INSIDEN

13 1 0
                                    

"kau ada pemotretan sore ini?" Tanya Choi Sol hee kepada pacar nya Mark

"Ya, pukul empat sore ini" jawab Mark sambil membalik selembar kertas novel yang ia baca.

"Oh begitu" Sol hee mengangguk paham.

Mark menutup buku novel nya dan meletakan nya di atas meja, kemudian berpindah tempat di samping pacar nya yang sedang duduk di sofa.

Mark merangkul Sol hee dan mengecup kening nya pelan, ia sangat suka saat Sol hee banyak bertanya tentang kegiatan nya. Menurut Mark pacar nya sangat cerewet dan perhatian, gadis itu juga mudah marah.

Mark meraih segenggam rambut Sol hee yang panjang lalu menghirup aroma nya, aroma stoberi yang menjadi favorit Mark.

Ia mengingat kembali saat pertemuan pertama nya dengan Sol hee, pertemuan yang sangat menarik bagi Mark.

"Mark, anu...itu..." Sol hee menggigit bibir bawah nya pelan, ia ingin membicarakan sesuatu pada Mark tapi ia merasa gugup.

"Apa?" Kini pria itu menatap nya sambil tersenyum.

"Ituu...tentang...ru-rumor yang mengatakan...kau ber-kencan" ucap Sol hee terbata.

Seketika wajah Mark berubah menjadi dingin, rahang nya mengeras dan tatapan nya sangat tajam. Membuat jantung Sol hee berdegup kencang, ia menundukan kepala nya untuk menghindari tatapan Mark.
Sebenar nya ia tidak ingin membahas soal ini, tapi perasaan cemburu yang memaksa nya untuk melontarkan banyak pertanyaan pada Mark.

"Ada apa dengan rumor itu?" Tanya Mark dengan wajah serius

Sol hee menghembuskan nafas nya secara kasar untuk menghilangkan segala rasa takut nya pada Mark, lalu membalas tatapan tajam Mark dengan ekspresi wajah nya yang sangat marah.

"Apa itu benar?" Tanya nya lagi

"Kau sungguh berpikir aku berkencan dengan nya?" Mark balik bertanya dengan ekspresi kesal.

"Tapi semua bukti itu benar, kalian ada di tempat yang sama malam itu"

"Aku memang bertemu dengan nya malam itu, tapi sungguh tidak ada apa apa di antara aku dan dia" Mark mencoba menjelaskan

"Kau brengsek Mark!" Sol hee mencoba menahan air mata nya yang hampir keluar.

"Dengarkan aku, aku hanya mencoba menutupi fakta bahwa kita berkencan. Bukankah kau sendiri yang tidak mau hubungan kita di ketahui media? Kau tidak ingin aku di hujat oleh fans ku sendiri bukan?" Jelas Mark

"Tetap saja tidak mudah bagi ku untuk menerima kabar seperti itu Mark"

"Apa kau tidak percaya padaku?" Tatapan Mark semakin tajam ke arah Sol hee

"Apa aku salah cemburu pada pacar ku sendiri? Aku sangat marah kau bertemu dengan wanita lain! Apa sebagai pacar mu aku tidak berhak melalukan ini?"

Pertama kali nya dalam hidup Mark melihat Sol Hee sangat marah. Biasa nya gadis itu hanya diam seribu bahasa dan menghindari Mark, Sol hee tidak pernah melontarkan keluhan apapun kepada Mark. Dan kini wanita itu sedang menatap Mark marah dengan wajah memerah, di selingi isakan tangis dan air mata yang terus mengalir di wajah nya.

Mark menghela nafas nya kasar untuk menghilang kan syok yang di alami nya, jangtung nya berdegup kencang namun ia sedikit kesal dengan sikap Sol hee yang menurut nya agak berlebihan.

Mark hendak meraih pergelangan tangan Sol hee tapi Sol hee menepis nya dengan cepat.

"Yak Choi Sol Hee!" Teriak Mark keras.

Tangisan Sol hee semakin menjadi, ia sudah tidak tahan melihat Mark. Ia pun pergi meninggalkan pacar nya seorang diri.

🍁🍁🍁






Empat jam telah berlalu sejak Sol hee bertengkar dengan Mark, langit sudah berganti menjadi gelap.
Sol hee sedang berjalan ke arah rumah nya, dari kejauhan ia melihat seorang pria yang tampak familiar bagi nya. Sol hee menyipitkan mata nya, benar saja ia mengenal pria itu namun ada yang aneh. Pria itu sedang di seret menuju sebuah gang kecil oleh dua orang berbadan kekar, merasa ada yang tidak beres Sol hee mengikuti mereka secara diam-diam.

Sol hee bersembunyi di balik drum besi tua yang terletak tidak jauh dari tempat pria itu di sekap, ia mengepalkan tangan nya geram. Kemudian Sol hee melihat sebatang besi sepanjang 40 senti meter yang berada tepat di samping nya, ujung sisi besi itu terlihat tajam. Sol hee menambil nya untuk berjaga jaga kalau saja ia ketahuan.

Terlihat seorang wanita muda berpakaian tipis dengan kacamata hitam menutupi mata nya, wanita itu memakai topi hitam bertuliskan 'MARK' dengan rambut coklat tergerai sepinggul.

Sol hee membulatkan mata nya terkejut.
"Siapa dia?" Batin Sol hee penasaran

Sol hee mencoba mencari sesuatu yang berguna, ia merogoh kantong hoodie milik nya. Ia mendapati selembar masker hitam milik Mark, mengingat hoodie yang ia kenakan adalah milik Mark, pasti masker itu tertinggal disana.
Tanpa pikir panjang Sol hee memakai masker hitam itu kemudian menutup kepala nya dengan tudung hoodie yang ia kenakan, kemudian kembali fokus ke depan.

Seorang wanita berpenampilan SWAG  dengan topi bertuliskan 'Mark' di bagian depan nya, dengan dua orang berbadan kekar yang seperti nya adalah pesuruh nya. Sol hee menebak dia adalah seorang fans kaya yang fanatik, melihat penampilan nya yang mengikuti style persis seperti Mark, dan beberapa barang yang melekat di tubuh nya adalah brand yang sama persis seperti salah satu koleksi Mark. Wanita itu berhasil membuat Sol hee menggelengkan kepala nya takjub.

Sol hee terbelalak, melihat salah satu pria berbadan kekar itu memukul tawanan nya, sedangkan pria satu nya mengunci setiap pergerakan sang sandera agar tidak dapat melawan. Kemudian wanita itu berjalan mendekat ke arah mereka, memberi isyarat agar kedua anak buah nya berhenti memukuli pria itu. Wanita gila itu merogoh setiap saku celana sang sandera dan mengambil ponsel nya.

Sol hee mengigit bibir bawah nya ragu, ia mencengkram sebatang besi di tangan nya dengan kuat, obrolan yang ia dengar semakin memanas. Pikiran nya mulai berantakan, ia ingin menyelamatkan pria itu, tapi tubuh nya gemetar hebat. Di tatap nya kembali raut wajah pria itu dari kejauhan, sangat berantakan, darah mengalir dari sudut bibir nya dan beberapa lebam di area wajah nya.

"Bukan urusan mu, dia punya hak untuk berkencan dengan siapa saja!" Teriak pria itu lantang, kembali satu tinjuan mendarat di perut nya. Pria itu meringis kesakitan, tetapi tetap berusaha melawan.

"Dia harus jadi milik ku" gumam wanita itu sambil tersenyum masam
"aku akan membuat nya tidur dengan ku" sambung nya lagi

Sol hee semakin syok mendengar percakapan di hadapan nya, tubuh nya bergetar hebat. Otak nya tidak dapat berpikir jernih.

"Dia memiliki pacar, dan sudah beberapa kali tidur dengan nya" balas pria itu sambil tersenyum senang.

Wanita itu membabi buta, lalu memerintahkan kedua anak buah nya untuk kembali menghajar pria di hadapan nya. Sol hee semakin tidak waras karena peristiwa yang terjadi di hadapan nya, pikiran nya kacau, marah, kesal, dan takut, bercampur aduk.
Sol hee mencengkram besi di tangan nya semakin erat. Melihat salah satu pria besar itu mengeluarkan pisau, otak nya berhenti berfungsi, rasa takut nya menghilang di gantikan amarah.
Tanpa sadar Sol hee berdiri dari tempat persembunyian nya, berlari cepat ke arah orang-orang gila di hadapan nya, dan menyerang mereka membabi buta. Sol hee seperti sedang kerasukan, telinga nya seperti tidak berfungsi sehingga tidak dapat mendengar jeritan dan rintihan kesakitan tiga orang di hadapan nya. Tangan nya masih mencengkram erat sebatang besi itu, wanita di hadapan nya berteriak histeris meminta tolong untuk di ampuni, namun Sol hee masih tidak dapat mendengar dan menyadari perbuatan nya. Hingga kedua tangan nya letih dan wanita itu berhenti berteriak, kini kedua mata nya tertutup rapat. Sol hee menghentikan kedua tangan nya, dengan nafas yang masih memburu ia melepaskan sebatang besi di tangan kanan nya. Ia kembali terbelalak, mendapati hasil perbuatan nya. Sol hee menatap kedua telapak tangan nya yang di penuhi noda darah, ia menggeleng cepat, cairan bening mulai membasahi mata nya. Sol hee menangis tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini, dua pria berbadan besar berserta wanita itu terkapar bersimbah darah di hadapan nya. Tangis Sol hee semakin menjadi, ia sungguh tidak percaya peristiwa itu terjadi sangat cepat, Sol hee sangat frustasi saat ini.

"Ka..kakak ipar... Bisa kau lepaskan ikatan ini?" Suara itu membuat Sol hee segera menoleh ke arah nya.

"Joeyy..."














🍁🍁🍁

THE REGRET (Mark Tuan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang