2] TCSB

15 10 3
                                    

Sepulang sekolah Vanilla hendak mampir ke kafe tetapi harus dibatalkan karena tante Maya dan om Dani berkunjung kerumahnya

"Assalamualaikum"ucap Vanilla saat memasuki rumah

"Wa'alaikumusalam"balas tante maya dari dalam rumah

Vanilla pun berjalan kearah dapur, ia melihat tante Maya sedang menyiapkan sarapan siang

"Vanilla duduk"pinta Tante Maya, dan Vanilla pun menurut

"Makan dulu, habis itu mandi dan istirahat"perintahnya

"Emm..om Dani mana tante"tanya Vanilla disela makan nya

"Ah lagi dikamar, capek mungkin" Vanilla pun hanya mengangguk dan menyelesaikan makan siang nya

"Vanilla keatas dulu ya tan"izin Vanilla yang diangguki oleh Maya

Sesampainya Vanilla diatas, ia pun merebahkan tubuhnya sejenak,dan beranjak ke arah kamar mandi

Setelah 20 menit berlalu,kembali Vanilla merebahkan diri nya

"Bunda besok kalo Vanilla udah besar,Vanilla janji akan jadi dokter"jawaban lugu itu mengundang senyum kecil wanita paruh baya itu

"Kenapa cita cita Vanilla Ingin jadi dokter?"

"Biar gak ada orang sakit,biar Vanilla bisa sembuhin penyakit bunda"

Tes

Vanilla mengusap wajah nya saat sadar ia meneteskan air matanya, kenangan itu masih sangat menyakitkan

"Bunda, Vanilla rindu Bunda"lirih Vanilla sebelum tidur,

Maya yang melihatnya dicelah pintu kamar Vanilla,ikut meneteskan air matanya, Maya masih bisa merasakan jika Vanilla masih tertekan atas kejadian 3 tahun silam

Maya dan suaminya bahkan pernah membawa Vanilla ke psikologi,untuk menata jiwa Vanilla yang sedikit terguncang

Maya pun menghela napas panjang dan berlalu pergi setelah memastikan Vanilla tidak melakukan hal gila

***

Jam menunjukan angka 5, yang menandakan waktu sudah sangat sore

Vanilla pun bangun dari tidurnya, menuju dapur untuk mengambil air dikarenakan haus melanda nya

"Eh udah penuh"gumam Vanilla saat melihat kulkas nya sudah penuh

Vanilla pun mengambil air putih, dan menuangkan nya ke gelas

"Kak Vanilla"

Uhuk

Sialan.Sakit rasanya saat air masuk kedalam hidungnya, Vanilla pun berbalik untuk melihat siapa yang berani memanggilnya saat sedang minum

"Logan"ucap Vanilla saat tau siapa yang memanggilnya

"Kapan datangnya lo?"tanya Vanilla sambil menatap Logan yang sudah duduk anteng

"Tadi jam 3an"jawab Logan, Vanilla hanya mengangguk

"Kak, jalan yuk entar malam"lanjut Logan

"Tumben"heran aja gitu saat tau bahwa Logan ingin pergi, ya kan anaknya suka rebahan

Mendengar Vanilla berucap seperti itu, Logan hanya memutar matanya malas

THE COVER IS BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang