"Tenten-chan!" teriak Tsunade marah.
Tenten yang masih linglung karena baru bangun tidur langsung saja menghampiri ibunya dan bertanya dengan wajah tak berdosanya.
"Ada apa, Kaa-chan?"
Tsunade tersenyum mengerikan dan menunjukkan secarik kertas ulangan dengan nilai nol di dalamnya. "Ini apa? JELASKAN PADAKU!"
Tenten gemetaran. Bagaimana dirinya bisa lupa menyembunyikan kertas itu? Kusso!
"K-Kaa-chan, i-itu, a-aku bisa jelaskan."
"KATAKAN!" teriak Tsunade lagi.
Dan Kato yang baru saja kembali setelah enam bulan di Jepang langsung tersentak mendengar teriakan istrinya. Sepertinya, ia pulang di saat yang salah.
Pasti ini akan mencekam bagi putrinya.
"Ja-Jadi begini, Kaa-chan. Aku——"
"Tadaima," sargah Dan Kato cepat. Kasihan juga jika anak semata wayangnya dibentak begitu. Namun, jika Dan Kato tahu apa alasan istrinya marah-marah, mungkin ia akan ikut mengomel.
Sulit dipercaya, tapi nyata, Tsunade langsung berubah 180°. "Kyaaa, Anata, kau sudah pulang?"
Tenten sweatdrop, mengapa ini selalu terjadi?
Mengerikan juga.
"Ada apa ini? Kenapa marah-marah?" tanya Dan Kato.
Tsunade kembali lagi ke mode iblisnya. "KAU LIHAT NILAI ULANGAN ANAKMU!!!"
Tenten tersentak dan langsung menunduk. Sudah ia bilang, jangan menyorot bagian ini ke dalam prolog, ini akan sangat mengerikan. Namun, sudahlah.
"Be-Benarkah? Bagaimana bisa?" tanya Dan Kato ambigu.
"HANYA 'BAGAIMANA BISA'?! KALIAN INI SELALU SAJA ...." Dan seterusnya. Dan Kato dan Tenten hanya mengangguk dan mengiyakan setiap omelan Tsunade.
Ini sangat menyebalkan, bukan?
• • •
Lebih baik, kita berganti posisi. Jika tadi adalah Kota Beijing. Maka, di sini adalah Kota Tokyo. Ini masih liburan akhir semester, bukan?
Jadi, di sinilah pria berketurunan Hyuga tinggal sebelum dirinya masuk asrama di Kyoto.
"Tadaima," ujarnya.
"OKAERINASAI, NEJI-KUN!" antusias seorang wanita paruh baya.
Neji sedikit memasang wajah sebalnya untuk menunjukkan betapa gengsinya seorang anak laki-laki. Tidak mungkin 'kan ia ikut antusias dan berlari ke arah ibunya seperti anak kecil?
Jadi, beginilah dia, to the point dan kalem.
"Oba-sama, Naruto-kun is here, too! Hinata-chan! Aku merindukanmu!" teriak Naruto. Bukannya langsung pulang, ia malah singgah.
Neji? Sudah tentu ia sebal dengan pria satu ini. Di Asrama Kaiten, ia sudah bertemu pemuda jabrik ini, ia sudah bosan melihat wajah menyebalkan yang setiap hari selalu ia pukul ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity Or Destiny?
FanfictionTittle: Serendipity or Destiny? Genre: Romance, Comendy, Horror, Drama By: Lia_CherryBlossom Pairing: NejiTen Disclaimer: Masashi Kishimoto Describe: Tenten Senju, putri dari seorang Dan Kato, orang yang berpengaruh di sebuah asrama sekolah bernama...