15. Sweet

773 13 0
                                    

Varrel padilia pov

Aku sedang menuju apartementku setelah mengantar bianca pulang.

Jika mengingat tentang bianca,rasanya aku ingin terbang dan membawanya bersamaku kesuatu tempat yang hanya akan ada aku dan dirinya.

Tubuhnya yang indah serta kulitnya yang putih mulus,pasti banyak laki-laki yang menginginkannya bahkan mungkin menjadikannya sebagai objek mimpi basah mereka.

"Ughhh" memikirkannya membuatku benar-benar ingin segera menjadikannya milikku.

"Mungkin aku juga harus melarangnya menjadi model nanti,aku tidak ingin tubuhnya yang indah diperhatikan banyak orang,hanya aku yang boleh melihatnya,HANYA AKU"

Aku segera menambah kecepatan mobilku agar segera sampai diapartement,aku akan segera menyelesaikan semua pekerjaanku dengan cepat.

Aku tidak ingin menunda-nunda lagi pernikahanku dengan bianca,aku akan segera melamarnya dan menjadikannya milikku.

Begitu tiba diapartement aku langsung memasuki ruang kerja yang ada diapartemenku,membaca dan menandatangani setumpuk file yang dikirimkan alex padaku tadi sore saat aku sedang menemani bianca pemotretan.

Kulirik jam ditanganku, "sudah pukul 11 malam,apa bianca sudah tidur?"tanyaku pada diri sendiri

Aku meraih ponselku dan menghubungi bianca,kami sudah bertukar nomor tadi siang saat sedang duduk dibalkon kamarku.

Pada dering ketiga dia baru mengangkat telponku

"Hmmm?"tanyanya serak,

'berarti dia sudah tidur,' batinku

"Aku mengganggu tidurmu bi?"tanyaku memastikan

"Tidak,aku tadi menunggumu selesai bekerja,apa kau tidak melihat pesan yang kukirim?"ucapnya menjawab dan bertanya balik padaku

Aku menggelengkan kepala "kau mengirimiku pesan?sebentar bi," ucapku langsung memeriksa pesan diponselku,benar ada tiga notif pesan dari nya

"Rell,kau belum selesai?"
My bianca
21;30 pm

"Apa kau masih lama?aku sudah mengantuk"
22;01

"Yasudah,nanti bangunkan aku ketika kau sudah selesai"
22;30

Aku terkekeh pelan
"Maaf bi,aku tadi mensilentkan notif ponselku,dan aku tidak memeriksa pesan lagi,aku langsung menelponmu tadi"ucapku merasa bersalah

"Tidak apa-apa rell,aku mengerti" jawabnya yang kutebak dia sedang tersenyum menenangkan disebrang sana

Ughhh..rasanya aku ingin sekali mencubit pipinya yang selalu memerah itu

"Tidurlah bi,ini sudah malam,aku tidak ingin kau sakit karna bergadang menungguku selesai bekerja"pintaku

"Emm..apa pekerjaanmu sudah selesai?"tanyanya

"Belum bi,masih ada beberapa file lagi"jawabku seadanya

"Aku akan menemanimu,alihkan ke panggilan video saja rel"pintanya

Aku lalu mengalihkan panggilan suara kepanggilan video

Glek,aku menelan ludah ketika mataku tanpa sengaja menatap belahan payudaranya yang menyembul dibalik piyamanya,dia sedang berbaring telungkup di ranjangnya.

"Bi.."panggilku dengan suara serak

Dia memperhatikanku lalu terkekeh geli

"Anggap saja ini sebagai obat penghilang rasa kantukmu"ucapnya menunjuk belahan dadanya itu

Aku semakin menggeram serak,memang benar itu menghilangkan rasa kantukku.
Tapi itu juga membangunkan bagian diriku yang tersembunyi dibalik celana dalamku.

"Bi,,kau membangunkan diriku bi,kau harus bertanggung jawab"ucapku menahan gairah

"Bwahahaahaaa,astaga varrel. Kau bisa melakukan itu besok,aku akan ke apartementmu,sekarang cepatlah selesaikan pekerjaanmu itu,jika tidak kau tidak akan mendapatkannya"ancamnya sambil menunjuk bagian dirinya.

Aku menarik nafas dalam membuangnya berulang kali.

"Sabar varrel kecil,,besok kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan"ucapku mengelus milikku sendiri menenangkannya

Bianca terkekeh geli melihatku, aku ikut tertawa bersamanya.

Lalu fokus kembali menyelesaikan file yang belum terselesaikan tadi sambil sesekali bercanda dengan bianca.

Pukul 00:25 aku baru menyelesaikan pekerjaanku,sedangkan bianca sudah tertidur pulas dengan kamera yang tidak ia matikan.

Aku menatapnya dengan penuh kasih sayang melalui panggilan video yang masih tersambung.

Bahkan saat tidur pun dia tetap terlihat cantik,wajahnya yang damai membuatku juga ingin segera menyusulnya ke alam mimpi.

Aku lalu beranjak ke kamarku dan mengganti pakaianku dengan piyama tidur.

"Selamat malam bi,aku sangat mencintaimu"ucapku seraya mengecupnya melalui layar video call.

Lalu aku pun mematikan layar ponsel dan memejamkan mata,menyusulnya kealam mimpi.

.
.
.
.
.
.
.
Segini dulu ya guys,jangan lupa tinggalin jejak kalian.

Mau kenal author??
Kuy
Wa;0812 7667 4683
Fb: rita julianti or rita juliantii

my sexy girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang