Decision

349 51 5
                                    

Readers- Bebas Berkomentar 🙂

Beberapa bulan kemudian

Hubungan antara Somi dan Lisa sudah membaik, Lisa sedikit lebih keras terhadap Somi, iya tidak masalah jika putri sulungnya nakal tapi ia tidak membenarkan Somi melukai dan merugikan orang lain. Seminggu setelah kejadian pembullian yang dilakukan Somi, Lisa sudah bertemu dengan anak tersebut, Lisa ingin menemui orang tuanya tapi ia tidak ingin Lisa menumuia ayahnya, dengan alasan dia sudah memaafkan Somi. Wanita Spesial itu berbicara kepada kepala sekolah agar ia lah yang membayar biaya sekolah anak tersebut hingga dia tamat. Sedangkan Somi dia melakukan semua mempelajaran di rumah, semanjak kejadian itu Daddynya tidak mengijinkannya untuk bertemu teman-temannya.

"Honey, apa rencana mu tentang sekolah Somi, dimana dia akan melanjutkan sekolah, atau dia akan tetap homeschooling?" Tanya Jennie beruntun pada suaminya, pasalnya Somi sudah tamat Ementary School.

"Pastinya dia akan belajar di sekolah J, aku tidak ingin nanti dia jadi canggung bertemu orang banyak" Jawab Lisa, Jelas ia menaruh harapan pada si sulung

"Hmm Li, pastikan kali ini Somi berada di sekolah yang tepat, dan tidak salah bergaul" Pinta Jennie

"Sebenarnya bukan salah bergaul tapi dia yang merasa berkuasa" Balas Lisa

"Bagaimanapun aku ingin ketiga anak kita berada di sekolah yang sama" Pinta Jennie

"Hmm, kurasa tidak dengan Lia, aku mau nanti dia melanjutkan sekolahnya di luar negri" Jawab Lisa

"Apa maksud mu Hon, apa Lia melakukan kesalahan?" Heran jennie

"Sudahlah aku berangkat ke kantor" Lisa berdiri saraya mencium istrinya. Hari ini Manusia spesial itu sedikit lebih tenang untuk berangkat bekerja, di karenakan sekolah masih libur, jadi dia tidak mengantar anak-anaknya ke sekolah.

"Mommy, hiks" Haruto berlari menuruni tangga, mengejar Jennie

"Ada Apa sayang?" Tanya Jennie pada putra bungsunya

"Lia Noona memukul kepala ku" Jawabnya yang masih menangis sambil mengucek matanya

"Lia kenapa kau memukul kepala adik mu?" Jennie menghampiri anak keduanya

"Dia tidak mendengarkan ku saat berbicara Mommy, dia berbicara dengan nada cepat, aku tidak mengerti, dan dia selalu mengganggu ku" Jawab Lia dengan wajah kesalnya

"Haruto sayang, jangan berbicara seperti itu, kau bukan seorang rapper" ucap jennie tersenyum

"Mommy titipkan saja dia di rumah Jisoo Imo" sambung Lia yang membuat Mommya tertawa

"Dengan senang hati, ayo antarkan aku Mommy, aku lebih suka bersama Junkyu Hyung daripada dengan Noona" Balas Haruto. Haruto lebih suka bermain bersama Junkyu di banding dengan Somi dan Lia, pasalnya kedua Noonanya tidak pernah mengijinkan jika ia memagang permainan mereka.

Lisa Pov

Setelah makan malam aku memeriksa beberapa dokumen, Istri ku seperti biasa menonton drama sesukaannya, Lia bermain make up, dan Haruto dengan mengendarai motor motorannya, sementara Somi sibuk dengan ponselnya, aku mengijinkannya bermain ponsel, kerena jika sudah waktunya untuk tidur aku akan meminta ponselnya dan memeriksanya. "Ah ternyata sudah pukul 22.10, pantas saja aku tidak mendengar teriakan Lia yang di ganggu oleh Haruto". Jika anak-anak sudah masuk ke kamarnya masing-masing Jennie juga akan masuk ke kamar, itu kami lakukan agar ketiga anak kami disiplin. Aku melihat ponsel Somi yang terletak di atas meja, segera aku memeriksanya, syukurla dia tidak berhubungan lagi dengan teman-temannya. Aku melangkahkan kaki ku menuju kamar putri nakal ku, aku perlahan membuka pintu kamarnya, aku tidak ingin membangunnya.

"Kau belum tidur?" Ucap ku yang melihatnya membaca buku, aku segara menyalakan lampu utama kamarnya" Tidak baik membaca dalam keadaan gelap, itu bisa merusak penglihatanmu" tegas ku

"Aku akan segera tidur Daddy" Jawabnya meletakkan buku ke atas nakas

"Boleh Daddy Tidur disini?" Tanya ku, dan di jawab dengan anggukan oleh putri kesayangan ku. "Buku apa yang kau baca, apa boleh Daddy melihatnya?"

"Tentu" Somi memberikan buku itu, "Kau suka bela diri ini sayang"? Aku kembali bertanya

"Yes Daddy" Jawabnya semangat

"Baikalah, Daddy akan segera mendaftarkan mu, tapi ingat jangan gunakan ilmu mu untuk menyerang orang yang tidak berdaya" Tegas ku

"Iya Daddy, aku mengerti, aku ingin melindungi Mommy dan Lia" Jawab Somi. Aku mengeritkan dahi ku mendengar penuturannya

"Hanya Mommy dan Lia?" Aku mencoba memperjelas perkataannya

"Sebab Daddy kan kuat, dan Haruto juga anak laki-laki, dia harus bisa melindungi dirinya senidiri" Jelas putri sulung ku dan tertawa. Aku sudah lama tidak melihatnya tertawa. Beberapa bulan kami tidak saling berchanda seperti sekarang ini. "Apa Haruto anak Daddy?, kenapa dia cengeng sekali?" Sambungnya yang masih terkekeh

"Bagaimana dia tidak cengeng hampir setiap saat kepalanya kalian pukul secara bergantian" jawab ku yang ikut tertawa

Jennie Pov

Pukul 06.00. Aku terbangun dari tidur ku, sedikit lebih lama dari hari biasanya, di karenakan anak-anak masih libur sekolah. Aku meraba-raba tempat tidur berusaha untuk memeluk suamiku tapi aku tidak menemukannya, aku membuka mataku, bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi berusaha mancari Lisa, dan dia tidak ada disana, dia tidak pernah bangun lebih awal dari ku. "Kemana dia, apa dia ke makam Irene Eonnie sepagi ini?" Aku turun ke dapur, tetap saja dia tidak ada disana.

"Mommy aku haus" suara putra bungsu kami mengalihkan pikiran ku.

"Baiklah ini sayang" aku memberikan segelas air putih untuknya. Ah sudahlah lebih baik aku membuatkan sarapan untuk anak-anak ku, jika sampai dia mengunjungi makan Irene Eonnie lagi aku akan menyuruhkan untuk tinggal disana.

Akhirnya semuanya sudah selesai, aku menyiapkan 3 gelas susu coklat dan 1 coffee yang pastinya untuk ku, aku tidak menyiapkan untuk Lisa, kerna aku tidak tau keberadaannya. Haruto yang tadinya ku suruh untuk mandi sudah datang kembali ke meja makan bersama Lia dan sepertinya dia juga sudah mandi, selang beberapa menit Somi dan Daddynya menghampiri kami

"Good Morning" ucap mereka bersamaan sambil menguap, sudah di pastikan dua orang kembar ini belum mandi, aku mengeritkan kening ku, heran kenapa bisa dua orang ini bisa bersama, di sisi lain aku bahagia akhirnya keadaan kembali seperti semula, dan ku rasa rumah akan kembali ribut dan berantakan jika Somi sudah mendapatkan hati Daddynya. Apapun kenakalan yang Somi lakukan aku tidak akan bisa memerahinya, kerna Lisa sangat mengingikan Somi yang hyper aktif. Ketiga anak kami menikmati sarapan mereka

"Dimana susu coklat ku J?" Tanya Lisa melihat ke arah ku

"Aku tidak membuatnya, ku kira kau pergi ke makam Irene Eonnie" Jawab ku ketus

"Astaga Honey, mana mungkin aku pergi sepagi itu" jawab Lisa

"Siapa suruh kau tidur di kamar Somi dan tidak memberi tahu ku" balas ku seraya menaikkan bahu ku

"Siapa Irene eonnie? Tanya Somi melihat ke arahku

"Uhuk" Lisa tersedak, dengan cepat aku memberikan segelas air putih untuknya.

Guys, tolong saling menghargai, kalian mau cerita di lanjut tapi follow dan vote gamau. Ini cerita uda 1 tahun ga saya lanjut, tapi saya baca beberapa komentar readers yang memang setia dari awal nungguin cerita saya, makanya saya lanjut.

Thanks My Readers-nim ❤️
Follow, Vote, Koment Untuk Lanjut
Saling menghargai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cool Manoban Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang