini menggemaskan, untuk apa aku marah?" goda Shion mengelus rambut Kira, wajah Kira yang terbenam di perut Shion sedikit memanas,
"un...dan Higashikata. untuk apa memanggil dengan nama itu..." ujar Kira merajuk, "hmm.....mungkin aku sedikit kesal" jawab Shion acuh,
"a-aku janji aku akan jujur padamu dan tidak membuatmu marah lagi oke" ujar Kira langsung, Shion tersenyum dan mengecup bibir Kira singkat,
"janji oke...." dan perlahan-lahan setelah bercerita apa yang ada di pikiran masing-masing, merekapun tertidur dengan pulas di dalam pelukan....
hai readers, maaf thor lama up, belakangan ini sibuk mulu asdffghjdhshs sekul sekul hiya hiya ;-;
pada ngira lanjutan flashback 3 nih yaa~👀👀 hehe thor mau membuat kalian penasaran ^3^ so stay tune yaa
hari ini Kira manja dulu besok jadi daddy lagi ;)makasih banyak atas dukungan kalian selama ini ueueueue I love you guys❤❤ jangan lupa votenya yah :"D
see you in the next chapter.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Omega (Warning BL 18+)
Romance''Meskipun aku sudah menyakitimu..... akankah kau memaafkan ku ?'' Nakamura Shion, omega yang membesarkan dua anak dari seorang Alpha dominan, Higashikata Kira Kecelakaan saat SMA dulu membuat Shion menderita belasan tahun, hidup seorang diri menan...