Something Wrong

1.4K 149 11
                                    

SURABAYA

Terdengar keributan dari lantai dua. Tul selaku yang paling tua disana, menghampiri pusat keributan tersebut.

Mereka semua berkumpul didepan pintu kamar ZeeSaint.

"Saint ini papi... Kamu kenapa sayang? Saint?" Panggil Tul. Namun yang terdengar hanya isakan dan suara tangis.

Tul bertanya ke Plan apakah ada kunci cadangan, dan ternyata ada. Tul langsung membuka pintu tesebut.

Kacau

Satu kata yang menggambarkan keadaan kamar.

Terlihat Saint sedang menangis sambil melipat kedua kakinya.

Tul panik dan langsung menghampiri Saint.

"Kamu kenapa sayang? Kenapa?" "Mau pulang... Saint mau pulang... Saint benci... Saint benci P'Zee!!" Teriak Saint. Tul berusaha menenangkan Saint yang histeris.

"P'Zee jahat pi... P'Zee jahat..." "Jahat kenapa? Ada apa sayang?" Saint menunjukkan foto yang dikirim oleh seseorang ke dirinya.

Betapa terkejutnya Tul dengan apa yang dilihatnya.

Dari bawah terdengar suara gaduh dua bersaudara yang lari keatas.

Zee melihat keadaan kamar yang super duper berantakan dan ia melihat Saint duduk dibawah.

"Saint... Sayang..."

Saint menatap tajam kearah Zee.

Tiba-tiba Joss memukul Zee kencang.

"Brengsek lo P' maskud lo apaan tidur sama cewek hah!" Ucap Joss marah. "Lo salah paham... Gua gak pernah tidur sama siapapun kecuali sama istri gua sendiri." "UDAH ADA BUKTI ANJER! MASIH BISANYA LO NGELAK."

"KALIAN JUGA KENAPA NINGGALIN GUA SIALAN!" "LO YANG NYURUH KITA BALIK DULUAN YA SETAN!" Teriak Podd marah.

"Hah? Apaan sih anjer, pikir pake otak, mana ada orang mabok bisa ngetik hah!" Kata Zee.

"DIAM!" Teriak Saint, ia bangun dan menghampiri Zee. Dan Saint langsung menampar Zee kuat.

"Aku... Mau... Kita... Cerai."

Bagai disambar petir. Zee diam mendengar perkataan Saint.

"Gak... Aku gak mau... Sayang... Enggak..." Kata Zee, ia mencoba menggenggam tangan Saint, namun di tepis.

"Kurang jelas? Aku mau CERAI!". Kaki Zee langsung lemas. Ia sujud dihadapan Saint. Ia memohon agar Saint tidak serius dengan perkataannya.

"Aku... Mohonnn... Maafff... Sayang jangan ngomong gitu ya... Aku cinta kamu." Mohon Zee. Saint hanya melihat Zee dingin.

"Saint tenang ya... Pikirin baik-baik." Kata Plan. "Tenang? Tenang P' bilang? Gila... POKOKNYA SAINT MINTA CERAI!" Teriak Saint frustasi.

Entah kenapa lama kelamaan Zee ikut tersulut emosi. Ia berdiri dan menatap tajam kearah Saint.

"Freak... Gak jelas.... Gak pernah mikirin perasaan anak, enteng banget lo ngomong. Seenak jidat minta cerai. Terserah... Ayo kalau mau cerai."

Semua orang kaget dengar perkataan Zee, bahkan Saint juga kaget. Saint tidak menyangka bahwa Zee akan berbicara seperti itu.

"Lo apaan sih... Lo bilang Saint gak mikirin perasaan anak, sama aja kalau gitu." Kata Mew marah. "Lo pikir gua gak ada batas kesabaran hah! Dari dulu gak pernah berubah, selalu aja semua keinginan dia harus dituruti. Gua selalu salah, gak pernah percaya sedikit pun sama gua. Sekarang apa? Minta cerai, okai gua turutin."

Raikantopeni GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang