Readers-Nim Bebas Berkomentar 🙂
Dikediaman Manoban sepasang suami istri sedang bercengkrama duduk di sofa dengan menikmati siaran dari televisi. Lantai di penuhi dengan banyaknya mainan ketiga buah hati Jenlisa. Mereka bertiga duduk di lantai dengan mainan yang berserak. Tapi si Sulung sepertinya sedikit bosan pasalnya Daddynya menyimpan ponselnya. Ia tidak bisa untuk bertukar pesan dengan teman-teman satu gengnya.
"Honey sebenarnya ada apa ?" Tanya Jennie pada suaminya. Lisa menghela nafas, Sebelum menjawab pertanyaan Istrinya.
"Somi melakukan pembullyan terhadap teman sekelasnya" beritahu Lisa.
"Apa !" Teriak Jennie yang tidak percaya atas tindakan tercela anak pertamanya. Bagaimanapun Jenlisa berharap banyak pada Somi. Dia anak pertama, dan sepatutnya memberi contoh yang baik untuk kedua adiknya.
"Tenanglah J" Lisa mendekat kearah Jennie untuk memeluknya. Membuat istrinya lebih tenang. "Aku juga tidak percaya ini J. Kau tau dari sewaktu sekolah aku tidak pernah melakukan hal seperti itu, tapi kenapa anak ku malah melakukan perbuatan seperti itu." Lisa menjeda ucapannya, melepaskan pelukannya. "Hmm atau mungkin kau pernah melakukan hal seperti Somi sewaktu masih sekolah"
"Yak kau !" Jennie memukul lengan Lisa. "Apa maksud mu berbicara seperti itu" marah Jennie. Bukannya marah Lisa tertawa atas apa yang Jennie lakukan padanya.
"Bukan seperti itu maksud ku J. Kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sementara aku murid yang baik. Ya kemungkinan Somi mewarisi sifat mu sewaktu sekolah" ucap Lisa yang masih tertawa.
"Aku hanya membuat para pria tergila-gila padaku. Kau tau sendiri aku cantik dan seksi" Lisa mengulum senyumnya saat mendengarkan penjelasan istrinya. "Hmm tapi nanti saja aku akan mengingatnya kembali apa aku pernah melakukannya atau tidak"
"Itu artinya kau pernah melakukannya" Lisa mendorong kening Jennie dengan Jari telunjuknya.
"Jangan menyalahkan masa lalu ku. Dasar anak mu saja yang nakal. Dan kau juga harus ingat kata pepatah. Ucapan adalah sebagian dari doa. Sewaktu aku mengandung Somi, kau selalu saja menginginkan anak yang hyper aktif. Dan inilah hasilnya" Jennie mengangkat bahunya seolah tidak peduli.
"Huuh" Lisa menghela nafasnya. "Tapi tidak melukai orang lain juga J" Jennie menyatukan jari-jari mereka. Mengelus punggung tangan suaminya.
"Lantas apa rencana mu selanjutnya ?" Tanya Jennie.
"Ku rasa kita harus lebih mengawasinya dan membatasinya berteman dengan orang yang bisa memberi pengaruh buruk padanya" Jelas Lisa.
"Tapi bagaimana jika putri mu lah yang memberi pengaruh buruk pada teman-temannya" balas Jennie. Lagi-lagi Lisa menghela nafasnya. "Siapa yang Somi Bully Honey ?"
"Kepala sekolah mengatakan bahwa anak itu pindahan dari luar negri ?" Jawab Lisa. "Hmm J, aku ingin memindahkan Lia ke sekolah lain saja" ujar Lisa.
"Lia ?" Jennie mengeritkan keningnya kebingungan. "Apa maksud mu Somi Honey" Jennie kira Lisa salah menyebut nama anaknya.
"Tidak sayang. Aku ingin memindahkan Lia ke sekolah lain saja" Jelas Lisa.
"Memangnya kenapa. Apa dia melakukan kesalahan ?" Jennie semakin bingung. Yang ia tau anak keduanya adalah anak yang baik.
"Sudahlah. Aku hanya ingin yang terbaik untuk anak-anak ku" ungkap Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Manoban Season 2
Teen FictionKeluarga Bukanlah Hanya Sekedar Status. Keluarga Tentang Kasih, Pengorbanan dan Kebersamaan. Kebahagiaan Ku terletak Pada Keluarga ku. Lalisa Manoban.