Prolog

19 3 1
                                    

Perempuan selalu dituntut untuk sempurna dan bisa menjaga martabatnya, lalu bagaimana dengan mereka yang bahkan tidak menginginkan mahkota dan harga dirinya direnggut? Apa kah mereka tidak berhak lagi disebut perempuan baik?

Ketidak adilan dunia akan semakin jelas terlihat disaat-saat seperti ini, disaat ada seseorang yang jelas-jelas butuh perlindungan tapi karena sebuah cap rusak semua orang mengabaikannya.

Ruby paham betul rasanya mendapat tatapan jijik dari orang-orang yang bahkan tidak ia kenali, ia tahu betul rasanya saat ada sekelompok orang yang membicarakannya tepat disampingnya, ia juga tahu rasanya mendapat ucapan nyeleneh dari para lelaki yang memandangnya rendah. Ia paham bahkan sampai muak untuk membiasakan diri dengan hal yang tidak akan pernah menjadi biasa saja baginya.

Yang bisa membuatnya bertahan hingga hari ini adalah sebuah kutipan dari buku yang ia baca. Kutipan itu berbunyi "Bahkan iblis pun tidak pernah menyerah untuk menggoda manusia." Ya, harga dirinya seperti disentil oleh sepenggal kalimat singkat itu..

Ia membulatkan tekadnya untuk bertaruh pada diri sendiri. Siapa yang akan menang, Ruby dengan semangat hidupnya yang sedang ia coba kembali nyalakan atau iblis dengan rayuannya yang membujuk Ruby untuk mengakhiri segala penderitaannya?

Pilihannya hanya menunggu, menunggu akan seperti apa kisah ini berakhir nantinya.

Deformed FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang