7. Official.

5.4K 1K 225
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Setelah Jay berhasil dengan tantangannya mereka kembali menunggu sebuah perintah dari sang pembuat game yang bahkan tidak mengeluarkan pesannya dari tadi.

Apakah mengirim perintah harus di pending dulu? Atau pembuat gamenya kesal karena orang yang dia kirim pesan tidak mati dan harus memutar otak agar mencari siapa yang pantas dibunuh dikelas ini.

Entahlah, walaupun bagi Jake, setiap orang pantas untuk hidup dan tidak diperlakukan dengan kejam seperti ini, dia menatap kearah mayat Hana yang tergeletak tidak bernyawa disana tentu saja mukanya sudah ditutupi sesuatu oleh jaket milik anak kelas biar yang lain tidak menangis.

Berbeda dengan Sunghoon yang menatap kearah botol yang kini tersisa 3 lagi dan tiga-tiganya memiliki warna yang berbeda-beda, ada yang bening, putih, dan juga berwarna ungu.

"Ayolah apakah tidak ada perintah lagi? Aku ingin pergi dari sini."

Tiba-tiba siswa yang bicara tersebut langsung kaget ketika mendengar suara notifikasi.

Bukan dari handphonenya tapi dari handphone Sunghoon dan Jake, ya mereka berdua mendapatkan sebuah pesan saat ini.

Jake bingung, bukankah dia sudah selesai melakukan perintahnya? Kenapa harus melakukan perintah lagi, dia mendadak cemas apakah dia salah melakukannya tadi?

Dia gak akan mati bukan? Dia gak akan mati konyolkan disini?

Dia menatap kearah handphonenya dengan gemeteran dan hanya ada tulisan terima atau mati disana, ya hanya itu saja.

Matanya menatap kearah Sunghoon yang sedang memutarkan bola matanya saat mendapatkan sebuah pesan yang sangat berbeda dengan pikirannya, dia pikir dia akan mendapatkan sebuah perintah meminum salah satu botol disana ternyata tidak sama sekali.

Anak kelas ini memperhatikan Sunghoon yang bangkit berdiri dan berjalan kearah Jake.

Jake cuma menatap kearah Sunghoon yang berada di hadapannya.

"Mau jadi pacarku?" tanyanya tiba-tiba membuat yang lain kaget, apakah itu perintahnya?

Kenapa sang pembuat game ini malah mendadak menjadi seorang biro jodoh? Tidak ada waktu sih untuk membicarakan hal konyol ini.

Akhirnya Jake paham dengan pesan terima atau mati tadi, jika dia tidak terima maka dia akan mati, lalu jika dia menerima ajakan Sunghoon, maka dia dan Sunghoon akan baik-baik saja.

"Tentu," balas Jake dengan santai sambil tersenyum kearah Sunghoon yang merasakan sebuah notif lagi yang keluar dari handphonenya.

Tertulis misi selesai di handphone keduanya.

Anak kelas masih melongo, perintah apaan itu coba? Kalau perintahnya begitu juga, maka mereka gak akan masalah jika melakukannya, nanti juga bisa putus ketika selesai bermain game.

"Palingan setelah selesai mereka bakalan putus," ucap salah satu anak cewek dikelas namun Jay mendadak langsung mengelak perkataannya.

Sunghoon dan Jake menoleh kearah Jay yang mendadak mengetahui game ini.

"Tidak ada kata putus untuk kalian sampai akhir, karena jika kalian melakukannya, kalian akan mati."

Anak kelas mendadak muram semua, sialan perintahnya mengerikan, mereka pikir ini perintah konyol saja.

"Kamu pembuat game?" tanya salah satu anak cowok membuat Jay menunjuk kearah dirinya sendiri.

Lalu dia tertawa, mana mungkin dia pembuat game, dia saja mendapatkan infonya dari web-web yang dia cari.

Darkness -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang