3. Cobaan

1.8K 29 0
                                    

Mengambil kesempatan dari orang yang tidak berdaya, bukan berarti kamu hebat maupun pintar. Tapi sebaliknya, kamu justru menjadi pengecut

^ YuRi_2012 ^

****

Aku merengkuh wanita itu kedalam pelukanku.
Aku tidak tau siapa dia, dan dimana dia tinggal. "apa yang harus kulakukan sekarang?" tanyaku pada diri sendiri seraya menatap wajahnya.

Lalu Aku beralih menatap bertender yang sedari tadi menyaksikan kami,

"Apa kau mengenal wanita ini?"

"Hm... Apa kau tidak mengenalnya? Dia BiancaJoerg, model terkenal" jawab bertender itu menatapku tidak percaya.

"Tidak. Lalu apakah dia kemari  sendiri?"

"Tidak. Dia selalu kemari bersama kedua sahabatnya."

"Lalu dimana sahabatnya itu?"

"Mereka disana!" tunjuknya pada dua orang wanita yang sedang asyik berjoget di dance floor. Dan tidak memperhatikan sekeliling, atau bahkan sahabat mereka sendiri.

Melihat itu Aku mengumpat pelan, terpaksa Aku harus membawa wanita ini ke apartementku saja. Karna Aku terlalu malas untuk melangkah ke arah dance floor dimana terlalu banyak wanita, dan aku sedang tidak ingin digoda oleh siapapun. Lagi pula kasihan wanita ini, pikirku.

Lalu, Aku segera menggendong wanita itu menuju mobilku. Dan beberapa orang bahkan sempat memperhatikan kami, heran.

"Ah... Aku harus menghubungi Kevin" ucapku seraya merogoh ponsel, menghubungi Kevin, setelah membaringkan wanita itu dijok depan.

Hingga dering ketiga pun, Kevin tidak juga mengangkat telpon.

"Shit! Dia pasti sedang menindih wanita-wanita jalang itu." pikirku, lalu mengetikkan beberapa kalimat dan mengirimnya pada kevin

Send

Aku harus pulang. Kaupulanglah dengan taxi saja!

Setelah itu, Aku segera melajukan mobil menuju apartementku.

Diperjalanan, wanita itu mengigau dan berbicara kasar yang entah ditujukan kepada siapa,

"Pergi kau jalang sialan! Aku muak melihatmu.. Apa kau tidak lelah, memasang wajah sok sedihmu itu!" ucapnya berapi-api

"Astaga! Bahkan, saat tidak sadar pun dia bisa semarah ini." ucapku menggelengkan kepala melihatnya,

Tapi sepertinya wanita ini sedang tertekan. Mungkin itu juga alasannya minum sebanyak tadi, hingga mabuk berat seperti sekarang.

Lalu menyisir rambut yang menutupi matanya kebelakang telinga,

"Aku tidak mengenalmu. Tapi entah kenapa, Aku tidak suka melihatmu seperti ini. Kau terlihat begitu tertekan"ucapku membelai wajahnya dengan satu tangan tetap fokus menyetir.

*Skip apartement

Aku segera membopongnya memasuki kamar tamu yang ada di apartementku, dan membaringkannya di ranjang king size yang ada dikamar ini.

Dan saat aku hendak beranjak pergi,  dia menarikku secara tiba-tiba dan memelukku sehingga aku terjatuh menindih dirinya.

"Bang, Aku kangen mama. Aku muak sama wanita ular itu!"ucapnya mempererat pelukannya padaku yang  mungkin dia kira adalah abangnya. Kutatap matanya yang masih tertutup, ekspresi wajahnya sangat menyedihkan.

Tapi bagian diriku yang ada dibawah sana terbangun karna pelukannya yang begitu erat. Serta posisiku yang menindihnya membuat situasi semakin intim.

"Astaga. Apa yang sedang kupikirkan? Dia sedang mabuk berat. Aku tidak boleh memanfaatkan dirinya yang sedang tidak sadarkan diri. Ingat! Aku bukan pria brengsek yang akan melecehkan wanita yang sedang tidak sadarkan diri apalagi aku tidak mengenalnya." ucapku memperingatkan diri sendiri

.
.
.
.
.
.
.
Next??
Vote dan komennya dulu yach, hhe.

Btw kalo aku pake kata-kata vulgar boleh gak ya?
Aku takut dihina ama hatters

Note: Kritik dan sarannya sangat Aku butuhkan ya  guys.

Kuy tekan bintang dibawah. 😁😁

See u bye bye😚😚😚

Tambelan, Kepulauan Riau.

Editing at:
15  oktober 2021

my sexy girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang