Happy Reading🌹🌹🌹🌹
Arga terbangun pukul 05.00 kala mendengar adzan subuh berkumandang. Ia berbalik dan untuk melihat Ayra, ternyata gadis itu masih tertidur dengan posisi menghadap ke arahnya. Arga memperhatikan wajah Ayra lekat.
Berbagai pertanyaan mulai berkecamuk dalam benaknya.Bagaimana kehidupan nya ke depan?
Apakah ia hidup bahagia bersama Ayra ?
"Kenapa wajahnya mengingatkan gue sama dia ? " Batin Arga.
Arga menggelengkan kepalanya menghilangkan pertanyaan itu dibenaknya."Ah,pasti cuma kebetulan" batinnya menyangkal.
Ketika Arga sibuk dengan pemikirannya, tiba-tiba Ayra membuka mata nya dan langsung bertemu tatap dengan Arga membuat Arga sedikit salah tingkah.
"Arga, Lo pusing ??" Tanya Ayra khawatir karena sempat melihat Arga yang menggelengkan kepalanya.
"Iiya gue tadi agak pusing dikit pas mau bangun" ujar Arga.
"Sekarang masih pusing??" Tanya Ayra.
"Enggak " jawab Arga singkat.
"Ya udah Lo wudhu gih, gue juga mau ambil wudhu.Lo pasti mau solat kan makanya bangun jam segini" Arga hanya mengangguk dan bergegas menuju kamar mandi.
-
-
-
Ayra telah siap dengan seragam sekolahnya. Saat keluar dari kamar mandi, ia melihat Arga yang sedang duduk di tempat tidur."Lo mandi gih, gue udah siapin air anget buat Lo" ujar Ayra yang balas anggukan lelaki itu.
Setelah selesai merapikan tempat tidur dan menyiapkan seragam Arga, Ayra berjalan menuruni tangga menuju dapur.
"Bunda, lagi apa ?" tanya Ayra saat melihat Karin tengah berkutat di dapur ditemani Bi Inah. Assisten rumah tangga dikediaman Bagaskara
"Kamu udah bangun, bunda lagi buat sarapan" ujar Karin.
"Maafin Ayra ya bunda,Ayra gak bantuin bunda buat sarapan soalnya Ayra gak bisa masak" ujar Ayra merasa bersalah.
"Nggak papa, Bunda kan pengen buatin sarapan buat mantu bunda " ucap Karin.
"Nanti bunda ajarin deh kamu masak.Mau nggak? Biar kamu bisa siapin sarapan buat Arga."ucap Karin menawarkan.
"Bunda serius??" Tanya Ayra antusias.
"Serius dong, masa bunda boong. Ya udah kamu siapin masakan yang udah matang di meja makan ya" Ayra menurut dan menata sarapan yang di buat Karin di meja makan.
"Arga kok belum turun ya Ay??" Tanya Karin.
"Engga tau Bun. Biar Ayra panggil Arga dulu ya Bunda" Ayra pun bergegas menuju kamar Arga.
Ayra menekan knop pintu di hadapannya, dia melihat Arga yang telah rapi dengan seragam sekolah miliknya.
"Lo udah ditungguin Bunda dibawah" Arga mengangguk dan berjalan mendahului Ayra.
Kini Ayra dan keluarga Bagaskara tengah sarapan bersama. Ayra merasa aneh karena belum terbiasa. Dirinya masih merasa canggung berada ditengah keluarga baru nya.
"Ayra, ayo dimakan sarapannya."ujar Karin lembut. Ayra hanya tersenyum dan menuruti perintah ibu mertuanya itu.
"Ayra, kamu sekolah di SMA mana?" Ayra yang sedang menyantap makanan nya mendongak menatap Bagaskara. Ayah mertuanya.
"Ayra sekolah di SMA Kencana yah" jawab Ayra.
"Kelas berapa??" Tanya Bagaskara lagi.
"Ayra masih kelas 10" ujar Ayra.
" Wah, Ayah bunda berasa punya anak cewek" ujar Karin antusias.
"Maaf ya sayang. Kamu harus merelakan masa muda mu " ujar Karin.
"Bunda, harusnya Ayra yang minta maaf sama kalian. Karena Ayra, Arga harus nikah sama Ayra orang yang gak pernah dia kenal.
Lagi pula Ayra gak kenapa-kenapa, Ayra masih bisa sekolah selama pihak sekolah gak tau kalo Ayra udah menikah" tutur Ayra."Ayra,gimana kalo kamu pindah ke sekolah Arga" Ayra menoleh
"Gak usah yah, Ayra sekolah di sekolah yang sekarang aja. Ayra yakin mereka gak bakal ada yang tau kok" ucap Ayra menolak secara halus.
"Ayra, ini bukan tentang rahasia kalian saja. Tapi juga soal tanggung jawab Arga sebagai suami yang harus menjaga istrinya." Ujar Bagaskara.
"Bagaimana Arga bisa menjaga kamu, kalo kalian beda sekolah " tutur Bagaskara kembali.
" Iya Ayra, betul yang ayah bilang" ucap Karin.
"Arga, kamu setuju kan kalo Ayra pindah ke sekolah kamu" tanya Karin pada Arga.
"Arga setuju kok, cuma kita nggak bisa maksa Ayra " ujar Arga
"Iya, Ayra setuju pindah ke sekolah Arga"
Ucap Ayra."Serius sayang?" Tanya Karin.
"Iya bunda" jawab Ayra.
"Syukurlah kalo gitu, hari ini ayah bakal urus ke pindahan kamu" ujar Bagaskara.
"Makasih Yah, maaf Ayra ngerepotin Ayah."
Ujar Ayra."Kamu itu sudah tanggung jawab kita Ayra"ujar Bagaskara.
"Ya udah sarapannya cepat di habisin, entar pada telat Lo, kalian ini" ujar Karin memotong ucapan Bagaskara.
"Liat itu Arga udah selesai" lanjutnya lagi.
Ayra mengangguk dan melanjutkan sarapannya yang tertunda.
-
-
-"Kita berangkat dulu" pamit Arga kepada Bagaskara dan Karin.
"Assalamualaikum" ujar Arga dan Ayra berbarengan.
Mereka pun berjalan menuju garasi setelah mencium tangan kedua orangtuanya."Nih pake helm Lo" Arga memberikan helm yang dipegangnya pada Ayra.
Setelah memastikan Ayra sudah duduk dengan benar dibelakangnya. Arga pun melajukan motornya menuju sekolah."Ar, gue naik angkutan umum aja. Entar Lo telat lagi." Ujar Ayra mencondongkan kepalanya, membuat pipi nya dan Arga bersebelahan hanya terhalang oleh helm yang mereka kenakan saja.
"Enggak " jawab Arga singkat.
"Tapi Ar-" ucapannya terpotong karena perkataan Arga.
"Lebih baik gue yang telat, daripada ngebiarin istri gue naik angkutan umum" ujar Arga tegas.
Hening
Setelah menempuh waktu hampir dua puluh menit, akhirnya motor yang dikendarai Arga tiba di depan gerbang sekolah SMA Kencana.
Ayra turun dari motor Arga dan melepas helm yang ia pakai dan memberikan nya pada Arga. Lalu gadis itu meraih tangan kanan Arga untuk diciumnya .
" Hati-hati ya Ar, jangan ngebut" Arga mengangguk dan melajukan motornya menuju sekolahnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
AYRAGA[HIATUS]
Teen FictionAyra Geraldy Gadis cantik,manis tapi memiliki kehidupan yang menyedihkan . Semenjak dirinya diusir oleh keluarganya sendiri yang membuat dia merasakan pahitnya kehidupan. Sampai pada waktu nya kehidupan nya berubah ketika ia menikah dengan seorang l...