hallo yorobun! vote duls
|
|
|
|
|
|
|
•happy reading•"Lama amat lo bawa mobil!" protes Jennie kepada Lisa yang sedang menyetir mobil, mereka sedang menuju dalam perjalanan ke sekolah anak-anaknya, kenapa hanya mereka yang memiliki anak laki-laki? Apalagi jika anak-anak laki-lakinya tidak membuat ulah.
"Heh bumil! Lu kira segampang dorong gerobak bayi?" saut Lisa fokus menatap jalanan.
"Anak gue kagak mikir apa gue lagi bunting malah bikin gara-gara" kesal Jennie. biasa bumil
"Namanya juga cowok Jen, lu aja yang cewek bikin gara-gara mulu disekolah" saut Jisoo.
"Yang paling nempel diingetan gue sih waktu, si Joy ngehajar penjaga sekolah" ucap Lisa sambil tertawa, "Sampe dapet julukan queen of barbar" tambahnya.
"Gue kayak kesetanan waktu itu, siapa yang gak kesel coba, mau bolos malah di tangkap" ucap Joy.
Mereka tertawa mengingat masa mudanya, "Udah sampe, ayo silahkan turun bu-ibu" suruh Lisa.
Setelah turun dari mobil, mereka berempet sudah ditunggu di ruang bk.
"Permisi" ucap mereka sambil mengetuk pintu, "Masuk aja kali" ucap Jisoo sambil membuka pintu, menampilkan kelima anak laki-laki dan seorang guru bk yang sedang membelakangi mereka.
"Permisi buk, kami orang tua mereka" ucap Jisoo sambil masuk diikuti yang lainnya.
Guru bk tersebut membalikkan badannya, "OMG! KALIAN" teriaknya.
"Masya Allah Ramyeon!" ucap Joy sambil memeluk Nayeon diikuti yang lainnya.
"Nayeon bego!" ralat Nayeon sambil menoyor kepala Joy. kebiasaan masa muda
"Anak lo pada ini?" tanya Nayeon.
"Iya dong, ganteng gini liat... Soobin kalo uang jajan kamu kurang minta tante Nayeon aja ya, waktu SMA dia banyak hutang sama mamah" celetuk Jisoo.
"Gebleg lo!" balas Nayeon.
"Bisa jadi guru juga ya lo? Jalur belakang ya?" tanya Jennie.
"Jen mulut lo minta disambelin, widih ngisi lagi lu?" tanya Nayeon.
"Yoi, udah berapa bulan sih kandungan gue?" tanya Jennie.
"Jalan tujuh mih" saut Yeonjun.
"Gimana sih lu, malah lupa bulan" ucap Nayeon, "Oh iya, gais anak lo pada nih nurun banget kelakuannya kayak kalian suer" ucap Neyeon kembali serius.
"Halah kayak lo kagak aja" balas Lisa.
"Njir! Gue yang dulu bukanlah yang sekarang" jawab Nayeon. kurang ajar image gue sebagai guru bk tercemar.
"Anak gue ngapain emang?" tanya Joy.
"Mukulin satpam hahaha anjir elu itu mah Joy, gue masih inget" tawa Nayeon pecah mengigat masa lalunya.
"Gandeng mane! Serius anak gue ngapain?" tanya Joy kembali.
"Ayo ibu-ibu ikut saya" ucap Nayeon sambil berjalan keluar diikuti yang lain.
"Kemana Nay?" tanya Jisoo.
Nayeon membawa mereka ke depan gudang sekolah yang hangus, seperti baru saja terbakar, "Ngapain anjir kesini, mau nyebat lo?" tanya Lisa.
"Vakum gue" jawab Nayeon.
"Gue juga vakum sih, udah ibu-ibu bahaya paru-paru" ucap Lisa.
"Kenapa bisa tutung gini Yeon?" tanya Jennie.
"Ulah anak lo berempat nih" jelas Nayeon.
"Masya Allah"
"Hahahaha kok jadi inget si Jeongyeon bakar wc" kesekian kalinya mereka tertawa.
"Hahaha anjir itu sih ngakak, si Sowon lagi keramas di sebelah langsung ngabret anjir ngakak" saut Jisoo.
"Ohh iya hahaha, beres olahragakan hahaha... Gue sama si Dahyun lagi cuci muka, eh si Yeri teriak-teriak Jeongyeon bangsat kebakar, hahaha" ucap Joy sambil memegang perutnya yang sakit karena tertawa.
"Aman, mamih gue lebih parah ternyata" batin txt.
"Hahaha udah anjir ngakak, kepala sekolah minta ganti rugi buat gudang ini" ucap Nayeon, "Di score juga tiga hari" tambahnya.
"Yah, gak bisa ditambah lagi buk?" celetuk Boemgyu.
"Bukan anak gue" saut Lisa.
"Sip anak didikan tante" ucap Joy membanggakan.
"Belegug! Boemgyu hanya tiga hari tidak kurang tidak lebih" balas Nayeon.
"Ganti ruginya berapa duit Nay?" tanya Jisoo.
"Satu m doang" jawab Nayeon.
"Hah? Gak salah nying!?" protes Jennie, "Kepala sekolahnya siapa sih? Gue pites palanya sini, mahal amat" tambahnya.
"Si Kyungsoo" jawab Nayeon.
"Njir!! Laki lo Nayeon! Mau meres kita lo!!"
next?
Nayeon
KAMU SEDANG MEMBACA
кσмρℓєк ρєямαι | вℓα¢кνєℓνєт
Teen FictionMenceritakan tentang kehidupan rumah tangga di sebuah komplek *only fictitious