I'M HERE

7K 486 21
                                    

Kira duduk di depan ruang UGD rumah sakit yang di kelola perusahaannya, "ah tuan Kira? anda Alphanya bukan?" ujar dokter saat keluar dari ruangan, Kira langsung berdiri, "i-iya dok saya Alpha Shion" jawabnya langsung,

"Shion akan baik-baik saja bukan? tak ada yang serius kan?!" ujar Kira lagi, sang dokter hanya tersenyum, "tuan Shion tidak apa-apa, beliau hanya shock" jawab dokter,

Kira terkejut, "s-shock? shock kenapa dok?" ujar Kira bingung, "anda tidak tau tuan?" bingung sang dokter dan dia hanya menggelengkan kepalanya, "tuan Shion sepertinya punya trauma, atau dia ada takut akan sesuatu tapi susah dijelaskan",

jawab sang dokter, Kira tegelak, dia sangat kaget, "b-baik dok saya mengerti" ujar Shion, dokter pergi sambil menepuk pundak Kira, "jagalah omegamu, mereka sangat menyayangi matenya" ujar dokter,

Kira menuju ke kamar rawat Shion, omeganya tertidur sangat dalam, tapi wajahnya sedih, "maafkan aku Shion" gumam Kira, dia mengelus tangan Shion tak lupa dengan surainya,

"apa kau mimpi indah? hm? kulitmu halus sekali....." gumam Kira sambil mengelusi tangan Shion, 'kreaak'

pintu ruangan inap terbuka, Rei dan Yume memasuki ruangan tersebut, "Ayah...." ujar Rei dengan mata berkaca-kaca, Kira berdiri dan langsung memeluk Rei, "maafkan ayah, papamu hanya salah sangka" ujar Kira,

Rei mengeratkan pelukannya, "haah....kalian dramatis sekali, papa hanya pingsan" ujar Yume sambil meletakkan beberapa makanan di atas meja,

dia menyiapkan beberapa makanan yang sudah dia beli di atas meja kamar tersebut, "ayah...kemari, ayo makan malam dulu , ayah pasti lapar" panggil Yume,

Rei dan Kira saling melepaskan pelukan lalu mereka menuju meja tersebut dan mengambil makanannya masing-masing,

"Yu, sebenarnya Rei kenapa?" tanya Kira di sela makannya, Yume berhenti melahap makannya lalu mulai menjelaskan kendala Rei,

"jadi sebenarnya papa itu takut, uh.... karena Ayah, papa pernah cerita kalau ayah menandainya saat sma, lalu ayah pergi setelah menandai papa, t-tapi ayah tenang saja papa tak menyalahkan ayah, bahkan ayah tak tau kan saat itu ayah pergi meninggalkan papa yang sedang mengandung ku" Kira terkejut mendengar penjelasan Yume dan sekarang rasanya dia ingin menangis,

"papa mulai stress, saat aku smp papa mengonsumsi obat penenang dan obat tidur dosis tinggi, dan papa dulu juga suka murung, itu pasti karena papa di tinggalkan Alphanya......., yah wajar saja kehidupan papa sangat berat, bahkan aku tidak kenal siapa nenek ataupun kakekku" lanjut Yume dengan senyum masam,

mata Kira berkaca-kaca sangat menyalahkan dirinya, "ah....ayah jangan sedih, sekarang papa sudah tidak sendiri" ujar Rei menenangkan Kira, Kira tersenyum saja,

"cih ayah lemah" ejek Yume, "ah...anak menyebalkan-" jawab Kira setengah tertawa, "oh iya, ayah rencana akan menikahi papa kalian bulan depan" ujar Kira, Yume dan Rei tersedak makanannya,

"a-apa?!!" teriak Yume dan Rei bersamaan, "kecilkan suara kalian!!" bisik Kira, Yume dan Rei mengangguk dengan senang,

"ah aku tak sabar melihat papa dengan gaun putih indah" ujar Yume menghayal, "ish papa akan menggunakan setelan putih dasar bodoh!" balas Rei sambil menarik pipi Yume,

"aw! dasar!" marah Yume, "hahaha.....kalian seperti anak kecil saja" tawa Shion, "PAPA!!!", "SHION!" teriak Yume, Rei, dan Kira bersamaan, "haha papa sudah bangun" jawabnya sambil tersenyum manis,

Kira langsung memeluknya erat, "maafkan aku....." lirihnya lalu mengeratkan lagi pelukannya, "akh- K-Kira-san aku tak bisa bernafas" Ujar Shion sambil menepuk pundak Kira pelan,

"ah iya maaf!" jawabnya langsung melepaskan pelukannya, dia mengelus wajah Shion lembut, "apakah ada yang sakit?" tanys Kira lembut, "ti-", "ueekkk.....huekkkkk, eww" terdengar suara Yume meledek kemesraan orang tuanya,

"ewww......ueeekkkk, geliii!! kami masih disini tau! nanti bermesraannya!" ujar Rei juga memegang perutnya bersandiwara,

"ih anak nakal!! ganggu saja!" marah Kira, Shion terkekeh pelan melihat kelakuan keluarga kecilnya, "oh iya, apa papa lapar?" tanya Rei,

"um....papa ingin makan Udon" jawabnya langsung, "oke akan aku suruh Yuki membelikannya" jawab Kira lalu meraih hpnya didalam saku celannya,

Yume mencolek lengan Rei sambil memeberikan tatapan menjijikkan ke  Rei, dan semburan merah muda muncul di pipi Rei dan di balas pukulan mendarat ke kepala Yume dan Yume hanya terkekeh 

"apa kalian bisa menunggu diluar?, ayah mau bicara dengan papa" ujar Kira selesai menelfon Yuki, Rei dan Yume mengangguk lalu keluar dari ruangan,

"Shion.....yang tadi itu maafkan aku, itu salah paham, kau tau sendiri kan Ai itu orangnya seperti apa, jadi kumohon lupakan saja.....maafkan aku, dan aku baru tau tentang traumamu" ujar Kira panjang lebar, Shion tersenyum karena ketulusan Kira,

"tak apa Kira-san, aku akan melupakannya, tapi aku harap Kira-san....." jawab Shion, "iya! aku bersumpah! aku hanya mencintaimu!" ujar Kira langsung,

wajah Shion semerah tomat sesudah mendengar perkataan Kira, Kira tersenyum lembut lalu mencium Shiom lembut,

"aku mencintaimu....." ujarnya lagi, Shion tersenyum , "aku juga cinta Kira-san" balasnya sambil meremas tangan Kira,

Yume tiba-tiba menerobos masuk, "Ayah! anu....pa ini udonnya" ujar Yume berlari masuk memberikan udon tersebut ke Shion, lalu Yume menarik Kira keluar,

"Yuki! dia datang dengan lengan yang berlumuran darah!, Rei membawanya ke UGD!" ujar Yume ke Kira, Kira langsung berlari ke UGD,

"t-tuan" ujar Yuki melihat Kira, Kira masuk lalu melihat bahu Yuki yang terluka, "siapa?!" marah Kira, "nona Ai, dia menyuruh anak buahnya menyerangku di jalan, aku melihatnya di dalam mobil" jelas Yuki,

"tuan tolong jaga Shion-sama, dia adalah sasaran nona Ai" jelasnya lagi kepada Kira, Kira menangguk,

"Rei, ayah pergi sebentar, jika papamu mencari ayah, bilang ayah ada urusan sebentar" ujar Kira dingin, Rei mengangguk dan hanya menatap kepergian Kira

hello readers, maaf lama upnya, thor baru siap ujian jadi rehat dulu seminggu hehe >w< gimana makin seru ga kira-kira :0? semoga aja ya! jangan lupa vote dan commentnya❤❤ '0'

see you in the next chapter.....

My Precious Omega (Warning BL 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang