BAB 5 - Bertahanlah Naomi

215 3 0
                                    

"Kala itu aku merasa diantara kehidupan dan kematian, ingin sekali ikut bersama mereka, namun sayang mereka menyuruhku untuk kembali,"- Naomi.

Sejak tadi Ibu Fitri masih berusaha menghubungi Nila, bahkan beliau sudah meminta bantuan kepada guru BK, namun masih belum ada respon dari Nila.

Sementara Ghena hanya bisa mondar-mandir di depan ruang UGD gadis itu sangat takut dan juga merasa bersalah pada Naomi, Bu Fitri juga merasa risih karena Ghena yang mondar-mandir di hadapannya sambil menggigit kukunya.

"Dok gimana keadaan Naomi?" Tanya Ghena ketika Dokter yang menabgani Naomi keluar.

"Kondisi pasien saat ini baik-baik saja, hanya saja pasien akan mengalami trauma akibat kejadian yang dialaminya," ujar Dokter itu.

"Terima kasih dok," ucap Ghena.

Gadis itu kemudian mengalihkan pandangannya ke Bu Fitri.

"Bu, gimana? Udah ada kabar dari tante Nila?" Tanya Ghena.

Namun sayang Bu Fitri hanya menjawabnya dengan gelengan kepala. Ghena pun hanya bisa menghela nafasnya dan duduk kembali di kursi yang tersedia di rumah sakit itu.

***

Bahkan kini hingga pukul 7 malam Ghena dan Ibu Fitri sama sekali tidak mendapat kabar dari Nila.

Guru-guru lain bahkan kepala sekolah juga sudah merusaha menelpon wanita itu, tapi tidak satupun panggilan mereka diangkat oleh Nila.

Entah apa yang terjadi dengan wanita itu sampai-sampai dia mengabaikan panggilan dan pesan dari guru-guru Naomi. Bu Fitri tahu betul kalau Nila sangat menyayangi Naomi, sehingga tidak mungkin wanita itu mengabaikan panggilan dari sekolah. Namun apapun yang terjadi Bu Fitri hanya bisa berdoa yang terbaik untuk Naomi dan Nila.

"Ya tuhan semoga Bu Nila baik-baik saja, awalnya aku hanya mencemaskan Naomi, dimana dia? Apakah dia tidak tahu kalau keponakan kesayangannya ini sangat membutuhkannya saat ini?"-batin Bu Fitri.

***

Di tempat lain...

"Arhhhh.... ahhhh... ahhh.. Nil-aa... kamuhhhh ahhhh" desah laki-laki itu.

Sementara Nila malah semakin mempercepat goyangannya. Tidak peduli kalau laki-laki yang berada di bawahnya sudah keenakan dan akan segera keluar.

Nila kembali mencium bibir laki-laki itu penuh nafsu, ciuman Nila turun ke leher lalu turun lagi ke dada laki-laki itu dan meninggalkan bekas disana, Nila bukan orang bodoh yang akan meninggalkan bekas di leher laki-laki itu. Sementara laki-laki itu terus saja mendesah keenakan karena Nila.

Nila juga ingin mendesah sebenarnya, wanita itu juga merasa keenakan, namun masalahnya Nila lupa siapa nama laki-laki itu. Nila tidak ingin menambah keributan jika dia salah menyebut nama.

"Nil-a... sayang... ahhhh... kam-uhhh... ahhhhh... aku mau kel-uarrr sayanggggggg" erang laki-laki itu.

"Iyahhh sabar.... ahhhhh.... ahhhh... aku jugaaaaa mauuu... pleasee... jang-an duluan.." desah Nila.

Tetapi tanpa Nila sadari laki-laki itu sudah keluar duluan, bahkan laki-laki itu mengeluarkannya di dalam. Nila yang masih keenakan terus melanjutkan goyangannya tanpa menyadari kalau laki-laki yang berada di bawahnya sudah keluar dan membuangnya di dalam.

"Arghhhhhh..." desah Nila ketika dirinya mencapai puncaknya.

Setelah itu Nila langsung merebahkan tubuhnya di samping laki-laki itu. Nila dengan cepat menyadari satu hal, iya Nila sadar kalau laki-laki itu mengeluarkannya di dalam.

Ratu Semalam (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang