19

5.4K 910 107
                                    

"Maksud lo kak?" kedua alisnya bertaut Arsaka menatap Raja yang begitu fokus pada jalanan didepannya.

"Ikut kekosan gue."

"Kenapa gue mesti kekosan lo? Gue masih punya rumah."

"Gue tau kakak lo lagi ngerawat Aldiv hari ini, kalo kakak lo ngeliat lo pulang dalam keadaan babak belur apa yang bakal dia pikirin?" Raja menatap manik Arsaka sekilas, kemudian kembali fokus pada jalanan didepannya. "Dia bakal histeris karena ngeliat adeknya lebam sana sini, parahnya dia bakal merasa menyesal karena gak ada disana buat nolongin lo."

"Kalo mau nambah beban kakak lo ya silahkan, gue bakal puter balik saat ini juga."

Arsaka menggeleng, apa yang dikatakan Raja benar adanya. Jika saat ini dia pulang kerumah Galang mungkin akan sangat panik melihatnya dalam keadaan seperti ini, dia juga akan buat Aldiv ikut panik. Temannya itu bahkan belum sepenuhnya pulih, jika dia pulang dengan keadaan buruk akan menambah beban pikiran untuk kedua orang yang mungkin saat ini tengah menunggunya pulang. Akan lebih baik untuk ikut dengan Raja. "Gue ikut lo, gak perlu putar balik."

Raja terkekeh pelan, bibirnya mengulas senyum tipis yang tidak begitu kentara. Sebetulnya jika Arsaka menyuruhnya untuk putar balikpun dia tetap tidak akan melakukannya. Ada hal lain yang membuatnya enggan untuk membiarkan Arsaka pergi dari pandangan matanya.

"Kak."

"Apa lagi?" tanya Raja dengan geraman pelan yang terselip diantara nada suaranya.

"Mau ijin tidur dulu, kalo udah sampe tolong bangunin ya."







"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Saka kok belum pulang ya kak?"

Suara Aldiv mengalun pelan, Galang berada disampingnya duduk diatas lantai sembari menyenderkan punggungnya pada pinggiran kasur miliknya, tengah bermain game yang berada diponselnya.

"Jam berapa sekarang?" tanya Galang, game diponselnya dikeluarkan menatap Aldiv yang seharian ini terbaring diatas kasurnya.

"Udah mau jam empat."

"Mungkin masih dijalan."

Galang membuka aplikasi berkirim pesan, ruang obrolannya kosong tidak ada pesan dari adiknya satupun. "Gimana kepalanya, masih pusing?"

"Sedikit."

Galang terkekeh, tangannya bergerak untuk menyentuh kening milik Aldiv, demamnya sudah mulai turun. Namun dia harus tetap berhati-hati, kemungkinan demam Aldiv akan kembali naik.

"Gak mau telpon Saka?" tanya Aldiv dengan kerjapan halu dimatanya.

Galang menggeleng, ini baru tiga puluh menit dari jam pulang sekolah. Dia tidak perlu terlalu khawatir.

First Impression - JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang