I LOVE YOU

11 1 0
                                    

You are one in a million, very precious person and I am very lucky to have you, my love.

 

Mark duduk di sebuah kursi setelah ia menutup pintu ruangan yang baru saja ia masuki, ia duduk termenung sambil menopang wajah dengan salah satu tangan nya. Ia terus menghembuskan nafas dengan kasar, wajah nya sangat muram tapi hati nya jauh lebih muram dari yang terlihat.
Seorang pria duduk di sebelah nya lalu menepuk sebelah pundak nya, Mark menoleh ke arah nya.

"Bagaimana?" Tanya nya sambil menyodorkan segelas air, Mark menggeleng lemah kemudian meraih segelas air tersebut.

Sol hee sama sekali tidak mau bertemu dengan Mark, gadis itu terus menjerit dan menangis setiap kali bertemu dengan nya. Hal itu membuat Mark sangat frustasi, ia tidak tau apa yang terjadi pada Sol hee sampai gadis itu jadi sangat membenci nya. Bahkan Sol hee tidak segan melemparkan segala sesuatu yang ada di dekat nya untuk mengusir Mark pergi, Mark seperti ingin menangis saat ini juga.

Kemudian kakak Sol hee Choi Hyun ki membuyarkan lamunan Mark.

"Sebenar nya Sol hee phobia terhadap darah"

"Ah pantas saja" Mark mendengus sambil menyandarkan badan nya di punggung kursi

"Dia akan pulih paling lama satu bulan jika apa yang di lihat nya benar-benar parah" ujar Hyun ki "dia akan bermimpi buruk sepanjang malam" sambung nya lagi.

"Aku benar-benar tidak berguna" desis Mark.

Jelas saja ia merasa begitu, bagaimana bisa ia tidak bisa menemani pacar nya di saat-saat sulit seperti ini, sedangkan Sol hee selalu ada untuk nya kapan pun ia sedang terpuruk. Mark mengacak rambut nya frustasi.

"Tenang saja dia punya aku" kata Hyun ki menenangkan. Mark berdecih tidak terima kenyataan.

Mark kembali menghela nafas kemudian memejamkan mata nya, ia mengingat kembali peristiwa 6 tahun yang lalu. Dimana pertama kali nya ia bertemu dengan Sol hee.

SEOUL, 21 FEBRUARI 2015

Malam itu setelah pertunjukan konser album baru dan fanmeeting GOT7 usai, masa sudah pergi dari sekitar satu jam yang lalu. Mark dan Jackson baru keluar dari gedung dan hendak bergabung dengan teman-teman mereka yang sudah berkumpul di luar untuk kembali ke dorm.
Mark melihat kelima teman nya yang lain sedang bekemurun mengelilingi seorang gadis, Jackson yang melihat itu pun langsung ikut bergabung dengan teman-teman nya. Sedangkan Mark hanya berjalan perlahan untuk bergabung.
Mark melihat punggung gadis itu dan melihat nya memakai bando yang bertuliskan nama 'MARK',
'ah seorang fans rupa nya' batin Mark, setelah sampai di sana gadis itu melihat Mark dengan mata berbinar kemudian langsung menepuk lengan Mark sambil berkata "oppa kau melihat tiket ku?" Tanya nya penuh harap. Mark mengerutkan alis nya heran.

"Apa?" Tanya Mark bingung, pria itu memandang gadis di depan nya dari ujung kepala hingga keujung kaki nya. Gadis itu memakai seragam sekolah berwarna putih abu-abu.
Gadis di hadapan nya semakin cemas, mata nya sudah berkaca-kaca dan siap untuk meledak.

"Kupikir tiket ku terselip di dalam bingkisan yang ku berikan pada mu" gadis itu menggigit bibir bawah nya.

"Tidak ada" jawab Mark singkat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE REGRET (Mark Tuan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang