"pa.....maafkan aku.....aku tidak bermaksud membuat papa sedih seperti ini" ucap Rei lirih,
'plakk' tamparan mendarat ke pipi Rei, semua orang dalam ruangan itu terkejut,
"Bagaimana papa bisa memaafkan diri papa jika kau hilang atau terluka Rei?! Papa sangat khawatir!! Kau omega Rei! Kita omega! Kau juga tidak punya alpha!! Sangat berbahaya jika kau berlama di tempat yang tidak kau kenli!!!! Hungg....hiks!!" Marah Shion kepada Rei menangis sambil mencengkram pundak Rei,
Rei mengerti dan dia tau papanya sangat sayang kepadanya, "m-maafkan Rei pa....." Ucap Rei menundukkan kepala dengan mata berkaca-kaca,
Yume menepuk-nepuk pundak Rei mencoba menenangkannya,
"Shion....ayo mari aku antar ke kamar...." Ucap kira sambil menarik tangan Shion lembut, Yume dan Kira sama-sama menggunakan kepala,
"Rei ayo duduk dulu....."ucap Yume pelan, Rei mengikutinya saja, dan Kira mengantar Shion ke kamar,
.
.
.
.
.
Kira dan Shion sedang berpelukan di kasur, Shion sedang bermanja ke Kira,"Kau sudah tenang hm?" Tanya Kira sambil mengusap kepala Shion, Shion mengangguk,
"Hanya sedikit pusing...."ucap Shion pelan karena sedikit mengantuk dan matanya sembab,
Kira mencium kening Shion lembut, "tidurlah....." Ucap Kira tersenyum kecil, dalam hitungan menit Kira bisa mendengar dengkuran kecil Shion,
Kira tersenyum lalu beranjak dari atas kasur menuju lantai bawah, dia bisa melihat Yume dan Rei sedang duduk di sofa,
"Hai kalian......" Ucap Kira canggung, Yume tersenyum saja dan Rei saat ini sedang duduk sambil merangkul kedua kakinya,
Kira duduk di samping Yume, "jadi kau ayah ku huh?" Gumam Rei pelan, "ini salah mu papa menangis, kalau kau tidak datang pasti aku tidak harus marah..."ucap Rei dingin
"Hmm ya....ini salah ku ne..." Ucap Kira sambil mengeluarkan smirknya, "a-apa -apaan senyum mu itu!" Marah Rei saat Kira tertawa kecil,
"T-tidak, aku hanya teringat, kalau wajah marah mu mirip sekali dengan wajah marah Shion saat SMA dulu...." Ujar Kira sambil tersenyum tulus,
Rei melihat senyuman itu, dia terpesona, itu senyum yang tulus sekali untuk papanya, "baiklah.........aku mengizinkan mu manjadi ayahku.......tapi jika kau berani menyakiti papa aku tidak akan segan menyakiti mu juga..." Ujar Rei,
Kira tersenyum senang saat ini, "b-benarkah?!, Wah aku senang sekali! Terima kasih Rei!!!" Girang Kira sambil memeluk Rei erat, Rei tersipu dengan kelakuan ayahnya, ini pertama kalinya dia merasakan kasih sayang dari ayahnya yang membuat jantung nya serasa ingin keluar
.
.
.
.
.
"N-ngh....." Shion bangun dari tidurnya, kepalanya terasa berat, dia menyibak selimutnya dan duduk di atas kasur, dia meregangkan badannya,"Haaahhh.....sakit sekali...." Ucapnya merintih, dia melihat waker dan ternyata masih jam 6 pagi,
Dia berdiri sambil memegang kepalanya, dia pergi ke arah dapur karena ingin segelas air,
Dia mendengar suara air yg di tuang kedalam gelas, 'apakah itu Kira-san?' batinnya,
Orang yang disebut ternyata benar, Kira sedang menuang air panas ke dalam gelas, mata Kira menangkap kepala Shion yg mengintip dari balik tembok,
"Ah Shion....." Ucap Kira senang melihat orang tercintanya bangun, dia berjalan ke arah Shion, "tadi aku akan membangunkanmu , ternyata kau sudah bangun duluan..." Ucap Kira tersenyum manis,
'ah....Kira-san manis sekali saat senyum..' batin Shion senang, Kira menarik tangan Shion ke arah sofa ruang tamu,
Dan mendudukkan Shion di sofa itu, " duduk saja , jangan banyak bergerak, kau harus istirahat" ucap Kira lembut lalu mencium kening Shion lembut,
Kira balik ke dapur dan mengambil air tadi yang ternyata teh hijau, dia memberikannya ke Shion, "ini minumlah...." Ujar Kira lalu duduk di samping Shion,
Dia meletakkan kepalanya di atas paha Shion, semburan tipis terlihat di pipi Shion, lalu Kira menghadap ke perut Shion dan memeluknya,
"Ah.....Kira-san" ucap Shion malu, "biarkan alpha mu bermanja ke dirimu hmmm..." Ucap Kira tersenyum sambil memejamkan matanya,
Kira bisa merasakan belaian lembut di atas kepalanya, Kira menyukai ini, "aku ingin punya satu lagi.....yang alpha...."ujar Kira menggoda Shion,
"K-Kira-san.....anda bicara apa.....i-ini memalukan" jawab Shion sambil menutup kedua wajahnya dengan tangannya,
Kira meraba-raba punggung Shion, sesekali menggelitik tulang punggung Shion yg bisa di rasakannya dengan telunjuknya,
"Ngh....." Shion menutup mulutnya, Kira tersenyum, "ne.....Shion~", dia mengantarkan tangan Shion kebawah, untuk memegang penis Kira yang sudah mengeras,
'ah! Besar sekali..' pekik Shion kagum, "kau harus tanggung jawab~" ucap Kira menggoda,
I'm back uhukk// up nihh:33 vote n Comment nya yaaa.....sengaja up, soalnya pusing mikirin tugas sekolahT~T// tabokk
Intinya jangan lupa vote dan comment nya yaa~
See you in the next chapter......
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Omega (Warning BL 18+)
Romance''Meskipun aku sudah menyakitimu..... akankah kau memaafkan ku ?'' Nakamura Shion, omega yang membesarkan dua anak dari seorang Alpha dominan, Higashikata Kira Kecelakaan saat SMA dulu membuat Shion menderita belasan tahun, hidup seorang diri menan...