-3

1.1K 87 1
                                    

Osaka, 15 Desember 2015

"Asahi-kun, cobalah sushi buatanku, aku mengabiskan satu jam untuk ini"

"tidak mau, ada timunnya"

Doyoung tidak menyerah, ia sangat berambisi untuk mencekoki temannya ini sejak pertama mereka saling kenal, saat ia tau Asahi benci sayuran ia sebagai omnivora sejati merasa terganggu dengan kekurangan temannya ini namun tak pernah digubris

Orang yang direcoki, Hamada Asahi tak begitu mempedulikan sekitarnya, bukannya tak ingin berteman hanya saja Asahi terlalu malu untuk bersosialisasi. Maka bersyukur dan was-was lah ia ketika ada yang mau berteman dengannya

Tak banyak yang menarik dari kehidupan Asahi, kehidupan sekolah yang tidak bermasalah walaupun nilai tak se cemerlang wajahnya, pertemanan yang biasa biasa saja, tidak nakal namun tidak begitu rendah hati pula. Sebut saja standar

Bagaimanapun Asahi hanyalah murid biasa yang kebetulan tampan namun tak banyak dikerumuni

Berbeda dengan Doyoung, laki-laki ini begitu digandrungi anak gadis disekolahnya. Wajah yang rupawan, nilai yang bagus dan sifatnya yang amat lembut lah membuatnya digandrungi banyak gadis disekolahnya. Melihat Asahi yang begitu tertutup membuatnya gemas bukan main, ia penasaran

Semenjak saat itulah ia selalu merecoki Asahi agar semakin dekat dengannya, mulai dari mengunjungi kelas Asahi saat istirahat, pulang bersama dengan jalan kaki, dan yang pasti menghasut Asahi agar mau makan sayuran

"hi-kun, tidak kah kau bosan dengan hidupmu sendiri?"

"tidak juga, kalaupun aku bosan aku tidak berminat merubah apapun"

"kenapa?"

"karna tidak minat"

"ah tidak asik sekali, setidaknya buatlah pengalaman baru"

"seperti?" tanya Asahi dengan malas

"berpacaran"

"tidak."

"kenapa?"

"tidak minat"

Pembicaraan berhenti begitu saja saat bel sudah berbunyi, pertanda bahwa Doyoung harus kembali ke kelasnya dan meninggalkan Asahi

"dadah hi-kun, tunggu aku disini kalau ingin pulang, jangan duluan!"

"oke"

Begitulah hari-hari berlalu saat itu, yang tanpa disadari semakin menumbuhkan perasaan perasaan yang tak seharusnya ada di antara lingkar pertemanan.

---------


Tak ada kejadian yang spesial, mungkin hanya waktu yang berperan disini. Doyoung tak pernah mengira kalau ternyata ia jatuh hati pada temannya satu ini, ia juga tak ingat Asahi pernah melakukan sesuatu yang istimewa padanya. Namun kebersamaannya membuat doyoung begitu terbiasa dengan Asahi, sampai sampai saat terpisahkan oleh sabtu dan minggu pun ia terus memikirkan Asahi.

Doyoung tidak memiliki pengalaman asmara apapun, ia bingung, bukankah kalau suka kau harus berpacaran? Tunggu, memang Asahi menyukainya?
Ah tidak mungkin.

"eomma, kalau suka dengan seseorang harus bagaimana?"

"suka? Doyoungie menyukai seseorang?"

Sang anak hanya menunduk malu

"Doyoungie sayang, kalau kau suka maka kau harus selalu menjaganya"

"bukan berpacaran?"

"iya atau tidak Doyoungie harus melindunginya, tidak boleh menyakiti seseorang apalagi kalau ia berharga"

"nde eomma, Doyoungie akan menjaganya"

Hari demi hari berlalu, Doyoung tidak kunjung mengungkapkan perasaannya, ia takut Asahi menjauhinya. Bagaimana ia bisa menjaga Asahi nantinya kalau itu terjadi? Tidak, Doyoung bertekad memendam semuanya agar bisa terus menjaga Asahi nya.

---------

Seperti biasa, ia makan siang dengan Asahi dikelas, duduk berdua di pojok kelas paling belakang dimana tempat duduk Asahi berada. Terus merecoki Asahi dengan masakannya yang beranak sayuran tentunya. Hari hari biasa yang begitu Doyoung sukai sampai ketika Asahi bersuara

"kau kenal dengan Yoshi?"

"tentu saja, dia teman sekelasku, ada apa?"

"tidak, bukan apa apa"

Sahutan Asahi saat itu entah kenapa membuat Doyoung bingung, tidak mungkin tak terjadi sesuatu pikirnya, Asahi sangat jarang memperhatikan orang lain selama ia bersamanya.

"sungguh? Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu kan?"

"tidak ada yang kusembunyikan Doyoungie"

"a-apa?"

"kenapa?"

"kau memanggilku apa tadi?"

"Doyoungie? Kenapa? Bukankah di tempat asalmu memang begitu?"

"kau benar, aku suka"

"hm, lagipula Doyoungie terdengar menggemaskan"

"yah, kalau kau yang bersuara begitu tentu saja"

"apa maksudmu?"

"bukan apa apa hi-kun"

Doyoung begitu bahagia sampai melupakan hal penting saat itu.


Tbc

Vote n comment kalau memang story ini pantas ya, bahagia selalu semuanya.

Happy Ending | DoSahi/ YoSahi/ JaeSahi |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang