17

5.3K 930 194
                                    

Arsaka mendengus, bar notifikasi pada ponselnya dipenuhi oleh pesan dari Galang yang terus menyuruhnya untuk pergi kekantin dan membeli beberapa makanan untuk dia makan. Tetapi, pergi kekantin seorang diri bukanlah kebiasaannya, sebab Aldiv lah yang selalu menemani dirinya ketika hendak pergi kesana. Terkadang jika dia tidak ingin pergi kekantin Aldiv selalu memaksanya untuk ikut pergi menuju kantin.

Sekarang Aldiv bahkan tidak ada disampingnya untuk memaksanya ikut pergi kekantin. Atau dirinya sendiri yang akan mengekori Aldiv yang pergi menuju kantin. Aldiv tidak ada disampingnya, jadi dia sama sekali tidak ingin pergi menuju kantin. Bahkan jika perutnya terasa sakit sekalipun, Arsaka tetap tidak ingin pergi kekantin.

Tapi sungguh, kakak laki-lakinya itu begitu gencar memaksanya untuk pergi kekantin. Katanya takut jika maagnya akan kambuh, dan Galang kakaknya tidak ingin itu terjadi, sebab dia juga tidak ada didekatnya.

Jadi begitu bel istirahat berbunyi Arsaka melangkah keluar seorang diri menaiki anak tangga yang menghubungkan dengan lantai tiga. Tempat dimana semua anak kelas dua belas berada. Bibirnya mengulas senyum tipis begitu berpapasan dengan kakak kelasnya, mencoba bersikap ramah dengan mereka yang lebih tua darinya.

"Arsaka?"

Suara Aljaf masuk kedalam indra pendengarnya. Kakak kelasnya itu baru saja keluar dari kelas. Arsaka mengulas senyum tipis lagi. "Iya kak?"

"Ada apa kelantai tiga? Cari Raja?" tanya Aljaf, karena seingatnya Arsaka dengan Raja memang sama-sama memiliki kepentingan.

Arsaka menggeleng, tentu saja tujuannya kelantai tiga bukan untuk bertemu dengan Raja. Sebab dia dengan Raja sudah tidak lagi memiliki alasan lagi untuk saling bertemu. "Gak, gue kesini bukan buat nyari Kak Raja."

"Terus?" tanya Aljaf, kilat penasaran terlihat dari binar matanya.

"Gue mau kekelas dua belas IPS." jawab Arsaka dengan jujur. "Permisi ya kak."

Aljaf mengangguk, membiarkan Arsaka berjalan melewatinya. Aljaf terus memperhatikan kemana kaki milik Arsaka melangkah, bibirnya tertarik mengulas seringai tipis begitu tau kelas mana yang Arsaka masuki. "Gimana Ja, panas?"

Raja berada dibelakangnya, sedari tadi, tentu saja sejak dia dan Arsaka tidak sengaja berpapasan. "Berisik."

Raja melenggang keluar, menuruni anak tangga satu-persatu. Rahangnya yang mengeras tidak luput dari pandangan Aljaf.







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Keadaan kantin sekolah pada jam istirahat pertama begitu ramai, dipenuhi oleh orang-orang yang sama-sama memiliki keinginan untuk mengisi perut mereka masing-masing. Arsaka bersama dengan Nikolas, duduk diatas bangku panjang berdua diantara kerumunan orang-orang yang masih sibuk berjalan kesana kemari mengantri makanan. Sebelumnya jika bersama dengan Aldiv dia juga selalu mengantri untuk dapatkan makanan yang dia inginkan. Tapi kali ini dia datang kekantin bersama dengan Nikolas, kakak kelasnya itu memiliki kesabaran yang amat tipis, sehingga memilih menerobos diantara orang-orang yang tengah mengantri. Tidak ada yang protes, sebab wajah garang yang Nikolas pasang membuat nyali mereka ciut.

First Impression - JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang