8. Rumah Angker

10 3 4
                                    

Sequel "7. Ketika Mak Yuna Pulang Arisan (2)"

.

.

.

✎Chara POV

Aku sedang di kamar. Seperti biasa, sibuk membaca buku. Buku onlen.. hiya hiya hiya. Oke, oke mari kita serius.

Hihihi~

Aku seperti mendengar suara seseorang sedang tertawa.

"Siapa itu?" Tanya ku memastikan.

Tak ada jawaban sama sekali. Aneh.

Tok.. tok... Tok..

'suara ketukan pintu? Tapi siapa? Mak Yuna kan udah pulang, kok ada ketukan pintu lagi? Apa ada yang usil? Hmm.' batin Chara.

Krieeet...

Aku mendengar seperti.. suara lemari terbuka. Aku membalikkan badan ku ke arah lemari ku. Aku menatap lemari ku lama.

"Heh! Bentar lagi ujian lho! Jan main petak umpet sana-sini kek monyet yg suka pergi dari pohon itu ke pohon ini!!" Kata ku.

Tak ada jawaban...

"Halo?" Tanya ku.

Dan...

Brakk!

Aku terkejut. Suara itu berasal dari meja belajar ku. Aku melihat ke arah meja belajar ku. Kertas-kertas berceceran dimana-mana, buku-buku berserakan dimana-mana, dan pensil, pulpen ku jatuh ke mana-mana. Aku heran dengan apa yang telah terjadi.

"Ainsley! Berhenti lah bermain-main! Minggu depan kita akan ujian!! Belajar ceffat!!" Ucap ku.

Kupikir itu semua ulah Ainsley. Tapi, sepertinya itu bukan Ainsley.

Hihihi~

Chara~

Main yuk~

Suara itu terdengar kembali. Suara itu sangat berbeda dengan suara Ainsley. Tak lama kemudian, sebuah boleh merah melewati kamar ku. Aku merasa aneh, tapi aku juga penasaran dengan bola itu.

Perlahan aku berjalan menuju bola itu. Bola itu kembali bergerak. Dia bergerak menuju ke arah ruang tamu. Ruang tamu? Menuju ruang tamu kan akan melewati tangga kembar? Tapi, bukan itu masalahnya! Masalahnya, kenapa bola itu bisa bergerak? Semua jendela tertutup, pintu tertutup. Tak ada angin yang bisa masuk. Sudahlah. Aku melangkah lagi menuju bola itu.

Dan..

"KAK CHARA!!" Teriak Yurie.

Aku kaget. Aku melihat Yurie berlari ke arah ku. Dia berlari dengan wajah yang pucat, dan keringat dingin yang bercucuran. Aku dibuat kebingungan dengan hal itu.

"Kak.. aku.. aku takut.. aku..takut kak.. hiks... Aku takut..hiks." kata Yurie bercampur dengan isakan nya.

Aku menatap Yurie dengan tatapan kosong. Kemudian aku tersadar. Aku memegang bahu Yurie, Dan menatap nya.

"Apa yang terjadi? Jelaskan pada ku!" Kata ku.

"KAK!!" Tak lama kemudian, Ainsley, dan Bella pun datang. Mereka datang dengan wajah yang sama dengan Yurie. Aku semakin di buat bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kak.. aku.. takut..hiks!" Kata Ainsley dan Bella.

Kenapa? Kenapa mereka takut? Apa yang terjadi? Selain itu, Dimana yang lainnya? Tak ada suara sama sekali.

Brukk!

Aku mendengar suara. Seperti suara seseorang terjatuh. Kemudian aku menatap Ainsley dengan tatapan khawatir, lega, takut, dan percaya. Kemudian aku memeluk Ainsley.

"Ains, kamu adalah seorang kakak. Tolong jaga Bella dan Yurie. Jika terjadi sesuatu pada kakak, tolong bawa lari Bella dan Yurie keluar rumah ini dan segera menelepon polisi." Aku berbisik pada Ainsley. Aku kembali menatap Ainsley. Dia terlihat takut, dan khawatir. Tapir dia berusaha untuk melakukan apa yang aku katakan. Kemudian, aku memeluk ketiga adikku dan pergi berjalan ke arah sumber suara tadi.

Aku mendengar jelas suara tersebut tepat di dapur. Sebelum aku ke dapur, aku mengambil pisau lipat yang Mak Yuna bawa ketika arisan di hutan Amazon.

Ketika aku sudah berada di dapur, aku mendapati Rachel, yang tergeletak di lantai dengan luka di kepalanya. Aku kaget melihat hal tersebut. Karena terlalu kaget, aku pun terdiam tak tau harus berbuat apa.

Setelah 10 menit berlalu, aku tersadar dari lamunan ku. Aku yang melihat darah yang bercucuran dari kepala Rachel semakin banyak pun langsung mengambil selotip untuk menghentikan pendarahan nya. Sebenarnya kami memiliki kotak P3K. Tapi, kotak itu di simpan di lantai 2. Jika aku naik ke lantai 2, maka aku tak akan sempat menghentikan pendarahan Rachel, dan akhirnya Rachel harus kehilangan nyawanya.

.

Setelah menghentikan pendarahan Rachel, aku pun segera pergi ke atas menyusul Ainsley, Bella, dan Yurie.

.

Aku sampai di kamar Ainsley. Di sana ada Ainsley, Bella, dan Yurie yang sedang menunggu ku. Mereka juga kaget melihat Rachel yang sedang terluka. Dan dengan segera Ainsley membantuku membaringkan Rachel di tempat tidurnya Ainsley.

Tapi belum sampai di situ terornya.

Ayo bermain bersama ku~
Hihihi~






To Be Continue








Note :
Hai!~ gimana cerita kali ini? Nyeremin nggak? Klo nyeremin kalian manusia normal, klo ga nyeremin, kalian manusia normal tapi nyali kalian gede. Oh iya! Karena Minggu depan aku ada PTS jadi mohon maaf jika aku tidak bisa up part baru dalam 1 Minggu. Aku minta maaf sebesar-besarnya. Mungkin kalian bakal menunggu lama, tapi aku janji, setelah aku selesai PTS aku bakal up part baru kok! Jangan khawatir! Okeh sekian dari saya dulu!!

Eitss- sebelum kamu pergi, aku cuma mau ngingetin aja! Jangan lupa Vote, Komen, Share ke teman-teman kamu, dan Follow aku!!

BUBYEE!!~






Muach- ( ˘ ³˘)♥

THE BIN ODOL BIN ACKERMAN'S FAMILY [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang